Keindahan Batik Dua Generasi

Reporter

Editor

Minggu, 17 Agustus 2008 11:44 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Keindahan kain-kain temporer khas Indonesia timur mewarnai Belezza Shopping Arcade, Permata Hijau, beberapa waktu lalu. Kain sutra Bugis, lurik, dan batik tampil ciamik dalam 20 rancangan Chama Sjahrir bertajuk Exotic Oriental Glow. Perancang yang sudah mengibarkan benderanya di Asia Tenggara dan Eropa ini malam itu menggandeng rekannya yang lebih muda untuk tampil satu panggung, yakni Yani Nugroho, yang menyuguhkan rancangan Glowing Heritage.

Chama, pemilik butik Tres Belle, mempertontonkan gaun-gaun malam nan glamor dengan model dress doby dalam potongan rendah dari katun. Ada pula doby baron yang dipadu selendang oranye dan hijau serta terusan bermodel turtle neck tanpa lengan bermotif kotak-kotak batik sarung Bugis yang bagian bawahnya dipermanis dengan rok mekar. Koleksi terusan pun muncul dengan kerah Shanghai lengan panjang plus kerutan, dan di bagian ujung dibubuhi bordir hitam. Sedangkan setelan crape dengan atasan model kimono dipadu celana legging bermotif batik kontemporer.

Chama pun menghadirkan gaya kaftan batik bermotif kontemporer dengan aksen ban pinggang dan celana legging. Gaun panjang lurik ditampilkannya dengan model turtle neck beraksen renda di leher ditambah bordir kain lurik di pangkal lengan dan bagian bawah rok. Ada pula gaun panjang berbahan organdi batik semprot dan lurik yang dilengkapi petticoat--rok dalam terbuat dari kawat. Juga bustie berbahan tafeta dengan aksen lipit dari bahan batik dan sarung Bugis dipadu rok klok, serta koleksi aneka rok balon dilengkapi blus bermodel semi blazer.

"Sebagian besar koleksi saya mengusung desain kontemporer yang ditujukan untuk wanita dewasa. Saya ingin wanita matang seusia mereka pun bisa tampil gaya dengan rancangan dan warna-warna kontemporer yang biasanya dilirik kaum muda," ujarnya.

Dibanding Chama, Yani memang pendatang baru. Ia menekuni batik sejak dua tahun lalu, namun koleksi batik klasiknya dari berbagai daerah sudah mencapai 2.500 buah. Pemilik butik Batikkoe ini mengaku mencintai batik sejak kecil karena dipengaruhi keluarganya.

Pada pergelaran perdana ia memilih glowing heritage karena rasa cintanya pada batik. "Saya ingin batik menjadi warisan luhur, simbol kebanggaan di dunia mode Tanah Air dan mancanegara," ujar ibu tiga anak ini.

Melalui kolaborasi ini, Yani ingin menyajikan keanggunan, feminitas, elegansi, dan gaya girlie pada batik tradisional. "Meskipun desain batik saya sebagian besar bermotif klasik, saya ingin menyajikan sebuah kebanggaan buat kaum muda yang bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan baik resmi maupun suasana santai," ucapnya.

Di panggung peragaan, Yani menghadirkan aneka gaun dan blus bergaya baby doll, atasan semiblazer berpotongan A line, aneka rok balon, kemeja berleher Shanghai, gaun mini bermotif patchwork khas batik pesisir dengan kerah ala bangsawan, bolero berlengan mengembang, lengan balon, serta blus dan gaun vintage. Dilengkapi aksi kerut, renda, penempatan bahan polkadot, bordir, kristal, rancangan pun tambah manis. (Koran Tempo)

HADRIANI P

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

5 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

6 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

10 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

35 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

37 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

54 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya