Apa Itu Minyak Goreng Curah? Awas, Ada Bahaya yang Mengintai

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Sabtu, 18 Juni 2022 06:28 WIB

Harga minyak goreng curah di Pasar Kemiri masih tinggi di tengah pencabutan larangan ekspor CPO oleh pemerintah, Depok, 21 Mei 2022 [Tempo/Eka Yudha Saputra]

TEMPO.CO, Jakarta -Harga minyak goreng yang mahal dan sempat sulit didapatkan membuat masyarakat beralih menggunakan minyak goreng curah.

Minyak Goreng Curah

Minyak goreng curah merupakan minyak goreng sawit yang dijual kepada konsumen dalam kondisi tidak dikemas dan tidak memiliki label atau merek. Minyak curah ini ialah produk turunan minyak kelapa sawit yang tidak murni.

Minyak curah merupakan hasil dari minyak sawit yang sudah melalui tahap pemurnian, pemutihan, dan penghilangan bau. Umumnya minyak curah dikemas di dalam kantung plastik biasa dan tidak memiliki label atau merek.

Secara kualitas minyak goreng kemasan dengan minyak goreng curah berbeda karena minyak curah memiliki komponen asam lemak yang lebih tinggi sehingga asam lemak tersebut menyebabkan mudah rusaknya minyak curah.

Dikutip dari tempo.co, minyak goreng curah banyak mengandung asam lemak. Berikut beberapa kandungan dalam minyak goreng curah:

  1. Asam lemak jenuh miristat 1-5 persen, palmitat 5-15 persen, stearat 5-10 persen
  2. Asam lemak tak jenuh: oleat 70-80 persen, linoleat 3-11 persen, palmitoleat 0,8-1,4 persen

Berdasarkan persyaratan SNI, minyak goreng curah cenderung tidak memenuhi pada satu kriteria, yaitu syarat bilangan peroksida. Standar mutu minyak goreng di Indonesia maksimal bilangan peroksida 10 mek O2/kilogram dan bilangan asam 0,6 mg KOH/gram.

Advertising
Advertising

Dikutip dari berbagai sumber, minyak curah diproduksi dari minyak goreng bekas pakai atau minyak jelantah.

Dikutip dari buku yang berjudul Teknologi Minyak dan Lemak Pangan menyebutkan, minyak goreng yang digunakan secara berulang apalagi dengan pemanasan tinggi sangat tidak sehat karena asam lemaknya lepas dari trigliserida.

Mengolah makanan dengan menggunakan minyak goreng curah akan berakibat kepada kerusakan karena pemanasan pada suhu tinggi antara 200-250 derajat Celsius.

Hal tersebut yang mengakibatkan keracunan dalam tubuh dan berbagai macam penyakit, misalnya diare, pengendapan lemak dalam pembuluh darah, kanker, dan menurunkan nilai cerna lemak.

Rini Mastuti dalam jurnalnya berjudul Suhu dan Lama Menggoreng terhadap Kualitas Fisik dan Kimia Daging Kambing Restrukturisasi, yang dimuat di Jurnal Ilmu Dan Teknologi Hasil Ternak beberapa waktu lalu, melaporkan minyak goreng yang digunakan berulang tidak hanya merusak mutu minyak goreng, tetapi juga menurunkan mutu bahan pangan yang digoreng.

Selain itu membuat minyak teroksidasi membentuk gugus peroksida dan monomer siklik. Minyak yang telah mengalami hal tersebut dikatakan telah rusak dan berbahaya bagi tubuh.

Adapun efek jangka panjang mengonsumsi makanan yang diolah menggunakan minyak goreng curah akan menyebabkan risiko terjadinya kanker, peningkatan kadar kolesterol darah, kemudian berimplikasi pada peningkatan risiko penyakit kardiovaskular.

RINDI ARISKA

Baca : Zulkifli Hasan Minta Minyak Goreng Curah Tak Dilepas ke Konsumen Pakai Plastik Kiloan, tapi...

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

3 hari lalu

Promo Super Indo Awal Mei, Minyak Goreng Super Hemat

Peritel produk makanan Super Indo Supermarket menghadirkan beragam promo potongan harga atau diskon di akhir April hingga menjelang Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

7 hari lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

10 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

19 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

23 hari lalu

Ratusan Kilogram Beras dan Minyak Goreng Ditemukan di Jalur Tikus Indonesia-Malaysia

Badan Karantina di Pos Lintas Batas Negara Entikong menemukan ratusan kilogram beras dan minyak goreng di jalur tikus perbatasan RI-Malaysia.

Baca Selengkapnya

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

29 hari lalu

Pertamina Kembangkan Penggunaan Minyak Goreng Bekas untuk Campuran Bahan Bakar Pesawat

Penggunaan campuran minyak goreng bekas ditargetkan 1 persen pada 2027

Baca Selengkapnya

4 Tanda Tubuh Kekurangan Omega-3

39 hari lalu

4 Tanda Tubuh Kekurangan Omega-3

Kekurangan omega-3 dapat menyebabkan sejumlah masalah pada tubuh.

Baca Selengkapnya

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

40 hari lalu

Luhut soal Utang Minyak Goreng Rp 474 Miliar: Kasihan Pedagang Itu, Mereka Modalnya Terbatas

Menteri Luhut Pandjaitan menegaskan pemerintah berkomitmen memenuhi pembayaran utang selisih harga atau rafaksi minyak goreng kepada para pedagang.

Baca Selengkapnya

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

45 hari lalu

Relaksasi HET Diklaim Redam Kenaikan Harga Beras di Jawa Barat

Bahan makanan yang diwaspadai bergerak naik menjelang Hari Raya Lebaran di antaranya beras, daging ayam, telur, serta minyak goreng.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

45 hari lalu

Menteri Teten Pamer Kelebihan Minyak Makan Merah di DPR: Murah hingga Dipuji Chef Juna

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yakin minyak makan merah atau M3 bakal laku di pasaran sebagai alternatif minyak kelapa sawit.

Baca Selengkapnya