TEMPO Interaktif, Lebaran memang sudah jauh berlalu. Namun, bila Anda cermat mengamati pusat belanja dan singgah ke gerai busana wanita, jangan kaget bila Anda masih dimanjakan dengan gaun-gaun cantik berpotongan loose atau longgar, diberi kerutan atau gesper di bagian tengahnya, yang menjadi pilihan para wanita masa kini.
Kalau dipakai ke kantor, ia menyebutkan, pilihlah gaun yang mini dengan warna tidak terlalu ngejreng seperti kemeja sehingga kesan resminya tetap terjaga.
Di gerai busana wanita, Natalia datang bersama tiga temannya dan memilih busana yang sama. Hari itu kebetulan sedang ada potongan besar. Analis data di sebuah lembaga swadaya masyarakat asing ini mengaku suka dengan gaya yang disebut buckle dress ini. Menurut dia, mengenakan busana idolanya yang terinspirasi dari gaya lokal dan dikemas sebagai busana modern sangat cocok, mengena, dan tepat dikenakan untuk segala aktivitasnya.
Tak hanya di Centro Plaza Semanggi. Di Debenhams Senayan City, gaun dan blus atau kemeja yang terinspirasi dari gaya lokal seperti baju bodo, baju kurung, dan kebaya yang dimodifikasi modern menjadi busana pilihan untuk kegiatan sehari-hari.
Di beberapa ITC yang bertebaran di Jakarta, pilihan inspirasi lokal yang dikemas menjadi busana modern itu pun menjejali gerai-gerainya. Selain batik, gaya buckle dress, bodo, jelabai, kaftan, kebaya modern, dan baju kurung hingga rok tenun ikat seolah menjadi panggung busana terbuka yang siap dipilih dan diburu para pembeli.
Gaya busana seperti ini juga menjadi kegandrungan Zannuba Arifah Chasof, putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid. Dengan menyematkan selendang sebagai kerudung, pilihan kemeja atau atasan yang dikenakan selalu ala baju kurung, kebaya modern, dan semi-bodo. "Rasanya kok aku lebih sreg dan mengena pakai busana ini," tutur Yenny Wahid--begitu ia biasa disapa.
Ghea Sukarya Panggabean termasuk salah seorang perancang yang punya andil menyajikan gaya lokal modern itu. Di dunia mode Indonesia, ia sukses menelurkan gaya yang dilansirnya sejak dua tahun lalu. Karyanya digemari dan ditiru di mana-mana. Dia menamakan rancangan gaya buckle dress, yakni gaun sifon longgar, dikerutkan, dan diberi gesper di pinggang.
"Baju itu bikin langsing dan disukai berbagai kalangan usia karena tidak diskriminasi hanya yang bertubuh langsing yang bisa mengenakannya," ujar Ghea, yang sering menyematkan kesan etnik pada karyanya sehingga pas saat dipadukan dengan kain atau celana panjang. Gaya ini terinspirasi dari Sumatera Barat. Pernik yang disematkan dalam kerutan di bagian tengah atau dada itu merupakan perhiasan antik khas ranah Minang.
Lain lagi rancangan baju bodo Oscar Lawalata. Di tangannya, kain-kain organza dan sutra disulap menjadi busana bergaya modis menarik. Oscar menjelaskan, baju bodo merupakan busana tanpa lengan yang sudah turun-temurun dipakai perempuan Bugis. Kata "bodo" diambil dari bahasa setempat, yang berarti tak berlengan.
Dalam tradisinya, baju ini memiliki enam penggolongan warna bagi pemakainya. Baju bodo berwarna jingga hanya dikenakan anak perempuan usia 10 tahun. Campuran jingga dan merah darah dikenakan gadis yang usianya antara 10 tahun dan 14 tahun. Beranjak ke usia 17 tahun hingga 25 tahun, sang gadis mengenakan warna merah darah. Warna putih dipakai para inang dan dukun, hijau khusus buat putri bangsawan, sedangkan ungu bagi para janda.
Umumnya, baju bodo dipadukan dengan lipa sabbe, yakni sarung sutra bercorak kotak. Kemudian para perempuan menambahkan aksesori seperti bando kembang goyang, untaian kembang kuningan di leher, dan gelang tebal.
Di daerah asalnya, baju ini dipamerkan pada acara sakral seperti pesta besar pernikahan. Namun, kini Oscar menyajikan sebagai busana yang bisa dikenakan dalam berbagai kesempatan. "Melalui label Oscar Lawalata Culture, aku menghadirkan busana ini, yang ternyata diminati terutama oleh kaum muda," ujarnya.
Adapun perancang Raden Sirait, yang memiliki kekhasan rancangan pada kebaya, menyajikan pilihan yang sama. Selain melalui peragaan busana dan butiknya, rancangan Raden disosialisasi melalui situs atau jaringan Facebook. "Di FB (Facebook), saya memberikan informasi seputar karya terbaru, termasuk menyerukan kesadaran mencintai busana lokal menjadi busana modern dan global," ucapnya.
HADRIANI P