Daerah Bencana Jawa Barat Sumbang Banyak Kasus Jiwa

Reporter

Editor

Kamis, 21 Januari 2010 18:40 WIB

TEMPO Interaktif, BANDUNG - Jumlah penderita gangguan kejiwaan di Jawa Barat diperkirakan meningkat dari 20 menjadi 30 persen dari total populasi. Salah satu penyebabnya adalah bencana seperti banjir dan gempa bumi.

"Penderita gangguan jiwa di Jabar mungkin kini menjadi 30 persen," kata Kepala Sub Direktorat Bina Pelayanan Kesehatan Jiwa di Sarana Kesehatan Departemen Kesehatan Eka Viora di Bandung.

Korban banjir di daerah Kabupaten Bandung, Bekasi, dan Karawang, rentan depresi. Begitu pun, katanya, korban gempa bumi Tasikmalaya beberapa bulan lalu. "Orang yang traumatik mengalami gangguan jiwa saat bencana mencapai 70-80 persen," ujarnya.

Gangguan itu misalnya susah tidur, mimpi buruk, dan merasa tertekan. "Itu kondisi normal dalam situasi abnormal," katanya. Gejala awal itu harusnya segera diatasi agar tak menjadi berat.

Berdasarkan riset kesehatan 2007, propinsi Jawa Barat menempati urutan teratas dalam peringkat gangguan jiwa. Angka rata-ratanya 20 persen dari total populasi penduduknya sebanyak 40 juta orang lebih.

Lima kabupaten teratas yaitu Purwakarta (31,9 persen), Cirebon, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis. Kondisi itu jauh di atas angka rata-rata nasional, yaitu 11,6 persen. Dari jumlah itu, 60 ribu orang atau 0,2 persen mengalami gangguan jiwa berat.

Menurut Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jawa Barat Niken Budi Astuti, upaya menurunkan angka gangguan jiwa itu masih menemui kendala. Diantaranya belum ada standar pelayanan kesehatan di tingkat dasar.

"Inginnya 2 menit pasien yang diduga gangguan jiwa bisa langsung terdeteksi, tapi setelah ketemu mau diapain," ujarnya. Selain mekanisme penanganan pasien gangguan jiwa, masalah dana yang kecil menjadi dalih.

Organisasi kesehatan dunia merekomendasikan pemerintah daerah menyiapkan investasi pelayanan kesehatan jiwa. Besarnya, menurut perwakilan WHO di Indonesia, Albert Maramis, dialokasikan Rp 2 ribu per kapita dari jumlah total populasi, atau sekitar Rp 80 miliar per tahun untuk di Jawa Barat.

Duit itu, kata dokter spesialis kejiwaan itu, untuk biaya pelatihan petugas medis dari Puskesmas hingga rumah sakit, sampai obat untuk pasien. Di beberapa negara, cara itu sudah dilakukan. Indonesia, kata dia, sudah harus melayani pasien gangguan jiwa dari tingkat dasar di seluruh Puskesmas.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

12 jam lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

4 hari lalu

Cara Membantu Penderita Hoarding Disorder, Gangguan Mental Suka Menimbun Barang

Hoarding disorder adalah gangguan kesehatan mental yang membuat orang ingin terus mengumpulkan barang hingga menumpuk.

Baca Selengkapnya

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

18 Februari 2024

Gejala Awal Orang dengan Gangguan Jiwa yang Perlu Diperhatikan

Psikolog mengatakan umumnya gejala awal orang dengan gangguan jiwa ialah perubahan emosi maupun perilaku yang mendadak dan cenderung ekstrem.

Baca Selengkapnya

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

17 Februari 2024

Psikolog Ungkap 3 Penyebab Orang Alami Gangguan Jiwa

Psikolog menjelaskan ada tiga faktor penyebab gangguan jiwa, mulai dari keturunan hingga paparan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

16 Februari 2024

Jangan Minta ODGJ yang Baru Pulih Hidup seperti Dulu atau Kondisinya akan Memburuk Lagi

Jangan menuntut ODGJ yang sudah dinyatakan pulih dengan obat untuk kembali hidup sempurna. Ini yang perlu dipahami keluarga pasien.

Baca Selengkapnya

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

14 Februari 2024

Caleg Stres dan Depresi karena Gagal di Pileg 2024, Begini Penanganannya

Apa saja layanan psikologis yang disediakan sejumlah rumah sakit melayani para caleg stres dan depresi akibat gagal dalam Pileg 2024?

Baca Selengkapnya

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

13 Februari 2024

Psikiater Ingatkan Hasil Pemilu 2024 Bisa Picu Gangguan Mental pada Pemilik Komorbid

Psikiater menuturkan gangguan mental setelah Pemilu 2024 dapat memperparah kondisi pemilik komorbid. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

8 Februari 2024

Risiko Caleg Stres dan Alami Gangguan Jiwa Setelah Gagal Terpilih di Pemilu 2024

Menjelang Pemilu 2024, beberapa kota termasuk DKI Jakarta dan Cianjur sediakan layanan kesehatan jiwa bagi caleg stres karena gagal terpilih.

Baca Selengkapnya

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

8 Februari 2024

RSKD Duren Sawit Jadi Rujukan untuk Caleg Alami Stres dan Gangguan Jiwa di Pemilu 2024, Ini Profilnya

Dinkes DKI Jakarta mengantisipasi penanganan caleg alami gangguan jiwa pasca Pemilu 2024, rujukan di RSKD Duren Sawit.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

6 Februari 2024

Kasus Mayat Dalam Kontainer di Tanjung Priok, Korban Memiliki Riwayat Gangguan Jiwa

Polres Pelabuhan Tanjung Priok dan Polres Fakfak masih menyelidiki kasus mayat dalam kontainer ini soal bagaimana korban masuk ke peti kemas.

Baca Selengkapnya