Suasana teknologi sudah terasa saat memasuki Balai Sidang Plenary. Struktur besi yang mengisi langit-langit, set panggung bertekstur geometris, dan foyer setengah kerucut membuat penonton serasa berada di dalam piring terbang (UFO) saat menyaksikan pergelaran bertema "Fashiontech".
"Kami menyadari fashion telah menjadi bagian dari teknologi. Dan, sebaliknya, teknologi meraup fashion sebagai obyek yang tak pernah habis untuk dieksplorasi," kata Izabel Jahja, Pemimpin Redaksi Majalah Harper's Bazaar Indonesia, dalam sambutannya.
Tema teknologi, menurut dia, relevan dengan perkembangan masyarakat yang semakin peka dengan teknologi, haus informasi, dan kreatif pada pengujung dekade kedua era milenium. Pergelaran ini sekaligus merayakan ulang tahun ke-10 majalah berlisensi asing itu di Indonesia.
Sepuluh tahun, sepuluh perancang. Perancang senior berbagi panggung dengan perancang muda berbakat. Mereka adalah Ari Seputra, Deden Siswanto, Denny Wirawan, Kiata Kwanda, Oka Diputra, Sally Koeswanto, Sapto Djojokartiko, Sofie, Susan Budihardjo, dan Wita for Bin House.
Musik dimainkan. Sejenak penonton terpana. Sebab, musik yang mengiringi pergelaran ini tak hanya menampilkan efek musik synthesizer berbalut busana futuristik, tapi juga gabungan multimedia mutakhir, dari sistem suara, tata cahaya, hingga koreografi yang mendukung untuk mempresentasikan kolaborasi musik dan mode di panggung teknologi.
Mode sendiri tidak serta-merta tampil mentah dalam balutan busana silver dan metal. Deden Siswanto, misalnya, menampilkan ciri khasnya dalam eksplorasi kain yang memikat. Sofie menonjolkan aspek garis yang rumit, bahan, dan detail bertumpuk dengan siluet bangunan modern bentukan alam hingga tumbuhan organik.
Kiata Kwanda menerapkan teknik biascut dengan ragam potongan yang dijahit sambung. Busana rancangannya menampilkan permainan geometris yang berciri bersih. Koleksi Sofie dan Kiata mirip koleksi yang mereka tampilkan di pergelaran 17 tahun APPMI dan Pekan Mode Jakarta beberapa waktu lalu.
Oka Diputra menampilkan koleksi yang terinspirasi oleh makhluk laut, tepatnya ubur-ubur. Ia menggunakan material sintetis bervolume untuk menampilkan re-evolusi. Sorot cahaya muncul dari lipatan busana bervolume yang terinspirasi oleh cahaya ubur-ubur di laut gelap. Bagi Oka, masa depan adalah bagian dari fenomena alam yang digambarkan melalui evolusi makhluk laut.
Ari Seputra menyuguhkan koleksi struktural yang terinspirasi oleh budaya Afrika. Ari menggunakan material rotan plastik sebagai pendekatan baru rancangan busana struktural. Kreasi berciri tribal ini diperkuat dengan riasan wajah ala film Avatar yang fenomenal.
Susan Budihardjo, yang baru merayakan 30 tahun berkarya, mengambil inspirasi dari bentuk geometris halaman buku. Susan kemudian memadukannya dengan sentuhan efek geometris gedung kaca untuk menghasilkan busana siap pakai modern.
Adapun Wita, dengan garis rancang yang sederhana, mengedepankan teknik olah kain untuk menciptakan keragaman volume dan dimensi. Ini merupakan pertama kalinya bagi Wita merancang untuk Cita, lini busana dari Bin House.
Penyanyi Andy "/Rif", Dewi Sandra, Melly Goeslaw, Sherina, dan Ubiet bergantian mengisi panggung di antara peragaan busana. Di beberapa koreografi, mereka tampil saat busana diperagakan. Inet Leimena, sebagai direktur pergelaran, juga menyelipkan unsur teatrikal yang dramatis berupa sekelompok alien di sela pergelaran busana Sally Koeswanto, yang bertema "The Extraterresterial".
Ada pula sekelompok pria berkudung hitam yang menjadi latar pergelaran busana Sapto Djojokartiko. Sapto mengkombinasikan busana cocktail dengan perangkat keras, seperti kayu. Koleksinya terinspirasi oleh keinginan manusia untuk terbang.
Menjelang akhir acara, sekelompok marching band berbaris menuju panggung sebelum busana rancangan Denny Wirawan diperagakan. Koleksi Denny mengusung tema military look, yang menggunakan ornamen detail berupa garis militer, medali, dan topi.
Tema maskulin ini menjadi feminin dalam potongan gaun cocktail yang menampilkan lekuk tubuh wanita. Kreasinya memberi kesan glamor dan elegan dalam warna merah, turkuois, dan fuschia. l AMANDRA MUSTIKA MEGARANI