Tak Baik Bawa Anak ke Kantor  

Reporter

Editor

Minggu, 30 Januari 2011 06:12 WIB

gettyimages
TEMPO Interaktif, Jakarta - Di kursi belakang ruang rapat gedung salah satu perkantoran di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, Rina (bukan nama sebenarnya) terlihat sedang menyuapi anak lelakinya yang berusia 3 tahun.
Saat itu memang jam telah menunjukkan tepat tengah hari. Meski rapat belum selesai, karyawati salah satu lembaga pendidikan bahasa Inggris ini meminta izin atasannya untuk menyuapi anaknya terlebih dulu.

"Saya terpaksa membawa anak saya setiap hari ke kantor karena di rumah tidak ada yang bisa mengurus," kata wanita berusia 38 tahun ini saat ditemui di kantornya pekan lalu. Rina adalah salah satu contoh ibu yang juga bekerja.

Psikolog Evita Adnan menilai tindakan ibu yang membawa anaknya ke tempat kerja sebagai tindakan yang tidak baik. Lima tahun pertama usia anak, kata Evita, adalah masa penting anak menyerap kondisi sosial-emosional di sekitarnya. "Pengalaman emosional pada usia ini akan membentuk perilaku anak secara permanen di masa mendatang," kata Evita ketika dihubungi Jumat lalu.

Karena itu, jika anak di bawah usia 6 tahun setiap hari dibawa ke kantor ibunya, anak tersebut akan mempelajari pengalaman sosial dan emosional sebelum waktunya. Misalnya, Evita mencontohkan, jika ibunya merupakan bawahan yang diperintah dan manut pada atasannya, anak akan meniru perilaku ibunya.

"Misalnya ibu menerima perintah dari bosnya sambil terbungkuk-bungkuk, maka tanpa disadari akan terbentuk mental bawahan pada anak," kata Evita. Sebaliknya, jika ibu merupakan atasan dan memerintah anak buahnya atau memerintah office boy, anak akan meniru perilaku ibunya dan memiliki mental "memerintah".

Di sisi lain, anak usia 6 tahun ke atas atau anak usia sekolah pun akan mendapat pengaruh buruk jika terlalu sering dibawa ibunya ke tempat kerja. Pada jam-jam setelah anak selesai sekolah, kata Evita, ia akan merasa capek dan lapar. "Dan di kantor biasanya tidak ada sarana yang memadai untuk anak beristirahat," kata Evita. Sehingga anak terpaksa akan tidur siang di kursi.

"Dan ini tidak baik untuk perkembangan tubuhnya," kata Evita. Berjam-jam berada di ruangan berpenyejuk udara (AC) pun tidak baik untuk perkembangan kesehatan anak.

Selain berpengaruh buruk pada perkembangan fisik anak, membawa anak ke tempat kerja ibu akan berdampak tidak baik bagi kondisi emosional anak. "Anak akan bertemu dengan suasana kantor yang tidak sesuai dengan usianya, seperti kondisi kantor yang bersekat-sekat.

Di kantor ibunya, anak pun akan melihat hal-hal yang dilakukan orang dewasa yang semestinya belum pantas untuk dilihat seusianya, seperti juga yang bisa terjadi pada anak di bawah 6 tahun. "Padahal seharusnya anak-anak itu bermain bersama teman sebayanya," kata dosen tetap di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Jakarta ini.

Bukan hanya pada anak, membawa anak ke tempat kerja pun akan berpengaruh buruk pada sang ibu. "Ibu akan menjadi tidak berkonsentrasi pada pekerjaannya," kata Evita. Hubungan ibu dengan teman kerjanya bisa saja terganggu.

Untuk mengatasi dilema ibu bekerja yang ingin juga mengasuh anaknya, Evita menawarkan beberapa solusi alternatif. Yang paling baik adalah membawa anak ke tempat penitipan anak. Akan lebih baik bila lokasi penitipan anak tidak terlalu jauh dengan kantor ibu.

Solusi kedua adalah mencari orang tua pengganti yang bisa mengasuh anak. "Seperti orang tua ibu bekerja itu atau babysitter" kata Evita. Ibu yang bekerja mesti mengambil risiko untuk menitipkan anaknya kepada orang tua pengganti.

Pilihan ketiga yang bisa dilakukan ibu adalah berkomunikasi dengan suami. Misalnya, jika ayah memiliki jam kerja yang lebih fleksibel, ibu dan ayah dapat bekerja sama mengasuh anak. Namun, bila ibu tidak bisa melakukan kedua solusi ini, ia harus memilih meninggalkan pekerjaannya.

Namun Evita tidak melarang orang tua membawa anaknya ke tempat kerja. "Asalkan sangat sesekali, satu atau dua kali masih boleh dibawa ke kantor dengan tujuan mengenalkan dunia kerja, sosial, dan pertemanan," kata Evita.

FANNY FEBIANA

Berita terkait

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

6 November 2022

Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita

Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?

Baca Selengkapnya

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

3 April 2019

8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi

Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Selengkapnya

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

4 Februari 2019

Perubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi

Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

24 Januari 2019

Kembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis

Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

15 November 2018

Bayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter

Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.

Baca Selengkapnya

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

11 November 2018

Anak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik

Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.

Baca Selengkapnya

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

6 November 2018

Tanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya

Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi

Baca Selengkapnya

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

1 November 2018

Ibu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya

Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.

Baca Selengkapnya

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

19 Oktober 2018

Bayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya

Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.

Baca Selengkapnya

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

17 Oktober 2018

Bayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah

Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.

Baca Selengkapnya