Mengadopsi Anak Usia Remaja

Reporter

Editor

Selasa, 1 Februari 2011 19:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta -Sebut saja Endah, seorang penulis buku ternama. Ia sudah enam tahun menikah dengan Rio. Pasangan ini belum juga dikaruniai buah hati, meski sudah mencoba berbagai cara dan upaya.

Sejak Agustus tahun lalu, pasangan ini sepakat mengadopsi Fauzi, yang berusia 19 tahun dan kuliah di semester IV. "Keputusan kami mengadopsi anak pada usia remaja karena kami berdua sama-sama tidak lagi muda, sibuk, dan tak memungkinkan mengasuh anak kecil," katanya ketika ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Kebetulan Endah berteman akrab dengan mama Fauzi, yang mengalami kesulitan mendidik putranya. Endah bercerita, setelah suami temannya itu meninggal dalam tugas sebagai pilot, Fauzi, yang merupakan anak kesayangan, terguncang hebat. Dia berubah sikap, dari anak manis dan penurut menjadi anak yang suka dugem, nongkrong di klub, dan berpacaran dengan wanita seusia mamanya.

Endah, yang secara pribadi sangat mengenal Fauzi, mengaku sedih. Dia merasa prihatin dan mengutarakan niatnya mengadopsi anak itu. Sahabatnya itu setuju karena merasa sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi. "Mamanya mengharapkan, siapa tahu denganku Fauzi kembali menjadi anak baik," tutur Endah.

Apalagi Endah dan suami tidak asing dengan dunia remaja karena mereka juga penulis skenario sinetron dan film remaja. Namun, pada awalnya, ini bukanlah hal yang mudah. Sikap Fauzi yang sudah terbius oleh kenikmatan hidup dalam kegemerlapan membuainya dan terlelap. "Tapi aku dan Rio sepakat memposisikan diri sebagai teman untuk memahami perilaku Fauzi," ucapnya.

Strategi itu sungguh jitu dan menuai hasil positif. Pelan-pelan Fauzi akhirnya berubah menjadi anak manis. "Dia tak lagi suka ke klub atau berdisko. Bahkan dia memutuskan cintanya dengan wanita sebaya mamanya. Syukurlah, aku dan Rio bahagia," Endah berucap lega.

Lain lagi dengan pasangan Anjar dan Siska, yang sudah menikah 10 tahun serta belum dikaruniai keturunan. Setahun lalu, mereka mengadopsi Runi, remaja berusia 15 tahun. "Ayahnya mempercayakan Runi kepada kami karena Runi sangat nakal dan tidak mau sekolah," kata Anjar.

Lagi-lagi melalui sikap dan pendekatan memposisikan diri sebagai teman, Runi berubah menjadi anak manis. "Runi sudah mau ke sekolah dan menjadi anak penurut," Anjar menambahkan. Mereka berhasil mengubah Runi karena tahu dan memahami alasan mengapa Runi bersikap menjadi anak nakal dan malas.

"Mungkin aku dan Siska membuatnya merasa nyaman, sehingga dia percaya untuk menyampaikan kegundahannya selama ini. Kami berdua seperti teman bagi Runi, makanya dia sangat percaya," tutur Anjar.

Menurut psikolog Retno Pudjiati, mengadopsi anak usia remaja harus mengacu pada alasan dan prinsip-prinsip mengapa harus melakukan adopsi. Sebab, kebutuhan setiap orang tua yang melakukan adopsi bermacam-macam. "Yang pertama harus diingat (adalah) prinsip dasar tadi. Kemudian bagaimana metode dan proses pelaksanaan adopsi akan diarahkan ke mana," kata dia.

Dalam kondisi keluarga masa kini yang semakin kompleks, tentunya mereka menerapkan aturan main pada adopsi anak, berapa pun usia anak itu. "Mungkin ada benarnya juga mengadopsi anak usia remaja dengan memposisikan diri sebagai teman bisa menjadi tolak ukur keberhasilan. Meski demikian, sekali lagi esensinya bukan faktor itu semata, tapi sangat holistik," tutur Retno.

Yang jelas, menurut Retno, mengangkat atau mengadopsi anak, baik sejak usia dini, balita, anak-anak, maupun remaja, pasti ada banyak pernik ini-itu. "Yang wajib diingat, mengadopsi anak itu harus mampu memberikan hak-hak yang dibutuhkan seorang anak." | HADRIANI P

Berita terkait

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

2 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

2 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

2 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

2 hari lalu

Makna Logo Pendidikan Tut Wuri Handayani, Ada Belencong Garuda

Makna mendalam dibalik logo pendidikan Indonesia, Tut Wuri Handayani

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

3 hari lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

3 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

7 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

8 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

8 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

13 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya