Geliat Batik Bandung  

Reporter

Editor

Sabtu, 26 Februari 2011 07:29 WIB

TEMPO/Hadriani P

TEMPO Interaktif, Di tangan Ilma Puspanusa, 20 tahun, corak ragam batik abstrak Bandung yang dirancang ibunya, Tetet Cahyati Popo Iskandar, menjadi karya istimewa. Ilma mulai merintis merancang batik abstrak Bandung berupa aneka busana, tas, dompet, sandal, sepatu, jam tangan, dan sebagainya. "Saya berharap kolaborasi ini memberikan geliat positif bagi batik Bandung atau Jabar (Jawa Barat), sehingga bisa lebih memasyarakat," kata Tetet saat ditemui pada acara peragaan busana dan peresmian galeri batik abstrak Bandung di Bandung beberapa waktu lalu.


Berdiri di samping sang ibu, Ilma mengatakan, "Aku ingin menghadirkan batik abstrak bisa menjadi salah satu geliat andalan batik Bandung melalui busana dan aneka karya menarik yang bisa dilirik kalangan muda." Hari itu, Ilma menyajikan karyanya berupa koleksi busana siap pakai remaja dan anak yang dirancang secara modern.

Tetet adalah putri mendiang seniman dan maestro lukis kenamaan R.H. Popo Iskandar. Dialah yang mencipta dan merancang batik abstrak Bandung. Ia bahagia jejaknya diikuti putri bungsunya itu. "Ilma akan berkonsentrasi di karya merancang busana atau produknya. Saya akan berfokus merancang batik abstraknya," ucap Tetet.

Hari itu Tetet juga meluncurkan empat corak ragam batik abstrak terbaru untuk tahun ini, yakni motif Seusai Hujan, Cerianya Duniaku, Serenda, dan Living Energy. "Keempat corak ini warnanya lebih soft dibanding tahun lalu, yang cenderung ngejreng," ujarnya. Ia berharap kelembutan warna itu memberi sesuatu yang lebih indah dan pembawa pesan perdamaian untuk semua hal.

Tetet menciptakan batik itu pada 2007. Batik kreasinya berbeda dengan batik biasa. Tidak ada motif bunga, burung, atau ragam hias klasik, seperti parang dan kawung, yang sarat makna, melainkan berupa gambar abstrak dengan sapuan garis geometris berwarna cerah. "Motifnya memang lepas dari pakem batik tradisional dan lebih abstrak, tapi teknik membatiknya tetap sama." Tetet mengakui batiknya sebagai gebrakan seni lukis dan batik di Indonesia.

Advertising
Advertising

Batik abstrak kontemporer ini tampil ekspresif, bebas, bahkan polos, yang menjadi bentuk murni ungkapan jiwa. Batik ini berisi sebuah kejujuran, seperti goresan polos anak-anak: jujur dan ceria. Kekuatannya terletak pada warna serta corak yang menampilkan ciri khas. Begitu melihatnya, kita akan langsung mudah mengenali sebagai batik abstrak Bandung. "Untuk mengenali ciri batik saya mudah, yakni berwarna cerah, motif geometris, dan replika lukisan."

Karyanya lahir lewat inspirasi berbagai media. Bermula dari sebuah puisi ciptaannya yang dituangkan menjadi lagu, lalu sebagai lukisan, yang dilanjutkan menjadi batik di atas sehelai kain sutra. Dan melalui karya-karya itu, Tetet pun sudah melanglang buana ke mancanegara mengikuti pameran dan peragaan busana, seperti di Hong Kong, Yunani, Cekoslovakia, Italia, Belanda, serta Monako.

Netty Heryawan, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Jawa Barat, mengatakan kehadiran batik abstrak Bandung menjadi salah satu bagian terpenting dalam geliat batik Bandung. "Saya berharap geliat positif ini terus memberikan motivasi dan inovasi untuk kemajuan batik di Jawa Barat," tutur istri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan ini.

Hal senada diutarakan Nani Dada Rosada, istri Wali Kota Bandung, bahwa batik abstrak akan menjadi karisma dan khazanah batik Jawa Barat yang sudah populer, seperti Garut serta Cirebon. Ia menyebutkan, batik Jawa Barat yang sudah ada dan marak di beberapa sentra atau daerah kerajinan batik, gerai, serta pusat belanja adalah batik Cimahi, batik Komar, batik Hasan, dan batik Wonderful.

HADRIANI P

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

9 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

10 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

13 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

38 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

40 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

57 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya