TEMPO Interaktif,
Jakarta - Seperti halnya seni,
fashion juga tak mengenal batas ruang dan waktu. "Fashion Travers", demikian tema besar ajang tahunan Fashion Nation yang diselenggarakan Senayan City untuk tahun ini. Artinya kira-kira adalah
fashion yang menembus batas ruang, waktu, plus kultur. Ini adalah kelima kalinya pergelaran itu diselenggarakan.
Ya, hanya di dunia fashion setiap perancang punya kebebasan penuh untuk menginterpretasi budaya dalam karya rancangannya. Hal tersebut akhirnya memang terlihat jelas pada setiap tema unik yang diusung enam perancang dalam negeri yang ikut menyemarakkan acara itu.
Ghea Panggabean, perancang pertama yang memamerkan sembilan karyanya yang bertema "Boho Chic" dengan perpaduan kaftan, cape, dan celana jodhpur. Kali ini, Ghea mengkontraskan warna terang, seperti jingga, merah, dan biru, dengan warna gelap, seperti ungu serta hitam, pada potongan busananya yang serba longgar.
Ada lagi Denny Wirawan yang mengusung tema "Viore D'Amore" pada sepuluh busana yang dibawanya. Jaket abu-abu dengan kerah berukuran sangat besar atau seragam blazer warna hitam-putih dipadupadankan dengan celana khaki, rok tule yang penuh motif, serta hiasan kepala.
Denny menggunakan hiasan kepala unik berbentuk topi yang dengan gelombang besar menutupi hampir seluruh wajah dalam gradasi warna pink dan biru yang berkesan manis.
Sementara itu, tampaknya Didi Budiarjo sedang terinspirasi oleh warna-warna ikan mas koki yang cantik. Liukan ikan-ikan berwarna ceria saat berenang itu diterjemahkan oleh Didi dalam sembilan busana bertema "Juxtapose" dalam berbagai mantel, kimono, dan gaun panjang. Didi memadupadankan jaket putih berleher cheongsam dengan motif bunga hitam besar.
Didi juga mengutip sedikit budaya Pulau Dewata dalam Parade Bali dengan ritsleting di bagian depan dan pita-pita merah sebagai aksen busana. Ada lagi songket yang dipadupadankan dengan blus penuh manik-manik berlengan kimono yang tampil modern.
Eddy Betty, yang memamerkan 15 busana pria dan wanita, kelihatan sedang gandrung pada potongan asimetris dan gaya asia. Pada tema "Edbe Love", misalnya, Eddy memilih nuansa monokrom plus ornamen batik. Dengan gaya Jepang yang asyik, Eddy mengangkat potongan asimetris dengan gaya saling tumpuk yang tidak biasa. Warna abadi hitam-putih tampak mendominasi karya Eddy pada kerut di bagian tangan atau celana longgar selutut.
Berbeda dengan karya Eddy yang didominasi warna hitam-putih, sepuluh karya Tri Handoko tampil dengan warna-warni ceria di rangkaian busana bertema "Color Me Block". Bisa dikatakan Tri Handoko malah cenderung bergaya pop-retro sedikit rock n roll. Misalnya pada terusan dalam paduan warna hijau, salem, dan biru, rok dalam teknik lipat dari bahan prada China. Atau pada jas dengan warna shocking pink dengan celana longgar berwarna.
Pergelaran busana ini ditutup oleh Priyo Oktaviano dengan tema "Spous" pada 12 busana yang dibawanya. Busana pria dan wanita berwarna mencolok dipercantik dengan aplikasi origami burung bangau di dada, kaki, dan obi ala busana tradisional Jepang yang dimodifikasi. Ada lagi gaun bersiluet H berwarna hijau atau gaun midi pink dengan obi yang membentuk bantal di belakang berwarna kuning, rompi motif berwarna kuning gading dengan lengan kimono, dengan hiasan lipit tumpuk pada bagian depan.
Selain karya dari enam perancang nasional, Fashion Nation turut dimeriahkan oleh peragaan busana, misalnya dari Alleria Batik, Banana Republic, Bossini, Debenhams, Denim Destination, G2000, GAP, GC Guess, La Senza, March Ecko, Morgan, Nautica, Raoul, dan VSA. Serta fashion untuk anak-anak dari GAP Kids, Debenhams Kids, Zara Kids, Mothercare, dan Burberry Kids.
Yang khusus pada acara kali ini adalah Senayan City juga memberikan penghargaan kepada insan yang memberi inspirasi dalam bidang fashion, seperti penyanyi Dewi Sandra, model Kimmy Jayanti, dan sosialita Andrea.
Tak hanya bergelimang gemerlap, kemeriahan acara kali ini juga dilengkapi dengan acara lelang sosial. "Dengan menggandeng Pink Shimmer Inc, program lelang sosial diperuntukkan bagi kampanye kepedulian bagi para penderita kanker payudara," ujar Veri Y. Setiadi, Marketing Director Senayan City.
Barang-barang yang dilelang, di antaranya bamboo tray table dari Agam Riyadi, tripod table dari Eko Priharseno, Ridwan Kamil membawa recycle 3D lamp, Rinaldy A. Yunardi bersama candle lamp, Teguh Ostentrik dengan koleksinya berupa patung kontemporer "Menanti Dewa Hujan", serta Carmita dengan kalung handmade yang terbuat dari tenun ikat.
RENNY FITRIA SARI