TEMPO Interaktif, Kulonprogo - Para penggemar binatang, siap-siap saja dengan tren baru: ayam ketawa. Ayam ini suara kokoknya benar-benar seperti orang ketawa. Harganya, dari ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Pamor ayam ini bisa akan bersaing dengan ayam bekisar atau ayam serama yang harganya juga sampai Rp 30 juta.
Salah satu sentra penghasil ayam super mahal ini adalah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Setahun belakangan ini ayam ketawa ini telah menjadi ajang bisnis baru. Juli Ahmad, salah seorang dari sekian penggemar ayam ketawa di Kendari, mengatakan, harga per ekor ayam ketawa bervariasi mulai dari Rp 500 ribu hingga Rp 25 juta.
Ia mengatakan, fenomena itu juga membuat sejumlah penangkaran ayam di kota ini beralih profesi dari usaha ayam petelur menjadi peternak ayam ketawa. Alwi, salah seorang dari beberapa pengusaha ayam ketawa mengatakan harga jual ayam ketawa dengan umur 1,5 bulan hingga 3 bulan adalah antara Rp 200 ribu hingga Rp 350 ribu per ekor. Kalau ayam ketawa itu sudah diketahui jenisnya apalagi itu ayam jantan, maka harganya suda di atas Rp500 ribu hingga di atas Rp 1 juta per ekor dalam usia 5-6 bulan.
Alwi mendapatkan bibit ayam dari keluarganya di Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, dan setelah lebih dari satu tahun berbiak menjadi belasan ekor dan penggemarnya pun bertambah banyak.
Bisnis penjualan ayam ketawa tidak hanya ditemukan Kota Kendari, tetapi juga di beberapa kabupaten di Sulawesi Tenggara seperti di Konawe, Konawe Selatan, Bombana dan Kolaka. Bahkan di Kabupaten Konawe dan Bombana, pencinta ayam ketawa sudah mengelar konteks ayam ketawa dengan menawarkan hadia kepada pemenangnya.
ANT | BS
Berita terkait
Menjelajah Joyland Festival Bali 2024, Destinasi Wisata yang Inklusif dan Ramah Keluarga
55 hari lalu
Berikut keseruan Joyland Festival Bali 2024 yang insklusif dan ramah keluarga dengan menghadirkan stan White Peacock hingga pilihan panggung musik.
Baca SelengkapnyaButet Kartaredjasa Kritik Pemprov DKI yang Naikkan Harga Sewa Gedung Pertunjukan
15 Januari 2024
Seniman Butet Kartaredjasa mempertanyakan alasan kenaikan harga gedung pertunjukan di DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaTak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan dalam Debat Capres-Cawapres, Begini Respons Budayawan dan Pekerja Seni
5 Desember 2023
Lima tema debat capres-cawapres telah disampaikan KPU, tak ada tema soal kesenian dan kebudayaan. Begini respons budayawan dan pekerja seni.
Baca SelengkapnyaDebat Capres-Cawapres Pilpres 2024 Tak Ada Tema Kesenian dan Kebudayaan, Akmal Nasery Basral: Kerugian Besar Bangsa Ini
5 Desember 2023
Sastrawan Akmal Naseri Basral memberikan catatan tak adanya tema kebudayaan dankesenian dalam debat capres-cawapres pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah Bone dan Aparat Bubarkan Paksa Pementasan Seni Bissu
22 Agustus 2023
Panitia menyebut Gubernur Sulawesi menyekal bissu sehingga penampilan seni monolog "Rindu Bissu" pun dilarang.
Baca SelengkapnyaSejarah Adu Domba Garut, Kesenian Tradisional asal Jawa Barat
4 Juli 2023
Domba Garut yang memiliki ciri khas pada fisiknya sering diikut sertakan dalam kontes atau diadu. Inilah asal usulnya.
Baca SelengkapnyaWM Mann Scholarship, Beasiswa Seni Pertunjukan di Skotlandia Khusus Mahasiswa Indonesia
24 Februari 2023
Royal Conservatoire of Scotland dan WM Mann Foundation menawarkan beasiswa pascasarjana khusus mahasiswa Indonesia di bidang seni pertunjukan.
Baca SelengkapnyaSeniman dan Guru di Bandung ini Gelar Pameran Tunggal Gambar Berjudul Dunia
20 Januari 2023
Dede Wahyudin, memajang 67 gambar ukuran kecil dan empat berukuran besar yang dominan berwarna hitam putih dalam pameran tunggal itu.
Baca SelengkapnyaJadi Ketum LASQI, Gus Jazil Bertekad Gairahkan Kesenian Islami
17 November 2022
Kesenian Islam di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa besar
Baca SelengkapnyaMasyarakat Kesenian Jakarta Minta Rencana Acara Musyawarah Versi DKJ Dihentikan
27 Oktober 2022
Masyarakat Kesenian Jakarta (MKJ) menilai musyawarah yang akan dilakukan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tidak sesuai dengan Pergub DKI
Baca Selengkapnya