Limbah Sisa Makanan Dunia Lebih Berat dari 8,6 juta Paus

Reporter

Editor

Sabtu, 14 Mei 2011 07:55 WIB

TEMPO/Nita Dian
TEMPO Interaktif, Hong Kong - Apakah Anda termasuk orang yang suka membuang makanan? Ada fakta yang memilukan mengenai kebiasaan makan sebagian besar penduduk bumi. Menurut Badan Pangan dan Pertanian PBB, setidaknya 30 persen dari makanan yang diproduksi di seluruh dunia terbuang sia-sia per tahunnya. Sisa makanan ini bisa didapat dari sarapan pagi, makan siang, dan makan malam.

Ramy Inocencio, analis Bisnis Asia yang bekerja pada kantor berita CNN, menyebutkan angka 30 persen itu senilai dengan 1,3 miliar ton. Nilai itu lebih berat dari 8,6 juta paus biru dewasa, makhluk terbesar di bumi, atau 2,3 juta Airbus A380, pesawat komersial terbesar yang pernah ada. Sama juga dengan setiap penduduk Cina--negara dengan populasi terpadat, yakni lebih dari 1,3 miliar--memiliki satu ton makanan yang mereka lempar cuma-cuma ke tempat sampah.

Ini suatu hal yang tak terduga bukan?

Dari studi itu juga diketahui, yang memberikan kontribusi paling besar pada limbah makanan ini adalah orang-orang berduit. Di Eropa dan Amerika Utara limbah berada di angka 95 hingga 115 kg makanan per kapita. Sedangkan Afrika Sub-Sahara, Asia Selatan, dan Asia Tenggara punya angka yang jauh lebih rendah, yakni 6-11 kg per orang.

Jadi bisa dikatakan penduduk negara maju punya kebiasaan membuang-buang makanan 10 kali lebih besar daripada penduduk negara berkembang.

Berikut fakta lainnya. Limbah makanan negara-negara kaya sebanding dengan jumlah produksi makanan wilayah Afrika Sub-Sahara. Angkanya adalah 222 juta ton dan 230 juta ton. Itu sama saja sampah makanan orang kaya bisa mengenyangkan penduduk benua Afrika!

Tantangan terbesar sekarang adalah membuat orang mengubah jalan pikirannya akan makanan yang baik. Cara pandang ini yang mungkin membuat seseorang terus mengaduk-aduk tumpukan buah demi mendapatkan apel merah dengan kulit mulus. Padahal, buah-buahan segar yang memiliki benjolan sebenarnya masih layak dikonsumsi. Rasanya pun tidak berbeda dengan buah yang memiliki tampilan "baik".

PBB menyarankan agar lembaga sosial bekerja sama dengan pasar untuk menekan angka ini. Kumpulkan makanan yang tidak laku dan hampir kedaluwarsa, kemudian berikan kepada masyarakat tidak mampu atau tuna wisma. Dengan begitu makanan tidak terbuang percuma dan bermanfaat bagi orang lain.

Saran berikutnya adalah jangan belanja makanan secara berlebihan. Saat tidak bisa menghabiskannya, pilihan terakhir adalah melemparnya ke tempat sampah. Dengan begitu, Anda pun menghambur-hamburkan uang.

Ada tips sederhana yang diberikan Ramy Inocencio. Jika ia makan di restoran dan tidak sanggup menghabiskannya, mintalah kantong pembungkus. "Saya pernah bekerja sebagai pelayan restoran beberapa tahun lalu. Saya tak pernah melupakan banyaknya makanan yang terbuang sia-sia sesaat tamu membayar tagihan," ujarnya.

Tidak ada alasan untuk membuang makanan. Ini tergantung dari pemikiran setiap orang untuk makan dan berbelanja secara bijaksana. Ingat, kita punya 1,3 miliar ton makanan yang terbuang percuma karena tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab.

CNN | NUR INTAN

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya