2015, Jumlah Penduduk Indonesia Bisa Mencapai 300 Juta  

Reporter

Editor

Selasa, 27 September 2011 12:36 WIB

TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO Interaktif, Jakarta - Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan bakal meledak hingga mencapai angka 300 juta jiwa pada 2015. Angka ini akan muncul jika pengendalian penduduk tak berjalan baik.

“Sekarang ini sudah 237 juta, hingga akhir tahun mungkin 241 juta jiwa. Jika tak berjalan sesuai rencana akan mencapai jumlah itu,” ujar Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional DR. dr. Sugiri Syarif, MPA dalam acara konferensi pers peringatan Hari Kontrasepsi Sedunia, di Hotel Gran Melia, Senin, 26 September 2011.

Salah satu pengendalian jumlah penduduk ini adalah dengan alat kontrasepsi. Diperkirakan angka rata-rata pengguna kontrasepsi modern sebanya 60 persen dari penduduk Indonesia. Targetnya pada tahun depan mencapai 62-63 persen. Dia mengatakan data Survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) 2007 memperlihatkan pengetahuan laki-laki dan perempuan tentang alat kontrasepsi mencapai 98 persen.

Tetapi, tentang metode alat kontrasepsi jangka panjang seperti tubektomi hanya 39 persen, vasektomi hanya 66 persen, dan IUD 85 persen. Sedangkan pada orang muda, pengetahuannya sedikit lebih rendah, yakni 93 persen pada pria muda dan 96 pada perempuan muda. Meski mengetahui tentang kontrasepsi, tetapi sebagian dari mereka tak pernah mendiskusikan masalah seks kepada siapapun.

Angkanya 15 persen perempuan muda dan 29 persen pada laki-laki muda. Hasil survei lainnya juga mengatakan 71 persen perempuan muda dan 58 persen laki-laki muda pernah berdiskusi mengenai isu kesehatan reproduksi dengan kelompok sebayanya. Untuk menunjang program pengendalian penduduk ini, BKKBN menjalin kerja sama dengan organisasi DKT Indonesia. Dengan produk alat kontrasepsi Andalan, mereka menyediakan pilihan metode perencanaan kehamilan. “Harapan kami konsep One Stop Shop ini bisa memberikan pilihan KB yang berkualitas,” ujar Country Director DKT Indonesia Todd Callahan. Dia memperkirakan program Andalan ini bisa mencegah 6,3 juta kehamilan dan 12 ribu perempuan terselamatkan dari komplikasi persalinan.

Bersama Marie Stopes Internasional, mereka akan mengundang Dr Khazi Golam Rasul dari Bangladesh untuk mendongkrak sosialisasi penggunaan kontrasepsi jangka panjang. “Kami ingin berbagi pengalaman keberhasilan di Bangladesh dan semoga bisa ditiru di Indonesia,” ujar Todd.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

10 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

52 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

30 September 2023

Heru Budi Tutup Puskesmas Kelurahan Jati II: Dialihfungsikan Jadi Upaya Kesehatan Masyarakat

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi memutuskan menutup Puskesmas Kelurahan Jati II di Pulogadung. Apa Alasannya?

Baca Selengkapnya

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

26 Agustus 2023

Polusi Udara, Mayoritas Warga Jakarta Ternyata Masih Abai Proteksi Diri

Indikasi polusi udara dan himbauan itu ternyata belum membuat warga Jakarta mengubah kebiasaan untuk mengutamakan proteksi diri.

Baca Selengkapnya

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

7 Agustus 2023

Dampak El Nino pada Kesehatan Masyarakat Harus Diantisipasi

Kewaspadaan terhadap potensi munculnya penyakit yang dipicu dampak El Nino harus diantisipasi dengan tepat dan segera.

Baca Selengkapnya

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

25 Juli 2023

Energi Bersih Cegah 180 Ribu Kematian di Indonesia, Begini Penjelasannya

Apa yang dimaksud energi bersih, benarkah bisa menyelamatkan ratusan ribu nyawa manusia?

Baca Selengkapnya

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

11 April 2023

Fakultas Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Keperawatan UI Raih Akreditasi Internasional AHPGS

tiga program studi FKM dan satu program FIK Universitas Indonesia (UI) meraih akreditasi internasional dari AHPGS.

Baca Selengkapnya

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

7 Desember 2022

CISDI Soal RKUHP yang Baru Disahkan: Relawan Kesehatan Seksual Rentan Alami Kriminalisasi

CISDI menyebut RKUHP yang baru disahkan kemarin luput mempertimbangkan perspektif kesehatan masyarakat dalam proses pembahasannya.

Baca Selengkapnya

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

9 Agustus 2022

Dr. Pandu Riono: Rumah Sehat Mengubah Cara Berpikir Masyarakat

Penjenamaan rumah sehat akan memfungsikan ilmu kedokteran tentang pencegahan penyakit. Layanan digital terintegrasi SATU SEHAT menjadi langkah mengoptimalkan pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

28 Juli 2022

Rancangan Peraturan Pelabelan BPA untuk Lindungi Masyarakat

Rancangan peraturan pelabelan BPA sama sekali tidak melarang penggunaan kemasan galon polikarbonat

Baca Selengkapnya