Dirgahayu Batik Antik

Reporter

Editor

Senin, 3 Oktober 2011 05:43 WIB

TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO Interaktif, Jakarta - Venue D'Desainers, Pasaraya, Blok M, Jakarta Selatan, disulap jadi ruang pamer batik. Bukan sembarang batik, tapi batik berusia puluhan dan ratusan tahun koleksi para pesohor Indonesia. Maklum, kemarin, 2 Oktober adalah Hari Batik Nasional. Pada tanggal yang sama dua tahun lalu si batik Indonesia mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).

Tak kurang dari 39 lembar dan 21 baju milik kolektor pecinta batik dipamerkan dalam acara Tribute to Batik. Koleksi batik ini berasal dari Solo, Jogja, Lasem, Cirebon, Pekalongan dengan berbagai motif. "Ini komitmen kami menghargai karya seni yang tinggi nilainya," kata Presiden Direktur Pasaraya, Medina Latief Harjani.

Salah satu, kain batik, yang dianggap sangat istimewa pada pameran itu adalah koleksi milik Etty Setiawan Djody. Kain panjang hampir empat meter dan lebar dua meter milik. isteri pengusaha minyak itu dibuat pada 1800-1900 saat pada pemerintahan Pakubuwono X. Kain bermotif ukel lar ini biasanya dipakai para putri keraton yang belum menikah saat sungkem pada acara gerebek seperti Maulud atau Syawal.

Dipamerkan juga batik koleksi pesohor lainnya, seperti ; Sukmawati Soekarno, Nina Akbar Tanjung, Ghea Panggabean, Wulan Goeritno, Dian Sastro, Anisa Pohan, Andien, Dwiki Darmawan, Jajang C Noer, Happy Salma, Sutiyoso, Miranda Swaray Gpeltom sampai pengusaha Sandiaga Uno. Disainer Roland Adam memamerkan dua koleksi baju batiknya, motif liris dan mega mendung. "Saya menawarkan baju batik untuk anak muda laki-laki, dan sangat diterima masyarakat," ujarnya.

Sebagai orang muda, Roland, 30 lebih memainkan model, warna dan harga. "Supaya lebih pas untuk anak-anak muda, tidak formal,casual dan sesuai acara apapun," kata pecinta yang memiliki lebih dari 100 koleksi kain panjang dan 50 baju batik.
Selain kain, dipamerkan pula Mercedes Benz bermotif batik milik Piyu, gitaris grup band Padi.

Presenter Iwet Ramadhan termasuk salah seorang pecinta batik. Dia menganggap batik adalah darah dagingnya. Penyiar radio ini bela-belain mengeluarkan hingga puluhan juta untuk batik yang diinginkannya. “Saya memang harus disiplin untuk menyisihkan bujet jika sewaktu-waktu ingin beli,”katanya. Bagi Iwet membeli batik tulis berarti investasi.

Iwet membeli batik karya Obin atau Josephine Komara. Selembar batik tulis diatas bahan Cashmere dengan motif klasik yang direka ulang. Lewat Obin pula dia berguru tentang aneka batik dan motifnya. Saat berburu batik ke Jogja, Solo, Cirebon atau Pekalongan, dia pun sering mendapat informasi dari para kolektor atau pembuat batik. Jika suka, ditebusnya.

Pecinta batik kuno lainnya, Hartono Sumarsono. Pemilik dan pendiri Batik Kencono Ungu memiliki ratusan koleksi batik kuno. Berawal dari keprihatinan melayangnya batik-batik kuno ke tangan kolektor luar negeri, Hartono pun berusaha untuk mencegahnya. Tentu tak murah menebus dan merawat ratusan batik-batik kuno ini.
Kecintaannya terhadap batik kuno, membuatnya rajin berburu batik-batik kuno. Dia mulai berburu batik sejak 1980-an hingga sekarang. Baru-baru ini dia memamerkan beberapa batik pesisir Kudus. Batik motif Kudusan miliknya rata-rata berumur puluhan tahun. Bahkan ada yang berumur 90-an tahun.
Tak mau kalah dengan Pasaraya, di Jakarta Convention Center, berlangsung World Batik Summit 2011 selama lima hari. Juga beberapa hotel berbintang dan pusat perbelanjaan di Jakarta menggelar acara bertajuk batik dan kain Indonesia. Dirgahayu batikku.

DIAN YULIASTUTI

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

9 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

11 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

14 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

39 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

41 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

58 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya