TEMPO Interaktif, - Topi bagi Justin Smith adalah inspirasi. Pemenang United Kingdom Young Fashion Enterpreneur Award tahun 2010 ini memang seorang milliner atau perancang topi. Di tangan Justin, topi menjadi aksesoris yang layak tampil di Pekan Busana London, Milan, Paris, dan Roma.
Lalu, apa jadinya ketika Justin jatuh cinta dengan seni kerajinan tradisional Indonesia? "Saya sudah keliling Indonesia dan menemukan aneka teknik dan motif anyaman yang luar biasa," kata Justin di sela Jakarta Fashion Week, Senin, 14 November 2011.
Gayung kecintaan Justin disambut Oscar Lawalata, sang pencinta tenun tradisional. "Kami punya passion yang sama dan punya tujuan yang sama terhadap kekayaan tradisional Indonesia," kata Justin. "Oscar yang menambahkan tekstur, warna, dan siluet."
Kolaborasi unik dalam pertunjukan "British Council Present A Collaboration of Justin Smith dan Oscar Lawalata" ini ditampilkan dalam 50 busana dan 30 topi atau hiasan kepala. Oscar melampiaskan cintanya pada kain-kain tradisional dalam bentuk mini dress dan long dress, sedangkan Justin mempercantik mahkota para modelnya.
Permainan tenun, ikat, dan batik tampak pada detail gaun. Tidak dominan motif tradisional, tapi sekali melihat, gaun-gaun Oscar memang membawa aroma Jawa dan Kalimantan dalam panggung catwalk sepanjang 14 meter. Justin melengkapi unsur etnik dengan hiasan anyaman.
Ya, beberapa karya Justin memang bukan semata topi, karena tak menutupi separuh kepala. Anyaman pandan yang dipulir serupa gelombang laut dengan warna emas lebih tepat disebut bando. Pria kelahiran Exester ini juga mengawinkan anyaman pandan dengan tenun ikat menjadi mahkota nan unik.
Oscar mengakui apa yang dilakukan Justin tersebut mengangkat citra hiasan kepala tradisional Indonesia. Perkembangan kain, motif, hingga tas tradisional Indonesia kini sudah jauh membanggakan. "Tapi untuk hiasan kepala, belum ada yang extravaganza atau aneh," kata pria kelahiran Riau ini.
Padahal dari Timur ke Barat Indonesia, hiasan kepala sangat melimpah model, tekstur, dan bahannya. Memang baru sebatas dikenakan dalam upacara adat. Berkaca pada kebaya atau batik yang dulu hanya dikenakan dalam upacara adat, toh, kata Oscar, kini menjelma jadi pakaian yang kasual, resmi, hingga gaun pesta. "Jadi, hiasan kepala sangat bisa dikembangkan, ini opportunity," kata dia.
Justin melihat konsep The Culture Incarnation dari Oscar dalam pertunjukan kali ini dan menerjemahkannya dalam rupa-rupa bando anyaman. "Konsep The Cultur Incarnation itu adalah bahwa sesuatu yang tradisi bisa diadaptasi menjadi karya seni untuk masa depan," tutur Oscar. Jadilah busana siap pakai, gaun pendek, hingga gaun pesta yang disulap dari kain tradisional dan hiasan anyaman pandan.
DIANING SARI
Berita terkait
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer
1 hari lalu
Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.
Baca Selengkapnya5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus
1 hari lalu
Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.
Baca SelengkapnyaStartup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang
5 hari lalu
Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.
Baca SelengkapnyaTampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian
8 hari lalu
Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTampil Kasual dengan Baju Flanel
14 hari lalu
Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee
Baca SelengkapnyaGaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini
22 hari lalu
Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.
Baca SelengkapnyaKolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?
27 hari lalu
Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion
Baca SelengkapnyaSejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran
31 hari lalu
Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRamadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
43 hari lalu
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.
Baca SelengkapnyaTiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana
4 Maret 2024
Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.
Baca Selengkapnya