TEMPO.CO - Busana musim semi tidak pernah lepas dari warna cerah dan motif bunga-bunga. Wajar, di musim ini, muramnya salju akan berganti dengan pancaran sinar matahari. Tumbuhan pun mulai berbunga dan menghijau.
Transisi musim ini begitu penting karena saat inilah mereka mencurahkan seluruh kreativitas. Ada yang terpengaruh oleh pakaian olahraga, seperti desainer Alexander Wang dan Stella McCartney.
Namun, untuk desainer yang lebih gaek, mereka seperti kembali ke masa lalu. Pengaruh busana 1920-an mendominasi. Gaya berpakaian ini memang patut dikenang. Ketika itu para wanita mulai meninggalkan baju yang kelewat sopan dan beralih ke pakaian yang lebih nyaman. Rok yang lebih pendek dan mereka mulai memakai celana.
Koleksi Roberto Cavalli, misalnya, muncul dengan gaun mini era tersebut. Mirip pakaian para perempuan yang muncul di film-film bisu. Ada pula detail payet dan chiffon, mengingatkan orang pada gaun karya perancang jenius Coco Chanel pada 1928.
Warna-warna cerah yang menjadi ciri khas Cavali tergantikan oleh unsur logam, seperti emas, perak, dan hitam. Kritikus mode memuji karyanya. Sampai ia pun melangsungkan peragaan busananya di dua tempat, Milan (Italia) dan Tel Aviv (Israel). Ia menganggap tren busana saat ini sangat internasional. "Karena kita membaca majalah dan film yang sama, mode ada di dalamnya," kata Cavalli, 71 tahun. "Dari situ Anda bisa mendapat ide apa yang harus dipakai."
Ada pula gaya berbikini pada 1920-an. Dolce & Gabbana muncul dengan atasan, seperti bra dan rok panjang semata kaki. Bagian perut sedikit terlihat karena letak rok yang persis menutupi pusar. Gaya ini seperti aksi "balas dendam" setelah masyarakat harus memakai jaket supertebal sepanjang musim dingin. "Aku menyukainya," ujar editor Vogue, Emma Elwick-Bates. "Anda bisa merasakan musim panas di Sisilia (Italia)."
Beberapa perancang juga terpengaruh oleh model gaun semata kaki pada 1920-an. Potongannya lurus dan memakai material yang lembut mengikuti gerakan pemakainya. Rumah mode Chloe memakai warna-warna pastel dan aksesori ikat pinggang pada gaya ini supaya terlihat lebih modern. Ia juga menampilkan sisi maskulin, dengan rancangan celana panjang di atas lutut yang lebar.
Pada koleksi musim semi 2012, baju siap pakai Emporio Armani lebih minim warna. Hanya ada hitam dan putih. Potongan bajunya jauh dari seksi. Beberapa rancangannya terdiri atas atasan, bawahan, dan blazer. Terkesan tertutup, tapi potongannya tetap mengikuti lekuk tubuh wanita. Para model yang mengenakan pakaiannya di Milan Fashion Week tahun lalu memakai topi yang menjadi tren pada 1920-an. Bentuknya seperti topi jerami para nelayan di Venesia, boater, tapi lebih tinggi di bagian kepala.
Mereka memang sudah siap menyambut musim semi.
HUFFINGTONPOST | SYTLE.COM | VOGUE | SORTA TOBING
Berita terkait
Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang
2 hari lalu
Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.
Baca SelengkapnyaTampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian
4 hari lalu
Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.
Baca SelengkapnyaTampil Kasual dengan Baju Flanel
11 hari lalu
Baju flanel dapat dibeli baik di toko fisik ataupun toko online seperti Shopee
Baca SelengkapnyaGaya Fesyen Boho Chic Jika Memenuhi 3 Aspek Ini
19 hari lalu
Gaya Boho Chic pada dasarnya adalah gaya santai yang menggabungkan unsur-unsur hippie, nomaden, dan vintage. Begini lebih jelasnya.
Baca SelengkapnyaKolaborasi Victoria Beckham dan Mango, Apa Koleksi Terbarunya?
24 hari lalu
Koleksi Victoria Beckham dan Mango yang terbaru dari rangkaian kolaborasi para penggemar street fashion
Baca SelengkapnyaSejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran
28 hari lalu
Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaRamadan, Komunitas di Yogyakarta Edukasi Pecinta Fashion Rintis Karya Pemikat Wisatawan
39 hari lalu
Komunitas Indonesia Fashion Chamber (IFC) Yogyakarta meyakini, besarnya pasar wisatawan di Yogyakarta menjadi anugerah tersendiri untuk terus menghidupkan ekonomi kreatif di Kota Gudeg.
Baca SelengkapnyaTiga Tips Gaya Berpakaian untuk Jurnalis ala Didiet Maulana
56 hari lalu
Didiet Maulana, Direktur Kreatif Ikat Indonesia memberikan tips padupadankan gaya berpakaian ala jurnalis.
Baca SelengkapnyaIDFES2024: Revolusi Fashion Lokal
6 Februari 2024
IDFES 2024 yang pertama di Indonesia ini bertema "Revolusi Fashion Lokal" yang akan menjadi creative hub untuk mendorong inspirasi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Konsisten Tampil dengan Busana Formal di Debat Capres, Pengamat Mode Sebut Kode Ini
5 Februari 2024
Anies Baswedan kembali tampil konsisten dengan gaya formal hingga debat capres kelima yang diadakan KPU. Pengamat mode kaitkan dengan kode.
Baca Selengkapnya