TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari 88 anak di Amerika Serikat mengalami autisme. Demikian hasil prediksi terbaru yang dirilis 29 Maret 2012 dalam laporan dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC).

Estimasi tersebut berdasarkan data pada 2008 yang menunjukkan peningkatan 23 persen dari laporan sebelumnya. Pada 2002, satu dari 150 anak diduga mengalami autisme dan pada 2006 prevalensinya meningkat menjadi satu dari 110 anak.

Laporan terbaru itu didasarkan pada pengumpulan data pada 2008 untuk anak berusia delapan tahun yang tinggal di 14 area di Amerika Serikat. Satu dari 52 anak lelaki diidentifikasikan mengalami gangguan autisme. Adapun untuk perempuan, satu dari 252 anak perempuan.

Menurut laporan yang dipublikasikan di CDC’s Morbidity and Mortality Weekly Report pada 29 Maret 2012 ini, peningkatan kejadian autisme tertinggi terjadi pada anak-anak berkulit hitam dan kaum Hispanik. Temuan ini semakin membuka mata banyak orang bahwa butuh program layanan anak-anak dengan kondisi tersebut.

“Data ini menunjukkan banyak anak-anak dan keluarga yang membutuhkan bantuan,” kata Dr Thomas Frieden, Direktur CDC, seperti dikutip LiveScience. “Kita harus melanjutkan riset kelainan spektrum autisme.”

Kelainan spektrum autisme adalah gangguan perkembangan yang bisa menyebabkan terlambat bicara, terganggunya kemampuan sosial dan komunikasi, serta perilaku meniru repetitif. Termasuk dalam kelainan ini adalah autisme klasik dan kondisi autisme parah seperti sindrom Asperger.

Disarankan oleh CDC, para orang tua yang peduli dengan perkembangan anak-anak mereka harus bertindak cepat dan bicara dengan dokter mereka mengenai hal tersebut.

ARBA’IYAH SATRIANI