TEMPO.CO, Jakarta - Masih ingat Afriyani Susanti, pengemudi Xenia maut yang merenggut sembilan korban tewas pada 22 Januari lalu? Perempuan muda itu diketahui tengah berada dalam keadaan tidak sadar akibat pengaruh minuman keras dan narkoba saat mengendarai mobil. Tahukah Anda bila di Amerika Serikat pengemudi perempuan muda yang mabuk juga sering mengalami kecelakaan fatal?
Meskipun laki-laki memiliki risiko dua kali lipat mengalami kecelakaan fatal dibanding perempuan dengan tingkat alkohol dalam darah yang sama, kesenjangan gender itu sudah berakhir pada 2007. Alasan kecenderungan itu tidak jelas. Peneliti mengatakan hal itu mungkin karena wanita muda kini mengambil risiko lebih di jalan.
"Pengemudi perempuan muda yang mabuk bersikap lebih mirip dengan pengemudi laki-laki muda yang mabuk," kata kepala peneliti, Robert Voas, dari Pacific Institute for Research and Evaluation, Maryland, Amerika, dalam siaran pers Journal of Studies on Alcohol and Drugs.
Menggunakan data dari sistem laporan pemerintah tentang kecelakaan fatal lalu lintas dari berbagai negara bagian, peneliti mempelajari informasi kadar alkohol dalam darah dari sekitar 6.900 kecelakaan fatal pada 2006. Data itu kemudian dibandingkan dengan 6.800 pengemudi yang mengambil bagian dalam survei di bahu jalan pada 2007.
Hasilnya, peneliti menemukan, terlepas usia pengemudi, risiko mereka untuk tewas atau terlibat dalam kecelakaan fatal meningkat seiring meningkatnya kadar alkohol dalam darah.
Dalam penelitian, usia pengemudi berkisar 16-20 tahun dengan kadar alkohol dalam darah 0,02-0,049 persen. Hampir tiga kali lebih tinggi risiko yang terlibat dalam kecelakaan fatal dibanding pengemudi mabuk di usia yang sama. Penelitian juga mengungkapkan kemungkinan mereka mati dalam kecelakaan tunggal adalah hampir empat kali lebih besar.
Peneliti juga menemukan risiko kecelakaan fatal dua kali lipat untuk pengemudi laki-laki yang mabuk antara 2006-2007. Kemungkinan ini disebabkan adanya gangguan yang dialami pengemudi.
HEALTHDAY | AMIRULLAH
Berita Kesehatan Lain
Migren Cenderung Terjadi Pada Pria Impoten
Konsumsi Kafein Ibu Hamil Tak Ganggu Bayi
Gangguan Tidur Berkaitan dengan Depresi
Jaga Kulit Selagi Renang
Berita terkait
Kapolres Bekasi Minta Pemda Bikin Perda Miras, Alasannya?
6 Desember 2019
Kapolres Bekasi Kota Kombes Pol Indarto meminta pemda membuat peraturan daerah atau Perda yang mengatur soal miras atau minuman keras.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Bogor Razia Miras di 2 Lokasi, Hasilnya?
22 November 2019
Kepala Dinas UMKM dan Satpol PP Kota Bogor menyisir beberapa kios yang disinyalir menjual miras di sekitar dua taman di Kota Bogor.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pemberi Miras ke Mahasiswa Papua Dinonaktifkan
23 Agustus 2019
Kapolda Jawa Barat meminta maaf kepada mahasiswa Papua yang merasa tersinggung atas pemberian dua kardus minuman keras itu.
Baca SelengkapnyaPolisi: Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung Inisiatif Pribadi
23 Agustus 2019
Polda Jawa Barat sudah memeriksa polisi yang memberikan miras ke mahasiswa Papua Bandung.
Baca SelengkapnyaPropam Usut Polisi Beri Miras ke Mahasiswa Papua Bandung
23 Agustus 2019
Propam Polda Jawa Barat mengusut pemberian miras ke mahasiswa Papua oleh polisi.
Baca SelengkapnyaMiras untuk Mahasiswa Papua Bandung, Polisi: Ini Minuman Penyegar
23 Agustus 2019
Polisi diduga memberikan miras ke Mahasiswa Papua di Bandung.
Baca SelengkapnyaPolisi di Bandung Diduga Beri Miras Topi Koboi ke Mahasiswa Papua
23 Agustus 2019
Mahasiswa Papua di Bandung marah karena polisi memberikan miras kepada mereka. Pemberian ini dianggap merendahkan.
Baca SelengkapnyaPromosikan Miras Sophia, Wagub NTT: Lebih Hebat dari Vodka
28 Juni 2019
Ada beberapa jenis Sophia dengan ukuran kecil dan besar dengan kadar alkohol antara 35-40 persen.
Baca SelengkapnyaGubernur NTT Pastikan Tata Niaga Miras Sophia Bakal Diatur
20 Juni 2019
Tata niaga minuman tradisional NTT yang mengandung alkohol, Sophia, akan diatur khusus.
Baca SelengkapnyaProduk Miras Sophia Berkadar 40 Persen Alkohol Resmi Diluncurkan
19 Juni 2019
"Rencananya ada tiga jenis Sophia yang dihasilkan, tetapi saat ini baru dua."
Baca Selengkapnya