Hak Anak Indonesia Dinilai Masih Terabaikan

Reporter

Editor

Senin, 7 Mei 2012 19:12 WIB

Anak-anak melakukan tarian 'dance for life' dalam peringatan Hari AIDS sedunia 2011 di pelataran Monumen Nasional, Jakarta, Minggu (27/11). Pencanangan hari AIDS dengan tema lindungi pekerja dan dunia usaha dari HIV dan AIDS bertujuan memastikan tempat kerja melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan HIV dan AIDS serta melarang pengusaha melakukan tindakan diskriminasi terhadap pekerja dengan HIV dan AIDS. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Anak Indonesia belum terlindungi dan terpenuhi hak haknya. Mereka masih belum mendapatkan pendidikan layak, rentan terhadap diskriminasi dan kekerasan.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2010, prevalensi balita yang mengalami kurang gizi 17,9 persen yang terdiri dari 4,9 persen gizi buruk dan 13 persen gizi kurang. Di bidang pendidikan, menurut data Profil Anak Indonesia 2011, masih ada 8,12 persen anak usia 5-17 tahun yang berstatus tidak sekolah, dan sebesar 9,30 persen belum pernah mengecap pendidikan.

Secara sosial, anak-anak Indonesia juga masih mengalami kerentanan dari berbagai tindak kekerasan, perdagangan, eksploitasi dan diskriminasi. Hasil Survei Pekerja Anak Tahun 2009 menunjukkan masih terdapat sekitar 4,1 juta anak usia 5-17 tahun yang bekerja.

Sementara itu, data Survei Tenaga Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2010 menunjukkan terdapat 3,2 juta anak berusia 10-17 tahun yang bekerja, dan tersebar di seluruh provinsi.

Anak anak bahkan belum memperoleh akte kelahiran sebesar 15,47 persen sehingga rentan mengalami diskriminasi, tidak memiliki akses terhadap pelayanan dasar pendidikan dan kesehatan, rawan menjadi korban perdagangan manusia, mudah dijadikan pekerja anak, rawan menjadi korban kejahatan seksual, dan lain-lain.

Sejalan dengan ratifikasi Konvensi Hak Anak Internasional (United Nations Concention of the rights of the child) oleh pemerintah, pihak swasta mengambil inisiatif perlindungan anak.

Salah satunya,membentuk Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia (APSAI) sebagai wadah sinergi, percepatan upaya perlindungan anak dan memastikan peran sektor swasta di Indonesia.

Inisiasi pembentukan APSAI dilakukan pada Juni 2011 pada penyelenggaraan Konferensi Internasional ke-2 Kota Layak Anak tingkat Asia Pasific di Solo. Menurut ketua APSAI, Luhur Budijarso, salah satu kegiatan APSAI tahun 2012 adalah pemberian Anugerah Pelangi bagi perusahaan layak anak Indonesia.Yakni, berupa penghargaan dan sertifikasi perusahaan layak anak yang akan diberikan kepada perusahaan atau pelaku bisnis.

Pada 2 Mei, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP-PA) Linda Amalia Sari meresmikan, terbentuknya asosiasi yang merupakan inisiatif pihak swasta untuk ikut berperan dalam pemenuhan hak anak di Hotel Dharmawangsa.

“Ini bukti kepedulian dan komitmen pihak swasta terhadap pemenuhan hak anak dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia Indonesia sejak anak usia dini,’’ ujar Linda.

Ia menambahkan, asosiasi ini satu-satunya di dunia dan nantinya diharapkan bisa menjadi sumber inspirasi bagi para pemegang keputusan.

Pada peresmian itu juga diselenggarakan diskusi panel membahas perlindungan hak anak di Indonesia, dengan juru bicara Prof Irwanto, PhD dari Pusat Kajian Perlindungan Anak, FISIP Universitas Indonesia, dan Angela Kerney dari Perwakilan UNICEF di Indonesia.

EVIETA FADJAR

Berita terkait

Sudah Sisir Blok G Pasar Tanah Abang, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Premannya Mana, Enggak Ada

10 Juli 2023

Sudah Sisir Blok G Pasar Tanah Abang, Kapolres Metro Jakarta Pusat: Premannya Mana, Enggak Ada

Setelah diusut, tidak ada lagi preman maupun pengguna narkoba di lantai 2 dan 3 Blok G Pasar Tanah Abang.

Baca Selengkapnya

Banyak Anak Jalanan dan Manusia Gerobak, Wali Kota Tangsel: Penghasilan Lebih Besar daripada di Tangerang

17 April 2023

Banyak Anak Jalanan dan Manusia Gerobak, Wali Kota Tangsel: Penghasilan Lebih Besar daripada di Tangerang

Pemkot Tangsel telah melakukan beberapa kajian atas fenomena anak jalanan (anjal) dan manusia gerobak tersebut.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Tangsel Instruksikan Jajarannya Tertibkan PMKS yang Menjamur Jelang Lebaran 2023

15 April 2023

Wali Kota Tangsel Instruksikan Jajarannya Tertibkan PMKS yang Menjamur Jelang Lebaran 2023

Anak jalanan, pengemis, dan PMKS lainnya yang menjamur di Tangerang Selatan menjelang Lebaran 2023 akan ditertibkan.

Baca Selengkapnya

Peringati Hari Ibu, BRI Berbagi di Sekolah Anak Jalanan

23 Desember 2022

Peringati Hari Ibu, BRI Berbagi di Sekolah Anak Jalanan

BRI Peduli memberikan bantuan perlengkapan sekolah.

Baca Selengkapnya

Penelitian UI Sebut 25 Persen Pendapatan Anak Jalanan Jakarta Buat Beli Rokok, Ironi

15 September 2022

Penelitian UI Sebut 25 Persen Pendapatan Anak Jalanan Jakarta Buat Beli Rokok, Ironi

Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia membeberkan 25 persen dari total pendapatan harian yang diperoleh anak jalanan untuk beli rokok.

Baca Selengkapnya

Kisah Sanggar Senja Mengangkat Anak Jalanan Lewat Pendidikan

6 Desember 2021

Kisah Sanggar Senja Mengangkat Anak Jalanan Lewat Pendidikan

Pendiri Sanggar Senja Cibinong, Adi Supriyadi, harus jatuh bangun membantu anak jalanan agar bisa mengakses pendidikan formal.

Baca Selengkapnya

Menteri Bintang Puspayoga: Pemda Harus Perhatikan Bayi dan Manusia Silver

13 Oktober 2021

Menteri Bintang Puspayoga: Pemda Harus Perhatikan Bayi dan Manusia Silver

Bintang mengatakan fenomena anak jalanan dan manusia silver, dewasa maupun anak-anak yang saat ini meningkat disebabkan kemiskinan dan putus sekolah.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Mike Tyson: Anak Jalanan, Tinju Dunia, Main Film

26 Februari 2021

Kontroversi Mike Tyson: Anak Jalanan, Tinju Dunia, Main Film

Perjalanan juara dunia Mike Tyson penuh kotroversi, sejak anak-anak terlibat kriminalitas, menjadi petinju dan sempat berperan di beberapa film.

Baca Selengkapnya

Berbagi Ilmu Fotografi dengan Anak Jalanan, Intip Gaya Komunitas Taman Potret

12 Agustus 2020

Berbagi Ilmu Fotografi dengan Anak Jalanan, Intip Gaya Komunitas Taman Potret

Tidak hanya senang dengan kegiatan fotografi, Komunitas Taman Potret juga bertujuan mengembangkan daya kreatif anak jalanan.

Baca Selengkapnya

KPAI Usul Tim soal Kasus Predator Anak Jalanan

11 Juli 2020

KPAI Usul Tim soal Kasus Predator Anak Jalanan

KPAI) menilai perlu pembentukan tim terpadu percepatan perlindungan korban anak dalam kasus dugaan kejahatan pedofilia oleh Francois Abello Camille.

Baca Selengkapnya