Kenapa Air Mata Bisa Jadi Batu Kristal?  

Reporter

Editor

Jumat, 1 Juni 2012 12:30 WIB

Tina Agustini yang memiliki air mata sejenis batu kristal menyerupai berlian (kanan), ditemani dokter memberikan keterangan kepada wartawan seusai melakukan pemeriksaan mata (Visus) di RS. Mata Cicendo, Bandung, Jabar, Kamis (31/5). ANTARA/Fahrul Jayadiputra

TEMPO.CO, Bandung - Ternyata tak selamanya air mata hanya berupa cairan dan terasa asin. Pada beberapa kasus kelainan sistem tubuh, air mata juga bisa menjadi batu kristal. Seperti halnya kasus Tina Agustina, gadis asal Sumedang yang juga dikabarkan mengeluarkan air mata batu kristal. Apa komentar pakar soal ini?

Dokter RS Mata Cicendo Hikmat Wangsaatmadja mengatakan ada tiga kemungkinan terjadinya air mata kristal. (Baca: Air Mata Kristal Tina Diperiksa di Lab Geologi )

Pertama, kasus cystinosis yang menimpa warga Boston, Inggris, Judie Smith. Penyebabnya adalah kelainan metabolisme dan penyakit genetik. Gejalanya berupa penumpukan kristal di kornea dan conjunctiva, yaitu garis dan permukaan mata. ”Ukuran kristalnya sangat kecil sehingga terasa mata berpasir,” ujarnya.

Kedua, kasus dacryolith. Menurut Hikmat, ini terjadi karena ada batu pada saluran pengeluaran air mata sehingga menimbulkan benjolan di kulit wajah di bawah kelopak mata. Kalau dikeluarkan, batu-batu kristal itu berwarna kekuningan dan tidak beraturan bentuk dan ukurannya. ”Batu ini tidak mungkin bisa balik lagi ke arah mata,” katanya.

Ketiga, kasus air mata batu lain yang sempat direkam dunia medis adalah conjunctival lithiasis. Kristal putih, kata Hikmat, tertanam di selaput lendir mata pasien. Biasanya berupa benjolan berwarna kekuningan di bagian dalam kelopak mata. "Umumnya terjadi pada penyakit radang mata yang telah lama dan kronis. Batuannya paling sebesar 3 milimeter berwarna kusam kekuningan,” ujarnya.

Nah, pada kasus Tina Agustina, gadis asal Sumedang yang mengeluarkan air mata batu kristal, hal itu masih masuk kategori belum terdefinisikan. Dari hasil pemeriksaan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Sumedang dan RS Mata Cicendo, Tina perempuan berusia 19 tahun itu, dinyatakan sehat mata dan kondisi tubuhnya normal. Kesimpulan dokter masih menunggu hasil tes air mata dan urine serta pemeriksaan contoh batu kristal oleh petugas laboratorium Geologi. (Baca: Air Mata Kristal Tina Keluar di Saat Tertentu)

Sejak September 2011, Tina mengaku sudah mengeluarkan 72 butir batu, ditambah sedikitnya 161 butir lagi sejak 23 Mei 2012. Batu kristal itu keluar lewat kelopak dua matanya di bagian bawah ketika ia merasa sedih, gembira, atau marah. (Baca: Sudah 161 Butir Kristal Keluar dari Air Mata Tina )

ANWAR SISWADI


Berita lain:
Sudah 161 Butir Kristal Keluar dari Air Mata Tina
Air Mata Kristal Tina Diperiksa di Lab Geologi
Air Mata Kristal Tina Keluar di Saat Tertentu
NKOTBSB Akan Melenggok di Atas Catwalk
NKOTB dan BSB Ogah Dibilang Boyband Legenda

Berita terkait

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

4 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

5 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

6 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

29 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

32 hari lalu

Login ke Telegram Bisa Tanpa Sinyal, Waspadai Bahayanya

Skema login baru membuat Telegram bisa diakses di luar daerah bersinyal. Namun, di baliknya ada risiko peretasan.

Baca Selengkapnya

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

32 hari lalu

Grab Jadi Perusahaan Teknologi Pertama yang Peroleh Sertifikasi Kepatuhan Persaingan Usaha dari KPPU

KPPU memberikan Sertifikat Penetapan Program Kepatuhan Persaingan Usaha kepada PT Grab Teknologi Indonesia atau Grab.

Baca Selengkapnya

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

33 hari lalu

10 Rekomendasi Laptop Rp 3 Jutaan Terbaru dengan Fitur Lengkap

Berikut ini deretan rekomendasi laptop Rp3 jutaan dengan fitur lengkap dari berbagai merek, mulai dari Asus, Axioo, HP, hingga Lenovo.

Baca Selengkapnya

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

37 hari lalu

Pegiat Teknologi: Notion Mudahkan Tugas dan Proyek

Kemampuan Notion terlihat dalam kesanggupannya menyediakan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Baca Selengkapnya

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

42 hari lalu

Masih Pakai Kuli Panggul, Ombudsman Minta Bulog Adopsi Teknologi untuk Percepat Bongkar Muat

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengkritik pengiriman dan bongkar muat beras impor oleh Bulog yang terbilang lama.

Baca Selengkapnya

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri

46 hari lalu

Alasan Huawei Patenkan Sensor Sidik Jari Ultrasonik Buatan Sendiri