TEMPO.CO, Jakarta - Bayi-bayi yang lahir dengan ukuran lebih kecil atau prematur cenderung untuk mengalami autisme, ungkap sebuah penelitian terbaru dari Finlandia. .
“Hasil sebelumnya menunjukkan belum diketahui korelasi berat bayi atau usia kehamilan dengan autisme,” kata Dr. Andre Sourander, psikiater di Turku University. Dengan penelitian baru ini, kini sudah diketahui ada korelasi.
“Karena gangguan spektrum autisme adalah salah satu dari tantangan utama dalam kesehatan mental anak-anak, maka sangat penting untuk memahami penyebabnya,” kata Sourander lagi.
Centers for Disease Control and Prevention mengungkapkan data bahwa gangguan autisme punya spektrum yang luas. Gangguan itu dimulai dari sindrom ringan Asperger, keterbelakangan mental, hingga ketidakmampuan berinteraksi sosial.
Hasil penelitian terbaru itu dipublikasikan di Journal of Pediatrics dengan berbasis data sejuta kelahiran selama hampir dua dekade di Finlandia. Pada 2005, rata-rata angka autisme di negara itu 9 per 10.000 anak di Finlandia, sedangkan gangguan Asperger terdiagnosis pada 14,5 per 10.000 anak.
Setelah menghitung usia dan kebiasaan merokok sang ibu, jumlah kelahiran sebelumnya, dan faktor lain, tim peneliti menemukan korelasi antara bayi berukuran kecil dengan risiko autisme. Sebagai contoh, bayi yang beratnya kurang dari 1.500 gram saat lahir mempunyai peluang tiga kali lebih besar untuk mengalami autisme.
Tak seorang pun tahu pasti mengapa beberapa anak mengalami gangguan spektrum autisme. Namun para ilmuwan berasumsi hal tersebut disebabkan oleh gabungan antara gen dan lingkungan seperti infeksi atau masalah kesehatan lain selama kehamilan.
REUTERS | ARBA’IYAH SATRIANI
Berita Terpopuler Lainnya
Soft Drink Ternyata Mengandung Alkohol
Begini Cara Nachrowi Sindir Jokowi dan Alex
Kiamat Internet Enam Hari Lagi
KPK Bidik Mobil Mewah Anas
Pasca Ribut Tari Tor-tor, Ini Usulan Malaysia
Berita terkait
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita
6 November 2022
Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?
Baca Selengkapnya8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi
3 April 2019
Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi
4 Februari 2019
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim
Baca SelengkapnyaKembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis
24 Januari 2019
Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter
15 November 2018
Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.
Baca SelengkapnyaAnak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik
11 November 2018
Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.
Baca SelengkapnyaTanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya
6 November 2018
Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi
Baca SelengkapnyaIbu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya
1 November 2018
Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya
19 Oktober 2018
Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.
Baca SelengkapnyaBayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah
17 Oktober 2018
Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.
Baca Selengkapnya