Wanita Tua Melahirkan Terlindung dari Kanker Rahim  

Reporter

Editor

Jumat, 27 Juli 2012 22:03 WIB

Seorang ibu mendapat pemeriksaan USG gratis yang diadakan oleh Rumah Zakat bagi 50 orang ibu hamil, Jakarta, Jumat (25/5). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini adanya kelainan pada ibu dan janin. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, SACRAMENTO—Seringkali kita mendengar nasihat dokter agar para ibu menghindari hamil dan melahirkan di atas usia 35 tahun. Namun sebuah penelitian baru menujukkan bahwa melahirkan di usia berisiko justru memberi manfaat tersendiri.

Seperti dilasir American Journal of Epidemiology Jumat 27 Juli 2012, tim peneliti dari Universitas Southern California menemukan bahwa wanita yang melahirkan anak terakhir saat berusia 40 tahun atau lebih, mengalami penurunan risiko mengidap kanker rahim ketimbang perempuan yang melahirkan pada usia 25 tahun.

Kanker rahim atau endometrial menyerang lapisan di rahim. Kasus ini menjadi kanker bagian ginekologi yang paling sering terjadi di Amerika Serikat dan Inggris. Kasus ini terutama menimpa para wanita berusia 50-an dan 60-an tahun.

Tim peneliti menemukan bahwa risiko semakin menurun ketika wanita melahirkan di atas usia 30 tahun. Dibandingkan wanita yang melahirkan pada usia 25 tahun, mereka yang melahirkan anak terakhir pada usia 30-34 tahun akan mengurangi risiko terserang kanker rahim hingga 17 persen. Risiko ini semakin berkurang menjadi 32 persen ketika para wanita melahirkan pada usia 35-39 tahun.

“Penelitian ini menunjukkan usia paruh baya saat kelahiran terakhir memberikan proteksi atas risiko kanker rahim setelah menghitung faktor seperti berat badan, jumlah anak dan penggunaan kontrasepsi oral,” kata ketua tim, Dr Veronica Setiawan.

Perlindungan ini menurut Setiawan bahkan berlangsung untuk seluruh tipe kanker rahim, yakni tipe 1 yang kerap dijumpai maupun tipe 2 yang lebih langka tapi lebih agresif dan membunuh.

Setiawan menduga perlindungan ini muncul karena wanita yang melahirkan pada usia tua berarti memiliki endometrium yang sehat. Kemungkinan lain, ujar Setiawan, paparan hormon progesteron selama hamil memberikan manfaat bagi para wanita yang telah berumur.

L DAILY MAIL | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

3 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

6 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

6 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

9 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

12 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

14 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

14 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

16 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

19 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya