Virus Mematikan Ebola Serang Uganda

Reporter

Editor

Minggu, 29 Juli 2012 14:40 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO, Kampala — Ebola, salah satu penyakit paling mematikan di dunia, kembali menyerang. Kini, virus mematikan tersebut menyerang Uganda. Kementerian Kesehatan Uganda melaporkan, Ahad, 29 Juli 2012, sebanyak 14 orang tewas di bagian barat Uganda bulan ini.

“Hasil penyelidikan di Institut Penelitian Virus Uganda mengkonfirmasi penyakit aneh yang menyerang kawasan Kibaale adalah demam berdarah Ebola,” demikian pernyataan bersama Kementerian Kesehatan Uganda dan Badan Kesehatan Dunia (WHO). Akibat penyakit ini, banyak warga terpaksa mengungsi agar tak tertular.

Pemerintah Uganda mengimbau masyarakat untuk tenang. Mereka memastikan segera membentuk satuan tugas darurat agar penyakit ini tidak menyebar jauh. Selain korban tewas, kini ada dua korban yang tengah diisolasi.

Pejabat kesehatan Distrik Kibaale, Stephen Byaruhanga, menuturkan, hasil ini membuat semua pihak dapat berkonsentrasi untuk mengatasi Ebola. “Kami terkejut bahwa wabah ini positif Ebola. Harapan kami hanyalah agar masalah ini dapat dikendalikan,” ujar Byaruhanga.

Sebelumnya, pejabat Uganda membantah penyakit mematikan tersebut adalah Ebola. Sementara perwakilan WHO untuk Uganda, Joaquim Saweka, menyatakan, pada Jumat pekan lalu, pihaknya belum yakin apakah penyakit tersebut benar Ebola. Hasil penelitian membuktikan benar.

Sayangnya, hingga kini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan Ebola. Pada 2000, sebanyak 224 warga Uganda tewas akibat Ebola, berlanjut pada 2007 ketika penyakit ini merenggut nyawa 37 orang di Bundibugyo, dekat perbatasan dengan Kongo.

Ebola muncul dengan gejala seperti demam, sakit kepala, nyeri pada sendi, radang tenggorokan, lemah, diare, muntah, dan sakit perut. Ruam, mata merah, serta perdarahan pada organ tubuh manusia terjadi pada beberapa kasus hingga menewaskan sang korban dalam waktu cepat.

Penularannya pun sangat mudah. Jika orang melakukan kontak langsung atau terkena darah dan sekresi korban Ebola, biasanya dapat langsung tertular. Untuk itu, pihak medis menyarankan seminimal mungkin kontak fisik dengan penderita Ebola. Dan yang paling berisiko tertular adalah tim medis.

Penyakit ini pertama kali dilaporkan pada 1976 di Kongo, dan diberi nama sesuai sungai tempat wabah tersebut ditemukan.

AP | SITA PLANASARI AQUADINI

Berita terkait

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

19 Februari 2016

Selama Pilpres, Uganda Tutup Media Sosial  

Untuk menyiasati, warga Uganda menggunakan jaringan VPN.

Baca Selengkapnya

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

18 Februari 2016

Pemilu Uganda, Museveni Diprediksi Menang

Secara keseluruhan, pemilu berjalan damai.

Baca Selengkapnya

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

16 Februari 2016

Pemilihan Umum di Uganda Rusuh, SatuTewas

Beberapa orang cedera seelah dipukul polisi.

Baca Selengkapnya

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

13 September 2015

Begini Alasan Pemuda Ini Mau Nikahi Nenek Zaituni 70 Tahun  

Tikubuwana, 27 tahun, dan Zaituni, 70 tahun, sudah hidup bersama dalam satu atap.

Baca Selengkapnya

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

12 September 2015

Kecewa Dengan Mantan Istri, Pemuda Ini Nikahi Nenek 70 Tahun  

Steven Tikubawana, 27 tahun, menyebut calon istrinya, Zaituni Nakanda, 70 tahun, setia dan penuh kasih sayang.

Baca Selengkapnya

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

12 Juni 2014

Pimpin Majelis PBB, Menteri Uganda Dikecam  

Ia pernah terlibat skandal korupsi dan memainkan peran penting dalam pemberlakukan undang-undang antigay yang kontroversial di negaranya.

Baca Selengkapnya

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

23 Januari 2014

Didakwa Gay, Pria Inggris Diusir dari Uganda  

RUU Homoseksual dianggap kejam oleh kelompok pembela hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

6 April 2013

Pemakaian Rok Mini Dianggap Kriminal di Uganda

Bagi mereka yang dengan sengaja mempertontonkannya, semisal penyanyi di atas panggung, hukumannya akan berlipat.

Baca Selengkapnya

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

4 April 2013

AS Tawarkan Rp 48 Miliar untuk Buru Kony

Gerombolan Kony menculik anak-anak di empat negara bagian tengah Afrika untuk dijadikan tentara dan budak seks.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

13 Agustus 2012

Sejumlah Helikopter Militer Uganda Hilang di Kenya

Tak disebutkan jumlah helikopter dan pasukan yang ada di dalamnya.

Baca Selengkapnya