Waspadai Infeksi Saluran Kemih Saat Mudik

Reporter

Editor

Selasa, 14 Agustus 2012 03:55 WIB

Sejumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi kereta api menunggu tibanya kereta diruang tunggu penumpang di Stasiun Senen, Jakarta, (13/08). Menurut data Kementrian Perhubungan, sepekan menjelang Lebaran tercatat telah terhitung sebanyak 578.181 orang pemudik. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta-- "Jangan menahan pipis, terutama bagi kaum perempuan, saat perjalanan mudik. Kebiasaan itu bisa memicu terjadinya infeksi saluran kemih." Peringatan itu disampaikan Badar T. Johan, dokter spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Internasional Bintaro, saat menjadi pembicara dalam diskusi “Ramadan Sehat” di hotel Le Meridien, Jakarta, Senin pekan lalu.

Ia merasa perlu menyampaikan hal itu karena berkaitan dengan tradisi mudik Lebaran yang kian dekat. Dalam perjalanan seperti ini, kaum Hawa kerap menahan pipis dengan berbagai alasan, termasuk susahnya mencari toilet umum. "Kalau laki-laki masih gampang. Bila kebelet pipis bisa di balik tembok atau di balik pohon," ujar Badar.

Ia menambahkan, 90 persen pasien infeksi saluran kemih yang datang kepadanya adalah perempuan yang terdeteksi menahan kencing dalam waktu yang lama. Menurut Badar, pipis akan membersihkan kandung kencing dari bakteri-bakteri yang berkembang di air kencing. Alhasil, bila upaya pembersihan itu ditunda-tunda, sama artinya dengan memberikan kesempatan bagi bakteri untuk berkembang biak. Celakanya, tanpa disadari, bakteri-bakteri itu berpotensi naik ke saluran kemih sehingga memicu terjadinya infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih disebabkan oleh mikroorganisme patogenik, umumnya adalah bakteri atau kuman parasit. Selain muncul karena kebiasaan menahan pipis, Badar mengingatkan, bakteri jahat penyebab penyakit ini bisa ditemukan di toilet-toilet umum yang tak terjaga kebersihannya, terutama pada air untuk membilas. Paparan bakteri terjadi saat pembilasan sehabis buang air kecil.

“Perempuan mudah sekali terpapar karena uretra atau saluran kemihnya pendek, lurus, dan lebar,” ujar Badar. Adapun, pada laki-laki, infeksi saluran kemih jarang terjadi karena saluran kemihnya panjang, berkelok-kelok, dan sempit. Dengan anatomi saluran kemih perempuan yang seperti itu, bakteri mudah sekali naik ke saluran kemih saat proses pembilas atau membasuh setelah pipis. Apalagi membasuhnya salah, yakni dari belakang ke depan, maka bakteri dari anus akan masuk ke vagina dan naik ke uretra.

Karena itu, bila saat mudik tidak tersedia toilet umum dengan air basuhan yang bersih, tak ada salahnya menggunakan tisu basah yang mengandung antiseptik. Namun, Badar menegaskan, penggunaan tisu basah ini hanya untuk pertolongan pertama dan tidak boleh dijadikan suatu kebiasaan. Sebab, pemakaian tisu basah terlalu sering dapat mematikan kuman-kuman baik di vagina. Bila vagina terlalu bersih, tempat paling pribadi itu justru akan menjadi media tempat tumbuhnya jamur. “Bila bakteri baik mati semua, maka tidak ada yang mengontrol pertumbuhan jamur,” katanya.

Infeksi saluran kemih ditandai dengan sejumlah gejala, seperti rasa anyang-anyangan (seperti ingin pipis, tapi tidak bisa), perih, panas, buang air kecil yang tidak tuntas, dan buang air kecil berdarah. Dalam kondisi lebih parah, bakteri yang ada dalam saluran kemih naik ke ginjal dan menyebabkan peradangan ginjal. “Bila terkena radang ginjal, seseorang biasanya akan mengalami demam dan menggigil,” ujar Badar.

Pengobatan infeksi saluran kemih dilakukan dengan pemberian antibiotik dosis rendah. Namun ada beberapa pasien yang terkadang tidak cocok dengan antibiotik tertentu sehingga perlu ada pantauan perkembangan dan mutasi bakteri. Bila sudah ditemukan, biasanya dokter memberikan antibiotik sesuai dengan dosis yang dapat mengalahkan si bakteri.

Menurut Ahli Mikrobiologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dokter Fera Ibrahim, bakteri yang menyerang saluran kemih dapat dibasmi di luar tubuh dengan menggunakan sabun. Bakteri-bakteri patogen yang berkembang dan bermutasi di kulit sehingga masuk ke saluran kemih biasanya berjenis Staphylococcus. Sedangkan yang berkembang biak di air dan tidak disadari keberadaannya saat membasuh adalah Escherichia Coli.

“Sembilan puluh persen bakteri yang berkembang biak dan mencemari air di toilet umum adalah Escherichia Coli,” kata Fera pada kesempatan yang sama. Selain menyebabkan infeksi saluran kemih, bakteri patogen yang bersifat parasit ini dapat menyebabkan diare.

CHETA NILAWATY

Berita lain:
Ramai-ramai Klinik Tong Fang, Begini Praktiknya

Dinas Kesehatan ''Sentil'' Iklan Klinik Tong Fang

Ke Klinik Tong Fang, Berobat karena Penasaran

Madu Bisa Redakan Batuk Anak

Berobat di Klinik Alternatif Cina Mahal?

Begini Cara Sinse Mengobati Pasien

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya