TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa pasien merasa lebih baik setelah ke dokter meskipun obat yang diminumnya tidak bekerja sama sekali untuk menyembuhkan. Kondisi ini disebut efek plasebo. Namun, ternyata ada sisi lain dari kekuatan sugesti ini: pasien justru terkena gejala penyakit dan efek samping disebabkan mereka diberitahu kemungkinan tentang itu. Keadaan itu disebut efek nocebo.
Sebuah studi dari peneliti Klinikum Saarbrucken, Jerman, menganalisis efek yang disebut sebagai efek nosebo tersebut. Laporan tersebut menyarankan dokter untuk mempelajari bagaimana cara untuk "mengeksploitasi kekuatan kata-kata" untuk keuntungan pasien.
“Ini bukan sekedar kekuatan dari kebanyakan kata-kata negatif yang tidak disengaja dari dokter dan perawat, tapi juga kekuatan dari ekspektasi negatif, pegalaman negatif, dan ketakutan dari pasien,” kata Dr. Winfried Hauser, associate professor Kedokteran Psikosomatik Klinikum Saarbrucken.
Laporan tersebut, yang baru-baru ini muncul di jurnal Deutsches Arzteblatt International, meneliti dari riset-riset yang telah ada tentang efek nocebo. Peneliti menemukan bahwa ilmuwan dan dokter menghabiskan sedikit waktu untuk berusaha memahaminya. Dari sekitar 2000 studi tentang efek plasebo, hanya beberapa lusin yang mengeksplorasi efek nocebo.
Dalam sebuah studi, peneliti secara acak membagi 50 pasien dengan penyakit tulang belakang kronis ke dalam dua grup. Satu grup diberitahu bahwa tes meregangkan kaki dapat meningkatkan sedikit rasa sakit mereka, sedangkan yang lain diberitahu bahwa itu tidak akan mempengaruhi rasa sakit mereka. Mereka yang diperingatkan tentang rasa sakit ternyata benar-benar memiliki lebih banyak rasa sakit dan tidak melakukan dengan baik tes tersebut.
Dari sini dapat disimpulkan kata-kata yang diucapkan dokter dan perawat dapat mempengaruhi pasien secara negatif juga. “Pasien sangat menerima sugesti negatif, terutama dalam situasi yang dianggap mengancam secara eksistensial, seperti operasi, sakit parah yang akut, atau kecelakaan,” tulis peneliti.
“Orang-orang dalam situasi yang ekstrim seringkali berada pada situasi trans dan dengan demikian bisa disugesti. Keadaan kesadaran ini membuat mereka rentan terhadap kesalahpahaman yang timbul dari interpretasi literal, ambiguitas, dan sugesti negatif.”
Lalu apa yang harus dilakukan? Hauser mengatakan dokter dan perawat seharusnya mendapat pelatihan untuk berkomunikasi lebih baik dengan pasien untuk menhindari terciptanya sugesti negatif. “Kita harus mempertimbangkan mengurangi jumlah informasi negatif pada potensi efek samping yang diberikan saat briefing pasien dan rincian resep,” kata Hauser.
AMIRULLAH/HEALTHDAY
Berita Lain:
Begini Cara Sinse Mengobati Pasien
Bayi Lahir Normal, IQ Lebih Tinggi
Waspadai Infeksi Saluran Kemih Saat Mudik
400 Orang Ikut Pelatihan Mendongeng
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
28 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya