TEMPO.CO, Jakarta - Autisme pada anak merupakan misteri dalam dunia kedokteran. Belum ada peneliti maupun dokter yang mengetahui penyebab anak mengidap autisme.
Tapi, baru-baru ini, jurnal medis Nature merilis sebuah penelitian yang menunjukkan pengaruh usia ayah terhadap peningkatan risiko autisme anak. Semakin tua usia si ayah, anak yang terlahir cenderung bakal berkembang dalam kondisi autisme.
Dr Dolores Maldespina, psikiater New York University, mengatakan, pada pria berumur, mutasi gen lebih sering terjadi ketimbang lelaki usia muda. "Penuaan umur ayah ini meningkatkan risiko autisme," kata Maldespina di CBS News, Rabu, 22 Agustus 2012.
Sebelumnya, pendapat awam menyatakan penyebab autisme anak adalah ibu mereka. Semakin tua umur si ibu, makin tinggi pula kemungkinan sang anak mengidap autisme. Nyatanya, penelitian memperlihatkan hal sebaliknya.
Seorang perempuan, kata penelitian itu, mengalami pemutasian genetika stabil. Berapa pun usianya, rata-rata jumlah mutasi sekitar 15. Berbeda dengan lelaki. Semakin tua usia pria, mutasi gen yang terjadi pun meningkat. Tiap tahun, dua gen termutasi. Dan ketika umur lelaki itu lebih dari 40 tahun, gen yang termutasi berada di atas 65.
Sejak 1980, kata Meldespina, jumlah lelaki yang menjadi ayah ketika berumur 40 tahun semakin meningkat. Hampir 30 persen. Dan angka itu diikuti dengan jumlah anak yang mengidap autisme. Dalam enam tahun terakhir, angka autisme meningkat dari 1 di tiap 162 kelahiran menjadi 1 dari 88 kelahiran.
"Penelitian ini menjelaskan bahwa 15-30 persen kasus autisme disebabkan usia si ayah," ujar Meldespina. Di samping itu, penemuan menunjukkan autisme bisa muncul tanpa perlu ada sejarah pada anggota keluarga sebelumnya. Karena penyebabnya ada pada sperma lelaki berusia lanjut.
Meski hasil penelitian sudah diterbitkan, peneliti Universitas Yale, dr Stephan Sanders, menyatakan terlalu cepat menyimpulkan usia ayah yang jadi faktor utama autisme. Kata dia, "Mungkin memang usia lelaki mempengaruhi kecenderungan autisme pada anak, tapi efek itu kecil, bukan yang utama.”
CORNILA DESYANA
Berita lain:
Awas! Malas Gosok Gigi Berisiko Demensia
Cokelat Hitam Dapat Turunkan Tekanan Darah
Rahasia Tubuh Seksi ala Spice Girls
Triclosan pada Sabun Sebabkan Kelemahan Otot
Tiga Cara Tetap Ramping usai Liburan
Berita terkait
Mengenal Dampak Buruk Kecanduan Menonton TV Digital Bagi Balita
6 November 2022
Televisi telah menjadi hiburan bagi kebanyakan manusia modern. Bagi balita, dampak buruk apa yang bisa ditimbulkan dari menonton TV Digital ?
Baca Selengkapnya8 Gejala Autisme yang Tercermin dari Perilaku Bayi
3 April 2019
Autisme bukan kelainan, melainkan keterbatasan seseorang dalam berkomunikasi dan bersosialisasi.
Baca SelengkapnyaPerubahan Iklim Mempengaruhi Kesehatan Jantung Bayi
4 Februari 2019
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir rentan alami gangguan kesehatan jantung akibat perubahan iklim
Baca SelengkapnyaKembangkan Kemampuan Bicara Anak Melalui Gerak Ritmis
24 Januari 2019
Gerakan ritmis pada anak bisa membantu mengembangkan kemampuan berbicara pada anak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Gumoh Berlebihan, Jangan Sepelekan, Segera Periksa ke Dokter
15 November 2018
Salah satu gangguan pencernaan yang sering terjadi pada bayi usia 0-12 bulan adalah gumoh. Gumoh bukan muntah yang diawali mual dan penuh di perut.
Baca SelengkapnyaAnak Belum Bisa Berenang, Kenalkan Dulu Akuarobik
11 November 2018
Ketimbang memaksakan anak belajar berenang, ada baiknya orang tua memperkenalkan anak pada olahraga akuarobik atau aerobik air.
Baca SelengkapnyaTanda Bayi Memiliki Kulit Sensitif atau Tidak, Perhatikan Pipinya
6 November 2018
Banyak ibu mengira kulit bayi menjadi sensitif jika terkena air susu ibu atau ASI saat menyusui, terutama di daerah pipi
Baca SelengkapnyaIbu, Jangan Lupa Berikan Anak Imunisasi demi Kesehatannya
1 November 2018
Imunisasi adalah prosedur penting untuk mencegah anak terkena infeksi penyakit sejak usia dini.
Baca SelengkapnyaBayi Poppy Bunga Terkena Infeksi Usus, Apa Gejalanya
19 Oktober 2018
Poppy Bunga menceritakan infeksi usus yang terjadi kepada anak keduanya saat berusia 2 minggu, dan baru ketahuan di usia 1,5 bulan.
Baca SelengkapnyaBayi di NTT Rajin Minum Susu tapi Stunting Tinggi, Ada yang Salah
17 Oktober 2018
Kontroversi susu kenal manis, apakah termasuk produk susu atau bukan memiliki implikasi yang panjang sampai ke masalah stunting.
Baca Selengkapnya