TEMPO.CO, Teheran - Pernah mencoba shisha, "rokok" uap yang umumnya dijumpai di resto ala Timur Tengah? Lama diklaim aman bagi kesehatan, penelitian terbaru membuktikan sebaliknya.
Sebuah studi yang dihajat para ilmuwan Iran menunjukkan, shisha sama berbahayanya dengan rokok bagi paru-paru. Dampak paling sederhana adalah gangguan pernapasan.
Para peneliti yang dipimpin oleh Mohammad Hossein Boskabady di Masshad University of Medical Sciences di Iran memantau fungsi paru-paru di antara 57 orang pecandu shisha, 30 perokok yang gemar mengisap dalam-dalam rokoknya, dan 51 perokok yang mengonsumsi rokok dengan cara normal. Sebagai pembanding, mereka meneliti 44 orang bukan perokok.
Hasilnya, napas "berbunyi" ditemukan di antara 23 persen pengguna shisha, 30 persen perokok dalam, dan 21,6 persen perokok biasa. Batuk terjadi di antara berturut-turut 21 persen, 36,7 persen, dan 19,6 persen kelompok di atas. Perokok diamati selama tiga bulan dalam dua tahun berturut-turut.
Hasil penelitian itu diterbitkan dalam jurnal Respirology. Penelitian ini seolah menjadi pukulan untuk para pembela shisha yang mengklaim bahwa pipa uap ini lebih aman karena mampu menyaring racun tembakau.
Shisha, sering digunakan dengan rasa buah, adalah tradisi berabad-abad di Timur Tengah. Dalam beberapa tahun terakhir, shisha telah menjadi mode di kalangan anak muda Barat, khususnya perempuan.
"Temuan kami menunjukkan bahwa ada pengaruh yang mendalam dari shisha pada nilai-nilai fungsi paru-paru, yang mirip dengan efek yang diamati pada perokok berat," kata Boskabady dalam siaran persnya.
DAWN.COM | TRIP B
Berita terkait
Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko
2 hari lalu
Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.
Baca SelengkapnyaOperator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun
6 hari lalu
Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
8 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok
21 hari lalu
Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.
Baca SelengkapnyaPria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok
25 hari lalu
Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.
Baca SelengkapnyaSpesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat
36 hari lalu
Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.
Baca SelengkapnyaSelandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai
39 hari lalu
Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.
Baca SelengkapnyaSoal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan
50 hari lalu
Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.
Baca SelengkapnyaProdusen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok
50 hari lalu
Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.
Baca SelengkapnyaCOP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama
54 hari lalu
Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.
Baca Selengkapnya