Susu Formula Penyebab Rendahnya ASI Ekslusif  

Reporter

Editor

Bagja

Rabu, 19 September 2012 13:51 WIB

Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi di gedung Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, Jumat 27 Juli 2012. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi akan memanggil perusahaan susu formula untuk memberikan pengarahan agar tak terlalu gencar berpromosi sehingga mendorong pemberian air susu ibu ekslusif. Menurut Nafsiah, perusahaan susu formula gencar berpromosi ke pelbagai rumah sakit pemerintah dan swasta dengan embel-embel hadiah. Itu juga ditunjang oleh adanya kerja sama antara perusahaan susu dan rumah sakit bersalin.

"Ini melemahkan upaya kami mendorong pemberian air susu ibu ekslusif kepada bayi," kata Nafsiah di acara puncak Pekan ASI Seduinia di Balai Kartini, Rabu, 19 September. Menurut standar kesehatan, air susu ibu adalah makanan bayi yang tak tergantikan.

Rendahnya pemberian ASI ekslusif tecermin pada data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2010. Baru 33,6 persen bayi yang mendapat susu ibu hingga berumur enam bulan. Data ini tak jauh beda dengan negara Asia Tenggara lainnya seperti Cina sebanyak 28 persen, Filipina 34 persen, Vietnam 27 persen, Myanmar 24 persen, India 46 persen.

Namun, Nafsiah mengakui bahwa kampanye pemerintah agar para ibu memberikan susu ekslusif belum maksimal. Baru 60 persen masyarakat Indonesia yang terjangkau kampanye ini dan hanya 40 persen tenaga ahli kesehatan yang paham soal konseling menyusui.

SUNDARI

Berita terkait

Marak Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Instansi Pemda, Kemenpora Ingatkan Tak Dikomersialkan

2 menit lalu

Marak Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Instansi Pemda, Kemenpora Ingatkan Tak Dikomersialkan

Kemenpora mengingatkan agar acara nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 tak dikomersialkan.

Baca Selengkapnya

MK: Arsul Sani Tidak Ikut Memutus Sengketa Pileg Terkait PPP

4 menit lalu

MK: Arsul Sani Tidak Ikut Memutus Sengketa Pileg Terkait PPP

Arsul Sani adalah bekas kader PPP yang kini menjabat hakim konstitusi.

Baca Selengkapnya

Ponsel Gaming Terbaru Infinix Pakai Dual Chip, Bisa Ubah 60 Jadi 120 FPS

8 menit lalu

Ponsel Gaming Terbaru Infinix Pakai Dual Chip, Bisa Ubah 60 Jadi 120 FPS

Infinix meluncurkan ponsel gaming terbarunya untuk seri Infinix GT 20 Pro. Tergolong kelas menengah, harga belum ketahuan.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

8 menit lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

Robert Budi Hartono Menapaki 83 Tahun, Salah Satu Orang Terkaya Dimiliki Indonesia

11 menit lalu

Robert Budi Hartono Menapaki 83 Tahun, Salah Satu Orang Terkaya Dimiliki Indonesia

Hartono bersaudara merupakan pemilik beberapa perusahaan mentereng termasuk Perusahaan Rokok Djarum, profil Budi Hartono yang genap berusia 83 tahun.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif baDiperdagangkan

12 menit lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif baDiperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Profil Shen Yinhao, Wasit asal Cina Pemimpin Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan

13 menit lalu

Profil Shen Yinhao, Wasit asal Cina Pemimpin Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan

Timnas U-23 Indonesia memiliki kenangan buruk dengan wasit Shen Yinhao. Bagaimana kiprahnya di dunia perwasitan?

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

15 menit lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

15 menit lalu

CIMB Niaga Belum Naikkan Suku Bunga Usai BI Rate Naik

Bank CIMB Niaga belum berencana untuk menaikkan suku bunga, setelah BI menaikkan suku bunga acuan menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

20 menit lalu

Hamas Soal Proposal Gencatan Senjata dari Israel: Tak Masalah

Sumber di Hamas mengatakan tak ada masalah dalam proposal gencatan senjata yang diajukan Israel.

Baca Selengkapnya