TEMPO.CO, New York - Mengonsumsi ikan mengundang banyak manfaat bagi kesehatan, tapi juga kadang merugikan. Kok bisa?
Efek sehat ikan kerap menjadi sebaliknya jika air tempat hidup ikan itu tercemar merkuri. Namun kabar baiknya, asalkan kandungan asam lemaknya lebih tinggi ketimbang kandungan merkurinya, ikan ini tetap bermanfaat untuk menurunkan risiko serangan jantung.
Peneliti dari Universitas Umea menemukan bahwa asam lemak omega-3 yang tinggi pada ikan dikaitkan dengan rendahnya risiko serangan jantung. Akan tetapi, kadar merkuri yang tinggi dalam ikan meningkatkan risiko serangan jantung, terutama ketika ikan dengan kadar merkuri yang tinggi juga memiliki tingkat omega-3 yang rendah.
Untuk memaksimalkan manfaat dari omega-3, peneliti menyarankan orang untuk memilih ikan dengan kadar merkuri rendah dan tingkat omega-3 yang tinggi.
Penelitian ini didasarkan pada tingkat methylmercury dan asam lemak omega-3 di antara 572 orang dari Finlandia dan Swedia. Para relawan ini diperiksa sampel darah dan rambutnya. Penelitian itu diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.
Studi yang sama pernah dilakukan oleh Arizona State Universty. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Ecology dan The Environment ini menunjukkan bahwa ikan yang berkelanjutan--yang sengaja dipelihara dalam karanda--cenderung memiliki konsentrasi yang lebih rendah merkuri dibandingkan ikan yang hidup bebas.
Hampir setiap jenis ikan mengandung merkuri, tetapi beberapa mengandung kadar yang lebih tinggi daripada yang lain, menurut Badan Perlindungan Lingkungan. Merkuri bisa sangat berbahaya bagi ibu hamil karena dapat mempengaruhi bagaimana janin berkembang.
EPA merekomendasikan untuk tak mengonsumsi daging hiu, mackerel, tilefish, dan swordfish karena tingkat tinggi merkurinya. Sedang ikan yang dikenal lebih rendah kadar merkurinya adalah udang, salmon, lele, dan tuna kalengan (yang memiliki tingkat merkuri lebih rendah daripada tuna albacore).
HUFFINGTON POST | TRIP B
Berita Terpopuler:
DPR Terbelah Jika Kapolri Dipanggil KPK
Ini yang Akan Terjadi Jika Jendela Pesawat Dibuka
PDIP Tak Setuju Protokol Antipenistaan Agama SBY
Bulan Madu PDIP dan Prabowo di Ujung Tanduk
DPR Pertanyakan Konflik Menhan dan Jakarta Post
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
25 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya