Rasa Empuk Daging Ini Melebihi Wagyu

Reporter

Senin, 19 November 2012 18:38 WIB

Daging Matsuzaka. japanguidebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak mitos tentang daging premium ini, dari pemilihan sapi yang hanya berjenis betina sampai jumlahnya yang terbatas, sekitar 2.500 ekor per tahun. Namanya, matsuzaka. Diambil dari lokasi peternakannya di Kota Matsuzaka, yang berbatasan langsung dengan Samudra Pasifik. Jenis daging itu berasal dari sapi asli Jepang yang berwarna hitam.

Dari sapi tersebut, muncul daging yang terlebih dulu dikenal di Indonesia, yaitu wagyu dan kobe. Arti kata wagyu sebenarnya sapi Jepang. Tapi istilah ini berkembang untuk semua sapi yang diberi pakan khusus sehingga menghasilkan daging yang memiliki guratan lemak seperti marmer atau marbled.

Khusus untuk matsuzaka, daging ini masih mendapat perlakuan khusus peternakan sapi tradisional Jepang. Sejak berumur 3 bulan, sapi hitam mulai masuk peternakan dengan desain khusus. Jauh dari keramaian, sepi, dan tenang, supaya sapi bebas dari stres. Suhu di dalam kandang terjaga agar tidak dingin atau panas saat terjadi perubahan cuaca. Bagi setiap orang yang masuk, tangan dan sepatunya wajib disterilkan dengan disinfektan supaya sapi tidak kena penyakit.

Sapi-sapi itu tidak melulu dalam kandang. Mereka boleh berkeliaran di padang rumput yang hijau, tapi tentu saja dengan gerak terbatas. Pakannya juga terjaga, seperti dedak, gandum, jerami, jagung, dan kedelai. Kalau kurang nafsu makan, peternak memberi mereka bir. Setiap hari bulu hitamnya disikat hingga bersih. Selain itu, tubuhnya dipijat dengan memakai sake supaya lemak tersebar sempurna ke seluruh tubuh dan bebas kutu.

"Setelah usia tiga tahun, baru sapi bisa dipotong," kata Public Relations Officer Restoran EN Dining, Prita Gero. Umur ini agak tidak lazim karena biasanya, semakin tua daging sapi, semakin alot. Tapi matsuzaka berbeda. Usia tiga tahun justru membuat lemak ototnya semakin banyak. Lemak tersebut membuat daging menjadi sangat empuk. Kelezatannya lebih enak daripada wagyu dan kobe. "Teksturnya seperti tahu," ujarnya.

Dulu, hanya sapi betina yang masih perawan yang bisa menjadi daging matsuzaka. Peternak di sana percaya sapi tersebut memiliki tekstur daging yang paling empuk. Tapi, pada prakteknya saat ini, ada pula sapi hitam jantan yang mereka pakai. Secara kasatmata, tekstur matsuzaka mirip wagyu lainnya. Guratan lemak otot yang bermotif seperti marmer tersebar ke seluruh potongan daging.

Di EN Dining, level daging yang mereka pakai adalah A5. Ini termasuk mahal dan sangat empuk. Lemaknya banyak, tapi karena sapi menjalani diet ketat, tidak membuat kadar kolesterol orang yang memakannya naik. Chef Rasel tidak terlalu pusing dalam mengolah daging itu. Cukup dipanggang sebentar hingga tingkat kematangan medium, daging terasa nikmat. "Jangan terlalu banyak dibumbui karena rasa aslinya sudah sangat enak," kata Prita.

Ada rasa manis dan gurih di dalamnya.

Koki kelahiran Bangladesh asal Singapura tersebut menyajikan daging itu dalam gaya Okinawa. Prefektur di ujung sebelah selatan Jepang ini terkenal dengan makanan yang rendah garam. Penduduk di sana sangat menjaga pola makan. Tidak mengherankan jika mereka kebanyakan berumur panjang. Cukup sederhana sajian koki Rasel. Nasi ditutup dengan irisan daging matsuzaka. Kemudian sebutir telur melapis tumpukan tersebut.

Harganya tentu saja sesuai dengan kelangkaan daging ini di Jakarta. Harga seporsi nasi dan daging tersebut sekitar Rp 690 ribu. Ada pula daging yang dipanggang menjadi steik dengan harga Rp 650 ribu untuk ukuran 130 gram.

SORTA TOBING

Berita Terpopuler:
Ahok Diminta Tak Permalukan Anak Buah

Ola, Sang Jenderal di Blok Melati

Deddy Mizwar Marah Ditawari ''Mahar''

Banjir di Pusat Kabupaten Bandung, 1 Orang Tewas

Kate Moss Punya Tato Senilai Rp 9,6 Miliar

Berita terkait

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

13 jam lalu

Ikan Arsik dan Mie Gomak Khas Danau Toba Jadi Incaran Wisatawan

Ada dua masakan khas masyarakat sekitar Danau Toba yang menjadi incaran pelancong dari berbagai penjuru

Baca Selengkapnya

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

3 hari lalu

Solo Indonesia Culinary Festival 2024 Bakal Digelar di Stadion Manahan Solo, Catat Tanggalnya!

Bagi penggemar kuliner masakan khas Indonesia jangan sampai melewatkan acara Solo Indonesia Culinary Festival atau SICF 2024

Baca Selengkapnya

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

13 hari lalu

Datang ke Semarang Jangan Lupa Beli 10 Oleh-oleh Khas Ini

Selain terkenal destinasi wisatanya, Semarang memiliki ikon oleh-oleh khas seperti wingko dan lumpia. Apa lagi?

Baca Selengkapnya

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

14 hari lalu

10 Makanan Paling Aneh di Dunia, Ada Keju Busuk hingga Sup Kura-kura

Berikut ini deretan makanan paling aneh di dunia, di antaranya keju busuk asal Italia, Casu Marzu, dan fermentasi daging hiu.

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

15 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

16 hari lalu

Singgah ke Cirebon saat Libur Lebaran, Jangan Lupa Cicip Tiga Kuliner Lezat dan Bersejarah Ini

Cirebon memiliki sejumlah kuliner yang bersejarah dan memiliki cita rasa yang lezat.

Baca Selengkapnya

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

18 hari lalu

Resep Gurame Nyat Nyat Kuliner Primadona Khas Bangli

Gurame nyat nyat adalah kuliner primadona yang banyak diminati wisatawan domestik dan manca negara saat berkunjung ke Bangli, Bali. Ini resepnya.

Baca Selengkapnya

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

20 hari lalu

5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

28 hari lalu

Tren Wisata Kuliner Jadi Momentum Gerakkan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Banyak bahan baku pangan lokal yang bisa digunakan sebagai subtitusi bahan impor untuk membuat produk kuliner sejenis, seperti mi.

Baca Selengkapnya

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

30 hari lalu

Konten Kuliner Bermunculan saat Ramadan, Ini Komentar MUI

Bolehkah mengunggah konten atau foto-foto makananan dan kuliner saat orang tengah berpuasa Ramadan? SImak penjelasan berikut.

Baca Selengkapnya