TEMPO.CO, Jakarta - Demi menghindari pelampiasan stres kantor ke rumah, mediator pasangan dan penulis buku Fight Less, Love More, Laurie Puhn, J.D., memberikan tips beberapa sikap. Antara lain:
1. Sediakan waktu menyendiri sebentar
Setelah tiba di rumah, luangkan waktu sejenak untuk menyendiri. Hal ini sangat baik untuk melepaskan stres akibat aktivitas panjang di tempat pekerjaan. Secara alami saat seseorang lelah dan tertekan, dia akan mudah marah. Apalagi bila melihat pasangannya melakukan kesalahan kecil ataupun bertingkah kurang sensitif.
Laurie menyarankan untuk menaruh ponsel ataupun gadget dan ambilah segelas minuman hangat, kemudian mandi untuk mengurangi kepenatan setelah beraktivitas seharian. Usahakan sebelum kembali memulai aktivitas seperti menyiapkan makanan untuk keluarga dan pasangan, ambilah waktu sejenak untuk membersihkan diri dan beristirahat.
2. Berbagi cerita tentang aktivitas dan masalah di tempat pekerjaan
Sangat baik apabila pasangan mau bercerita tentang aktivitas dan masalah yang telah dialami di tempat kerja. Hal ini dapat memperkuat dan membuat hubungan dengan pasangan lebih erat dibandingkan dengan sebelumnya. Di lain pihak, menceritakan garis besar masalah dan jauhkan hal-hal detail yang dapat memancing kembali emosi. Sebaiknya jangan menumpahkan emosi dan kekesalan pada pasangan karena itu bukanlah kesalahan mereka.
3. Beri dan tunjukkan sikap dukungan
Menurut Laurie, pria jarang mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Namun, jika ia mengungkapkan kekecewaan atau perasaan mereka, dengarkan dan bersimpatilah akan hal tersebut tanpa menginterupsinya. Pasangan yang saling mendukung satu sama lain dalam menyelesaikan masalah yang dialami memiliki kualitas seks dan orgasme yang lebih teratur. Laurie menyatakan sangat penting menciptakan waktu untuk berkomunikasi dengan pasangan, termasuk membicarakan masalah kantor dalam keadaan bahagia, misalnya setelah bercinta dengan kondisi lebih rileks sehingga menentramkan hati dan membuat hubungan berjalan lebih baik.
HADRIANI PUDJIARTI | ISTIQOMATUL HAYATI
Berita Terpopuler
Siapa Susun 17 Cuit Boediono Soal Century
Sisi Gelap Hakim Yamanie
Hotma: Bambang Widjojanto Jangan Banyak Komentar
Ujian Nasional Dianggap Membohongi Siswa
Perempuan Kerap Jadi Senjata Perang
Rhoma Irama Layak Jadi Presiden?
Mediasi Denny Indrayana-Alamsyah Gagal
Berita terkait
Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga
18 Oktober 2022
Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?
Baca SelengkapnyaAnak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini
1 Juli 2019
Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.
Baca SelengkapnyaSaran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting
2 November 2018
Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.
Baca SelengkapnyaRumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak
8 Mei 2018
Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.
Baca SelengkapnyaTanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi
4 Maret 2018
Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.
Baca SelengkapnyaAlasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur
4 Maret 2018
Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.
Baca SelengkapnyaAnak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter
11 Januari 2018
Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.
Baca SelengkapnyaManfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker
14 Desember 2017
Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.
Baca SelengkapnyaAnak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia
23 November 2017
Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.
Baca SelengkapnyaKecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter
26 September 2017
Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?
Baca Selengkapnya