TEMPO.CO, London - Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan fakta mengejutkan. Ternyata orang gemuk lebih panjang umur ketimbang rekannya yang ramping. Para peneliti menduga hal itu dikarenakan mereka yang bertubuh subur lebih sering mengunjungi dokter daripada orang sehat. Padahal, studi kasus terhadap tiga juta orang dewasa itu juga mendapati banyak penderita obesitas kehilangan tunjangan kesehatan.
Dr. Katherine Flegal, dari National Centre for Health Statistics di AS, menyatakan risiko kematian orang-orang gemuk lebih rendah enam persen dibandingkan orang-orang dengan berat badan normal. Risiko kematian bagi mereka dengan indeks massa tubuh (body mass index/BMI) sekitar 30-35 turun lima persen.
Namun, mereka yang sangat gemuk dengan BMI di atas 35, risiko kematiannya lebih tinggi 29 persen ketimbang orang ramping pada usia yang sama. Sampel penelitian diambil dari 2,88 juta orang dan lebih dari 270 ribu kematian di AS, Kanada, Eropa, Australia, Cina, Jepang, Brazil, Israel, India dan Meksiko.
Penemuan tersebut konsisten dengan pengamatan rendahnya mortalitas di kalangan pasien gemuk dan agak gemuk. Penelitian sebelumnya menunjukkan penderita obesitas yang selamat dari serangan jantung hidup lebih lama ketimbang mereka yang bertubuh normal.
Dalam Jurnal Asosiasi Medis Amerika, para peneliti tersebut menyatakan “Alasan yang mungkin bisa menjelaskan hal tersebut mencakup presentasi awal pasien-pasien yang gemuk. Di antara mereka banyak yang telah menjalani perawatan medis optimal, efek perlindungan metabolis jantung yang meningkat berkat kenaikan lemak tubuh, serta keuntungan dari cadangan metabolisme yang lebih tinggi.”
THE TELEGRAPH.CO.UK | NATALIA SANTI
Berita terkait
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?
22 jam lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
1 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
8 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
9 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
9 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
10 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
10 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
10 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
14 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDefinisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang
17 hari lalu
Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.
Baca Selengkapnya