Terapi Agar Pasien Kanker Paru Hidup Lebih Lama  

Reporter

Kamis, 10 Januari 2013 19:19 WIB

Ilustrasi. drpinna.com

TEMPO.CO, Houston - Pasien kanker paru besar kemungkinan dapat hidup lebih lama dengan pemblokiran sel beta saat melakukan radioterapi. Penemuan ini didasarkan pada hasil penelitian yang dilakukan oleh tim ahli dari University of Texas MD Anderson Cancer Center, Houston, Amerika Serikat, dan telah dipublikasikan di Jurnal Annals of Oncology.

"Penyebab utama kematian adalah proses metastasis, yaitu proses ketika sel-sel kanker berjalan dari tumor asli ke bagian lain dari tubuh," ujar professor peneliti, Daniel Gomez, dari Departemen Radiasi Onkologi di Anderson Cancer Center, kepada situs berita medicalnewstoday, Kamis, 10 Januari 2013. "Oleh karena itu, harus ada cara-cara baru yang menghalangi perkembangan metastasis pada pasien kanker paru," ujar Gomez.

Penelitian sebelumnya membuktikan bahwa radioterapi tingkat lanjut yang dilakukan pada pasien kanker paru telah meningkatkan angka harapan hidup. Dalam penelitian terbaru ini, para peneliti melibatkan 722 pasien kanker paru yang tengah menjalani radioterapi sebagai pengobatan utama mereka. Pasien-pasien ini adalah pasien yang menerima dosis pengobatan setidaknya 60 gy.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 155 pasien yang menerima radioterapi dengan cara memblok sel beta hanya memiliki risiko tekanan darah tinggi dan penyakit jantung, bukan perkembangan sel kanker yang lebih cepat. Pasien yang menjalani terapi pemblokan sel beta diperkirakan dapat hidup lebih panjang sekitar 23,7 bulan. Sedangkan 567 pasien yang tidak menerima terapi pemblokiran sel beta hanya dapat bertahan hidup 18,6 bulan.

Selain terbukti mencegah berkembangnya sel kanker, pemblokiran sel beta pada radioterapi dapat mencegah datangnya kembali sel kanker ke dalam paru-paru pasien. Bahkan pemblokiran sel beta pada pasien kanker paru juga dapat mencegah menyebarnya sel kanker ke bagian tubuh lain.

Meski begitu, proses yang mendasari pembentukan metastasis adalah sebuah kejadian yang sangat rumit. Bagaimanapun, kanker paru juga dapat dipicu oleh paparan faktor lain seperti hormon stres dan kondisi stres kronis.

Norepinefrin adalah salah satu hormon stres yang dikenal dapat merangsang migrasi sel tumor ke area lain dari tubuh. Proses ini melibatkan reseptor pada permukaan sel. Maka, pemblokiran sel beta dilakukan untuk melindungi reseptor pada permukaan sel.

CHETA NILAWATY

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

28 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya