200 Ribu Orang Meninggal Akibat Rokok  

Reporter

Editor

Eni Saeni

Rabu, 16 Januari 2013 15:37 WIB

Ilustrasi rokok. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Balikpapan - Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi menyatakan, sedikitnya terdapat 200 ribu warga Indonesia per tahun meninggal akibat penyakit yang disebabkan asap rokok. Maka, dokter anak ini menyambut positif deklarasi anti-asap rokok di wilayah Kalimantan Timur. "Penyakit yang disebabkan rokok, seperti serangan jantung, gagal ginjal, kanker, dan lain-lain," katanya saat menghadiri deklarasi anti-rokok di Balikpapan, Rabu, 16 Januari 2013.

Nafsiah mengatakan, saat ini terdapat 61 juta perokok aktif di Indonesia, di mana sebanyak 92 juta lainnya terpapar asap rokok. Ironisnya, sebanyak 69 hingga 78 persen mereka yang terpapar asap rokok adalah warga masyarakat usia produktif, yakni 13 hingga 15 tahun. "Mereka terpapar di tempat umum maupun lingkungan rumah, termasuk di antaranya para balita," ujarnya.

Pemasukan pajak cukai rokok Rp 55 triliun, kata Nafsiah, tidak sebanding dengan beban ekonomi masyarakat yang ditaksir mencapai Rp 231 triliun. Beban jadi tanggungan masyarakat berupa pengeluaran biaya pengobatan hingga pembelian rokok secara rutin. "Beban masyarakat sangat tinggi untuk pengeluaran rokok ini," kata Nafsiah.

Nafsiah mengatakan, deklarasi Provinsi Kalimantan Timur ini merupakan langkah nyata dalam pengurangan beban rokok pada masyarakat di Indonesia. Sudah ada amanat Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 dalam pengamanan penggunaan zat adiktif (kecanduan) rokok pada masyarakat. "Suatu hari, kita akan melihat prestasi atlet dari Kaltim ini. Kita sulit mengharapkan adanya atlet yang bisa timbul dari kawasan yang bebas rokok," ujarnya.

Provinsi Kaltim mendeklarasikan kawasan sehat tanpa rokok. Deklarasi mendapatkan dukungan dari Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dan sejumlah kepala daerah setempat.

Pencanangan kawasan sehat dilakukan di Kota Balikpapan lewat pembubuhan tanda tangan di atas kain putih sepanjang 30 x 2 meter. Seluruh unsur Muspida Kaltim mencantumkan tanda tangan, termasuk peserta deklarasi yang jumlahnya mencapai 400 orang. "Kami ingin terapkan 100 persen kawasan bebas rokok," kata Awang Faroek Ishak.

Awang mengatakan, seluruh jajaran Kalimantan Timur akan mendukung pencanangan 100 persen kawasan sehat tanpa rokok. Setiap kepala daerah juga diminta mensosialisasikan kebijakan tersebut di daerahnya masing-masing.

Mulai hari ini, Kaltim melarang pemasangan seluruh iklan, promosi, dan sponsorship perusahaan rokok. Kebijakan ini diharapkan mampu mengurangi jumlah perokok aktif, pasif, maupun pemula di Kaltim. Secara simbolis, Awang mematahkan rokok raksasa sebagai tanda dimulainya pelaksanaan kawasan anti-rokok di Kaltim.

SG WIBISONO

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

1 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

5 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

20 hari lalu

Tersinggung Tak Diberi Utang, Pemuda di Kembangan Bakar Warung Rokok

Tersinggung tak boleh utang rokok, pelaku membakar warung dengan melempar botol bensin dan tisu yang telah dibakar.

Baca Selengkapnya

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

24 hari lalu

Pria di Medan Bunuh Ibu Kandung Gara-gara Kesal Diomeli karena Minta Uang Rokok

Wem Pratama, 33 tahun, warga Jalan Tuba 3, Kota Medan, membunuh ibu kandungnya, Megawati, 55 tahun dengan memukul dan menggorok leher.

Baca Selengkapnya

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

35 hari lalu

Spesialis Jantung: Hasil Pemeriksaan Medis Baik Tak Jamin Perokok Sehat

Hasil pemeriksaan medis yang baik tak menjamin perokok sehat. Untuk memastikan kesehatan perokok satu-satunya jalan adalah total berhenti merokok.

Baca Selengkapnya

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

38 hari lalu

Selandia Baru Larang Rokok Elektrik Sekali Pakai

Selandia Baru akan akan melarang penjualan rokok elektrik sekali pakai untuk menurunkan angka perokok usia muda.

Baca Selengkapnya

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

49 hari lalu

Soal Lobi ke Istana, Bos Perusahaan Rokok Sebut Penyampaian Pendapat sesuai Aturan

Faisal Basri menyatakan perusahaan rokok memiliki lobi-lobi yang kuat di lingkungan Istana dan pembuat undang-undang.

Baca Selengkapnya

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

49 hari lalu

Produsen Rokok Bantah Lobi-lobi Pemerintah untuk Keluarkan Kebijakan Pro Rokok

Benny mengklaim industri rokok hanya melakukan komunikasi dengan pemerintah melalui jalur-jalur yang legal.

Baca Selengkapnya

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

53 hari lalu

COP10 WHO FCTC Raih Sejumlah Kesepakatan, dari Perlindungan hingga Deklarasi Panama

Sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak (COP10) Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO FCTC menghasilkan sejumlah kesepakatan jangka panjang.

Baca Selengkapnya