Air Susu Ibu Mengandung 700 Bakteri  

Reporter

Editor

Amirullah

Jumat, 25 Januari 2013 14:59 WIB

TEMPO/Bernard Chaniago

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah cukup banyak orang yang tahu Air Susu Ibu (ASI) kaya dengan nutrisi terbaik bagi bayi. Namun, belum banyak yang tahu seberapa banyak jumlah bakteri mikrobiotik yang terkandung dalam ASI. Menurut sebuah studi yang dilakukan peneliti Spanyol, ASI mengandung sekitar 700 spesies bakteri.

Peneliti telah mengetahui sebelumnya bahwa ASI adalah instrumen dalam menciptakan flora bakteri pada bayi atau menciptakan sekelompok bakteri unik yang terdapat pada setiap orang. Namun, hingga penelitian yang dilakukan ilmuwan Spanyol ini, belum diketahui tipe spesies apa yang terdapat pada ASI dan apa sebenarnya peran mereka.

Nah, untuk menjawab soal itu, ilmuwan Spanyol meneliti ASI dari 18 ibu berbeda. Dalam penelitiannya, periode yang dilakukan dibedakan menjadi tiga, yaitu ASI enam bulan setelah bayi lahir, ASI satu bulan setelah bayi lahir, dan kolostrum (susu pertama yang keluar sesaat setelah bayi lahir).

"Ini adalah salah satu studi pertama untuk mendokumentasikan keragaman bakteri dengan menggunakan teknik pirosekuensi pada sampel kolostrum dan ASI yang dikumpulkan setelah satu dan enam bulan setelah menyusui," kata peneliti sebagaimana dilansir situs Medical Daily.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition ini menemukan terdapat 700 spesies pada kolostrum, kebanyakan adalah spesies Weissella, Leuconostoc, Staphylococcus, Streptococcus, dan Lactococcus. Saat bayi tumbuh dewasa, dominasi spesies bakteri itu kebanyakan berubah menjadi spesies Veillonella, Leptotrichia, dan Prevotella.

Menurut peneliti, faktor-faktor sebelum kelahiran mempengaruhi keragaman bakteri pada ASI. Sebagai contoh, ibu yang kelebihan berat badan cenderung mempunyai keragaman bakteri yang lebih sedikit. Begitu juga yang terjadi pada ibu yang memilih kelahiran dengan caesar.

Meskipun begitu, ibu yang melakukan kelahiran caesar karena pertimbangan darurat punya keragaman bakteri yang menyaingi ibu yang melahirkan secara normal. Peneliti juga mendapatkan bahwa keadaan hormonal ibu bisa mempengaruhi keragaman bakteri pada ASI.

Kini temuan tersebut telah memacu peneliti untuk mengungkap apakah bakteri dalam ASI memainkan peran dalam metabolisme atau imunitas seseorang. Apakah bakteri membantu bayi mencerna ASI, ataukah bakteri membantu bayi membedakan antara zat asing menguntungkan. "Apakah bakteri dalam ASI yang ditemukan dalam studi ini penting untuk perkembangan sistem imunitas," kata peneliti. (Baca juga: Kurang informasi bikin produksi ASI jadi sedikit)

MEDICAL DAILY | AMIRULLAH

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

22 jam lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

3 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

9 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

9 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

19 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

36 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

37 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

56 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya