Dokter di AS Klaim Sembuhkan Bayi Pembawa HIV  

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 4 Maret 2013 08:22 WIB

obat untuk pengobatan Anti Retroviral (ARV) pada Koinfeksi HIV-Hepatitis C, Zidovudine Lamivudine dan Neviral Nevirapine. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter di pusat kesehatan University of Mississippi mengklaim telah membuat sejarah dunia medis. Mereka mengaku telah mendokumentasikan penyembuhan bayi yang lahir sebagai pengidap HIV.

Para dokter percaya, bayi yang kini telah berusia dua tahun setengah itu, tak lagi membutuhkan pengobatan untuk HIV, mempunyai harapan hidup normal dan tak menginfeksi orang lain. “Sekarang setelah hampir satu tahun tak perlu obat, darah anak itu bebas virus, meski dalam tes yang sangat sensitif,” kata Dr Hannah Gay, yang merawat anak itu di pusat kesehatan University of Mississippi, kepada Guardian.

Gay mengatakan kasus ini merupakan penyembuhan pertama pada anak yang lahir sebagai pembawa HIV. Pasien dinyatakan sembuh dari HIV ketika tes standar negatif dari virus, tetapi kemungkinan hanya menyisakan sedikit saja dalam tubuhnya. “Kami berharap anak ini memiliki kesempatan besar hidup sehat dalam kurun waktu lama. Kami tentu berharap pendekatan ini dapat mengiring kepada hasil yang sama pada bayi berisiko tinggi lainnya.”

Meskipun staf medis dan ilmuwan tak jelas bagaimana penanganan itu berjalan efektif. Kesuksesan itu telah membawa harapan bahwa terapi bisa membantu dokter untuk memberantas virus pada bayi yang baru lahir. Gay tak mengumumkan nama maupun jenis kelamin bayi untuk melindungi identitas pasien, tapi mengatakan bayi itu lahir dan hidup di negara bagian Mississippi. Detail kasus ini akan diumumkan dalam Conference on Retroviruses and Opportunistic Infections di Atlanta.

Umumnya, bayi yang lahir sebagai pembawa HIV di sejumlah negara diobati dengan aneka pengobatan dan strategi pencegahan. Tipikal wanita dengan HIV diberi obat antiretroviral selama kehamilan untuk meminimalkan jumlah virus dalam darahnya. Bayi mereka yang baru lahir pun diberi obat juga, untuk mengurangi risiko infeksi lebih parah. Cara ini dapat menghentikan sekitar 98 persen penularan HIV dari ibu ke bayi.

Di Inggris dan Irlandia, sedikitnya 1.200 anak hidup sebagai pembawa HIV. Masalah di negara-negara Afrika lebih serius. Setidaknya 387.500 anak berusia di bawah 14 tahun menerima terapi antiretroviral pada 2010. Beberapa lahir terinfeksi. Hampir 2 juta anak pada usia dan daerah sama membutuhkan obat.

GUARDIAN | WANTO

Baca juga
Daging Kambing, Permen Cinta, dan Libido

Permen Cinta dalam Pandangan Ilmiah

Pilih Permen Cinta atau Daging Kambing?

Berita terkait

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

10 Desember 2023

Pasien HIV Tertutup dengan Statusnya, Tantangan Tersulit Tenaga Kesehatan Berikan Layanan

Orang dengan HIV diharapkan tidak menutup status kesehatannya. Tenaga kesehatan dan komunitas bisa mendampingi mereka demi kualitas hidup yang baik.

Baca Selengkapnya

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

23 November 2023

Satu Pasien Kritis Cacar Monyet Meninggal di RSCM, Punya Riwayat Positif HIV

Satu pasien cacar monyet atau Monkeypox (Mpox) dalam kondisi kritis meninggal di RSCM. Punya riwayat penyakit HIV.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

19 November 2023

Fakta Menarik Buah Matoa dari Papua, Diklaim Bisa Cegah Terbentuknya Virus HIV

Buah matoa banyak terdapat di Papua. Buah itu masih satu keluarga dengan kelengkeng dan rambutan.

Baca Selengkapnya

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

8 Maret 2023

AJI Sebut Sejumlah Media Abai Kode Etik dalam Memberitakan Kekasih Mario Dandy

AJI Indonesia mendesak media mematuhi kode etik jurnalistik dalam memberitakan kekasih tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy Satriyo.

Baca Selengkapnya

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

2 Desember 2022

Aliansi Untuk Mengakhiri AIDS pada Anak di Indonesia Resmi Dibentuk!

Di Indonesia, hanya 25% dari anak-anak yang hidup dengan HIV menjalani pengobatan ARV yang menyelamatkan jiwa. UNAIDS Indonesia, Jaringan Indonesia Positif, Ikatan Perempuan Positif Indonesia, Lentera Anak Pelangi, dan Yayasan Pelita Ilmu menginisiasi aliansi baru untuk memperbaiki salah satu masalah yang paling mencolok dalam respon penanggulangan AIDS.

Baca Selengkapnya

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

18 November 2022

Rent, Drama Musikal Pertunjukan Broadway akan Ditampilkan di Jakarta

Drama musikal Rent berkisah tentang sekelompok seniman muda yang bertahan hidup dari kondisi kemiskinan dan bayang-bayang penyakit HIV/AIDS.

Baca Selengkapnya

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

25 September 2022

Romantika Merawat Anak dengan HIV / AIDS

Merawat anak dengan HIV / AIDS menjadi tantangan besar bagi orang tua.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

30 Agustus 2022

Kasus HIV di Kota Bandung Bertambah 400 Orang Setiap Tahun

Berdasarkan pola penyebarannya, mayoritas kasus HIV di Kota Bandung pada kalangan heteroseksual, kemudian pengguna narkoba dengan cara suntik.

Baca Selengkapnya

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

1 Desember 2021

World AIDS Day 2021: Perlu Kemitraan Hadapi Ketidaksetaraan di Masa Pandemi

Dunia akan memasuki tahun ketiga pandemi Covid 19, demikian juga epidemi HIV/AIDS akan memasuki dekade kelima.

Baca Selengkapnya

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

7 September 2021

Kasus HIV / AIDS di Marauke Papua Terus Mengalami Peningkatan

Meningkatnya angka kasus penderita HIV / AIDS di Merauke, Januari-Juni 2021 terdapat 53 kasus baru yang muncul, setengah dari akumulatif tahun 2020.

Baca Selengkapnya