Kegiatan Sosial Baik untuk Jantung Remaja  

Reporter

Senin, 4 Maret 2013 13:02 WIB

Ilustrasi: womenshealth.gov

TEMPO.CO, Ottawa - Membantu orang lain ternyata bagus untuk kesehatan jantung remaja. Demikian hasil sebuah penelitan terbaru dari tim ilmuwan asal Kanada. Dalam survei itu, para peneliti menelaah 106 siswa kelas 10 dari sebuah sekolah menengah di Vancouver, Kanada. Ratusan murid ini secara reguler melakukan kegiatan sosial, menjadi sukarelawan selama 10 pekan.

Selama penelitian, para murid sukarelawan mengisi waktu satu jam dalam sepekan dengan bekerja di sekolah dasar. Mereka bekerja dalam program after-school bersama tetangga di lingkungan rumah mereka. Sebelum memulai kegiatan, para ilmuwan terlebih dulu mengecek lemak, peradangan, dan level kolesterol semua siswa.

"Ilmuwan University of British Columbia juga meneliti rasa percaya diri, kesehatan mental, suasana hati, dan empati siswa," tulis Health Day, Jumat, 1 Maret 2013.

Tak hanya itu, ilmuwan juga membandingkan ke-106 siswa tadi dengan remaja lain yang belum mengikuti kegiatan sosial itu. Yakni mereka yang masih berada dalam daftar tunggu calon sukarelawan. Dan hasilnya, siswa dari kelompok sukarelawan mempunyai lemak tubuh yang lebih rendah ketimbang murid dalam daftar tunggu. Begitu juga dengan kadar kolesterol dan peradangan.

"Para sukarelawan pun mengalami peningkatan dalam empati," tulis peneliti Hannah Schreier dalam jurnal Pediatrics, 25 Februari 2013. "Perilaku altruistik dan kesehatan mental juga mengalami kemajuan pesat dalam kesehatan kardiovaskuler mereka."

Schreier melakukan penelitian ini selama program doktoralnya. Kini, ia menjalani program postdoctoral di Icahn School of Medicine di Mount Sinai, New York. Riset Schreier ini memperlihatkan hubungan antara kerja sosial dan peningkatan kesehatan jantung, namun tidak menunjukkan hubungan sebab-akibat.

"Sangat menarik melihat bahwa intervensi sosial tak hanya mendukung anggota komunitas, tapi juga meningkatkan kesehatan remaja," ujar Schreier.

Di Amerika Utara, penyakit kardiovaskuler menjadi penyebab utama kematian. Tanda-tanda awal dari penyakit ini bisa mulai muncul saat usia remaja. Baca informasi kesehatan lainnya di sini.

HEALTH DAY | ARBA'IYAH SATRIANI

Terpopuler:

Dokter di AS Klaim Sembuhkan Bayi Pembawa HIV

Cuci Tangan Bisa Cegah Flu Burung

Agar Pria Mau Bergaya

Dehidrasi Jadi Pemicu Gangguan Kognitif

Hewan Bisa Bantu Anak Autis Bersosialisasi

5 Fakta tentang Mimpi

Mr P Pria Ini Dibuat dari Kulit Lengan

Keindahan Diplomasi Batik

Zat Besi Dapat Mengurangi Gejala PMS






Advertising
Advertising







Berita terkait

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

2 hari lalu

Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.

Baca Selengkapnya

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

24 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

24 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

25 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

25 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya