Satu dari Delapan Orang Amerika Bergigi Sensitif

Reporter

Jumat, 8 Maret 2013 03:17 WIB

Foto: Google

TEMPO.CO, Washington--Sebuah survei di Amerika baru-baru ini mengungkapkan satu dari delapan orang dewasa di sana mengalami gigi sensitif. Kondisi tersebut lebih sering ditemukan pada orang dewasa, wanita dan mereka yang mengalami masalah gusi atau yang memutihkan giginya sendiri di rumah.

"Kondisi ini mempengaruhi kehidupan seseorang dan mereka kemungkinan menghindari sejumlah makanan tertentu," ujar Dr. Joana Cunha-Cruz, peneliti asisten profesor di University of Washington dan ketua peneliti riset. Yang menjadi pemicu rasa nyeri adalah makanan dan minuman dingin, panas, manis, dan asam.

"Hanya saja, ini tak membuat mereka merasa kesakitan sepanjang waktu," kata Cunha-Cruz seperti dikutip situs Health Day 1 Maret 2013.

Gigi sensitif kemungkinan berlangsung selama beberapa minggu dan akan membaik beberapa minggu. Kata Cunha-Cruz, gigi sensitif terjadi ketika email gigi keluar, atau ketika jaringan antara gigi dan gusi yang disebut cementum, tidak ada, sehingga menyebabkan kotak kecil yang menghubungkan saraf-saraf di dalam gigi dan memicu keluar gigi.

Penelitian ini melibatkan 37 dokter gigi yang berpraktek di Washington, Oregon, Idaho, Montana dan Utah. Jumlah partisipan yang disurvei adalah 787 orang dewasa. Hasil riset ini muncul di Journal of the American Dental Association edisi Maret 2013.

Para dokter gigi itu menanyai pasien mereka apakah mereka merasa terganggu dengan rasa nyeri, sensitif atau tidak nyaman di gigi atau gusi. Kemudian para dokter gigi ini memerika pasien untuk memastikan bahwa rasa nyeri itu bukan disebabkan hal lain, seperti cavity, gigi berlubang atau gusi bengkak.

Sekitar 12 persen pasien mengalami nyeri atau sensitif pada gigi ternyata tidak ada kaitannya dengan problem lain, sehingga mereka didiagnosis dengan 'gigi sensitif'. Mengenali gejala ini, kata Cunha-Cruz, "memberikan para dokter gigi ide mengenai cara untuk mengatasi masalah tersebut saat berpraktek."

"Gigi sensitif adalah sesuatu yang universal, tetapi pada beberapa orang dan budaya, bisa menjadi lebih berisiko tergantung pada kebiasaan makan mereka, apakah sangat asam, dan apakah mereka minum wine atau alkohol," kata Dr. Richard Trushkowsky, wakil direktur dari International Aesthetic Dentistry di New York University. Ia tidak terlibat dalam riset ini.

Berbeda dengan pandangan para dokter gigi, Cunha-Cruz mengatakan bahwa studi ini tidak menemukan hubungan antara sikat gigi yang agresif dengan kecenderungan mengalami gigi sensitif.

Meski demikian, Trushkowsky merekomendasikan bahwa "Menggosok gigi dengan sikat yang lembut dan tidak menggunakannya secara horizontal, bisa membantu menurunkan risiko terkena gigi sensitif." Simak info kesehatan lain di sini.

HEALTH DAY I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:

Mahalnya Merawat Ginjal Rusak

Membentuk Payudara Indah dengan Bionik

Awas Ada Mikroba Jahat Penyebab Jerawat

Kurang Gizi Sebabkan Anak Pendek

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

8 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

10 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

14 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

18 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya