Ditemukan, Cara Menumbuhkan Gigi dari Sel

Reporter

Rabu, 13 Maret 2013 03:31 WIB

Sxc.hu

TEMPO.CO, London--Sebuah tim peneliti dari King's College London mengambil sel-sel dari jaringan gusi orang dewasa dan mengkombinasikannya dengan sel tipe lain dari tikus untuk menumbuhkan sebuah gigi.

Mereka mengatakan, menggunakan sumber sel yang tersedia didukung kemajuan teknologi menjadikan penumbuhan gigi baru selangkah lebih dekat untuk diwujudkan. Meski demikian, dibutuhkan beberapa tahun penelitian lagi sebelum akhirnya para dokter gigi bisa menggunakan metode tersebut.

Penelitian lain berfokus pada penggunaan cangkok sel embrio untuk menciptakan yang disebut 'bioteeth'. Riset ini mengungkapkan bahwa metode tersebut bisa digunakan tetapi biayanya mahal dan tidak praktis untuk digunakan di klinik, ungkap para ilmuwan.

Dalam penelitian terbaru, para ilmuwan mengambil sel epithelial dari gusi pasien dan menumbuhkannya di dalam laboratorium serta mencampurnya dengan sel mesenchyme dari tikus. Sel mesenchyme ini dibiakkan untuk mendorong mereka menginstruksikan sel epithelial untuk mulai tumbuh menjadi sebuah gigi dengan akarnya.

Menggunakan transplantasi kombinasi sel ke dalam tikus, para ilmuwan bisa menumbuhkan gigi hibrida manusia/tikus yang dapat hidup terus, ungkap laporan yang dipublikasikan di Journal of Dental Research.

Ketua tim peneliti, Prof. Paul Sharpe mengatakan, sel mesenchyme bisa ditemukan pada sumber-sumber lain tetapi sulit untuk mendapatkan jumlah yang cukup. "Kemajuan yang kami dapatkan di sini adalah kami mengidentifikasi populasi sel yang bisa Anda bayangkan dilakukan di klinik. Saat ini kami berusaha dan mengidentifikasi cara mudah untuk mendapatkan mesenchyme," ujar dia seperti dikutip situs BBC 9 Maret 2013.

Ia menambahkan, "Tantangan besar berikutnya adalah mengidentifikasi cara untuk membiakkkan sel mesenchymal orang dewasa sehingga bisa mendorong pembentukan gigi, karena saat ini kami baru bisa membuat embrio sel mesenchymal untuk melakukannya."

Ditambahkan Prof Sharpe, diharapkan suatu saat, teknologi bisa menggantikan implant gigi yang tidak bisa memproduksi struktur akar natural. Selain itu, pergeseran dari makan dan gerakan rahang lainnya bisa menyebabkan tulang di sekitar penggunaan implant menjadi terganggu.

"Jika temuan ini bisa digunakan, biayanya akan sama dengan biaya implant gigi sehingga kita harus mencari cara untuk melakukannya secara mudah dan murah," kata Prof. Sharpe.

BBC I ARBA'IYAH SATRIANI

Baca juga:
10 Kota Besar AS yang Baik Bagi Penderita Asma

Waspadai Saraf Leher Kejepit

Permen Karet Bantu Konsentrasi Otak

Konsumsi Daging Olahan Tingkatkan Risiko Kematian

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

6 jam lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

12 jam lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

7 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

9 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

9 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

9 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

10 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

10 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

13 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

17 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya