Minimalis ala Yuku Moko  

Reporter

Rabu, 10 April 2013 10:38 WIB

Batik Sutra Etnik Yuku Moko. TEMPO/Farid Wajdi,20130409

TEMPO.CO, Makassar - Sederhana tapi elegan. Itulah yang tertangkap pada baju bodo karya seniman batik Muhammad Yauri Yusuf Helmi Abdul Auf Mokodompis alias Yuku Moko. Ya, karyanya adalah sebuah ikhtiar memadukan keglamoran kain sutra dengan keunikan batik tulis bermotif etnik. Sabtu malam lalu, enam desain karya terbarunya ikut meramaikan peragaan busana International Woman Exhibition, Female on the Move (Femme), di Hotel Grand Clarion Makassar.

Seperti karya pertamanya, berbahan sutra lengkap dengan batik tulis, Yuku terinspirasi oleh baju bodo, pakaian adat khas Bugis-Makassar. Baju terusan panjang perpaduan antara warna emas dan oranye ini menghadirkan kesederhanaan, tapi tetap elegan. Yuku menambahkan, katun tenun dengan warna senada sebagai bawahannya menjadikannya sebagai padanan busana yang tidak hanya unik, tetapi juga bercitarasa.

Baju selanjutnya masih dengan tema baju bodo, tapi dengan permainan warna lebih berani pada bagian bawahnya. Menggunakan bahan katun tenun berwarna merah muda bermotif etnik. Lalu motif batik berwarna dominan hitam di bagian atas sengaja dibuat tidak terlalu rapat untuk menonjolkan warna kain sutra yang digunakan. Motif batik ikan ikut bertengger di sana. Motif yang satu ini memang selalu menjadi ciri khas dalam setiap karya Yuku Moko.

“Membatik baju bodo tingkat kesulitannya lebih tinggi,” kata Yuku. Dari pewarnaan saja dilakukan 3-4 kali. Setelah mendapatkan warna yang diinginkan, pembatikan dimulai seperti membatik kain katun. Untuk mendapatkan tekstur sutra yang lebih halus, Yuku Moko pun menggunakan canting yang lebih besar daripada biasanya.

Baju bodo sutra dengan batik itu merupakan salah satu karya andalannya. Dengan batik sutra tulisnya itu, Yuku hendak menampilkan kesan yang unik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain. Sebuah karya desain berkelas yang tidak hanya indah, tapi juga menonjolkan kekayaan motif etnik yang luar biasa.

Busana ketiga dan keempat yang diperagakan adalah baju terusan tanpa lengan dengan paduan kardigan berbahan katun tenun berciri etnik khas Yuku. Desain ini hadir dengan warna yang lebih cerah, menampilkan paduan warna hitam, merah, dan putih pada motifnya. Bagian kerah kardigan dibuat naik sehingga menampilkan kesan elegan. Kardigan yang bisa dilepaskan memberikan kesan santai.

Dua karya terakhir Yuku juga tak kalah menarik. Hampir sama dengan desain pertama, Yuku kembali bermain-main dengan warna emas dan cokelat serta hitam yang simpel dan natural. Bedanya dengan desain pertama, Yuku menanggalkan sutra, seraya menghadirkan baju terusan kombinasi bahan kain tenun dan batik tulis dengan ciri etnik. Tambahan kapucon pada karya keenam ini menjadikan rancangannya terlihat lebih unik.

Melalui enam karyanya ini, Yuku hendak menegaskan kekhasan karya-karyanya yang sarat dengan kesan minimalis tapi tetap elegan. Untuk mendukung itu, semua model yang memperagakan karyanya sengaja tidak ditambahi aksesori dan perhiasan apa pun.

Di mata seniman batik yang satu ini, baju bodo tidak perlu terlalu glamour dan mengkilap. “Cukup dengan warna-warna natural saja, kita sudah bisa menghasilkan baju bodo yang lebih elegan,” ujarnya. Karya-karya terbaru Yuku ini dibanderol Rp 3-6,7 juta. Yang paling murah seharga Rp 3-3,5 juta.

Dalam membuat satu desain baju, Yuku menggunakan selembar kain yang panjangnya 2,5-5 meter. Motifnya dilukis langsung oleh Yuku. Ia memadukan motif batik dari seluruh daerah di Indonesia, dari Jawa, Toraja, Kalimantan, hingga Papua.

Kini karyanya sudah diperagakan di sejumlah negara dalam berbagai kegiatan fashion, termasuk di San Francisco Fashion Week dan Tokyo Fashion Week. Pria kelahiran Sulawesi Utara ini berjanji tahun depan ia akan kembali menampilkan baju yang terinspirasi oleh baju khas Sulawesi Selatan, yaitu baju la’bu.

HIMAS PUSPITO PUTRA

Topik terhangat:
Partai Demokrat
| Agus Martowardojo | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo | Nasib Anas

Berita lainnya:
Tengok Cuitan Anas Urbaningrum Soal SMS
Mantan Pangdam IV: Komnas HAM Jangan Didengar

SBY: 1.000 Persen Ibu Ani Tak Terlibat Hambalang

Dirut MRT Irit Bicara, Ahok: Bagus Dong!

'SBY Tak Percaya Orang Lain Selain Dirinya Sendiri'

Berita terkait

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

6 menit lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

9 menit lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

10 menit lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

18 menit lalu

Seri Poco F6 Kembali Kantongi Sertifikasi, Peluncurannya Semakin Dekat

Poco F6 muncul di sertifikasi dengan nomor model "24069PC12G".

Baca Selengkapnya

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

19 menit lalu

Vivo Y38 5G Resmi Dirilis di Taiwan, Ini Spesifikasinya

Vivo Y38 5G memiliki chipset Snapdragon 4 Gen 2 dan RAM LPDDR4x 8 GB dengan penyimpanan internal UFS 2.2 256 GB.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

19 menit lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

23 menit lalu

Banjir Selutut Orang Dewasa Menggenangi Sepaku, Begini Penjelasan Otorita IKN

Juru Bicara Otorita IKN Troy Pantouw membenarkan banjir menggenangi Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

28 menit lalu

Alasan PDIP Sebut Oposisi Perlu Ada dalam Pemerintahan

PDIP menilai oposisi diperlukan dalam sistem pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

33 menit lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

40 menit lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya