Stres Bisa Meningkatkan Memori Otak

Reporter

Editor

Pruwanto

Kamis, 18 April 2013 03:51 WIB

Ilustrasi anak stres ujian. Bbc.co.uk

TEMPO.CO , Jakarta: Stres bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan. Tapi stres jangka pendek bisa membawa manfaat. Ini dibuktikan oleh sebuah studi yang menunjukan stres singkat bisa meningkatkan memori.

Peneliti dari University of California, Berkeley, Amerika, meneliti dampak stres singkat ini pada tikus. Dalam penelitian tersebut, peneliti menemukan stres yang signifikan tapi singkat bisa menyebabkan sel-sel induk di otak tikus kembali pada sel-sel saraf baru. Saat sel-sel tersebut berusia dua pekan, yang terjadi adalah peningkatan performa mental.

"Anda selalu berpikir stres sebagai hal yang benar-benar buruk, tapi nyatanya tidak," kata Daniela Kaufer, guru besar biologi integratif pada University of California, Berkeley, sebagaimana dilansir Daily Mail, Selasa, 17 April 2013.

Menurut dia, stres dalam hitungan tertentu justru bagus untuk mendorong seseorang mencapai kadar kewaspadaan, sikap, dan performa kognitif yang optimal. Studi ini dipublikasikan dalam jurnal online eLife.

Penelitian-penelitian menunjukan stres kronis bisa meningkatkan kadar hormon stres. Hormon ini lalu menekan produksi neuron-neuron baru pada hippocampus di otak yang bisa merusak memori. Selain itu, banyak penelitian menunjukan stres kronis meningkatkan hormon stres yang bisa meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan depresi.

Dalam studi soal stres yang dilakukan Daniela dan timnya, mereka memberikan stres akut pada tikus dalam jangka waktu singkat. Tikus-tikus itu dimasukan dalam kandang dalam beberapa jam. Perlakuan ini menyebabkan kadar hormon stres sama tingginya dengan stres kronis, meskipun hanya beberapa jam. Hasil yang didapat adalah adanya peningkatan pengayaan sel-sel otak baru pada hippocampus.

Peneliti menemukan tikus-tikus yang stres itu menunjukan performa yang lebih bagus pada tes memori dua pekan setelah pemberian stres. "Pengayaan sel-sel saraf tidak akan membantu secepat setelah stres diberikan, sebab butuh waktu agar sel-sel menjadi dewasa, dan memfungsikan neuron," kata Daniela.

Meskipun demikian, peneliti memberikan catatan bahwa paparan stres yang akut dan intens, kerap berbahaya dan menyebabkan gangguan stres post-traumatik. "Saya pikir pesan utamanya adalah stres bisa membuat sesuatu jadi lebih baik, tapi pertanyaannya adalah seberapa banyak, seberapa lama, dan bagaimana Anda memahami atau menerimanya," kata Daniela.(Baca: Inilah 8 Tips Menghadapi Kegagalan Ujian)



DAILY MAIL | AMIRULLAH

Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas


Gaya! Terpopuler
Ditanya UN 2013, Menteri Nuh Jalan Mundur
Empat Tahap Penghargaan Diri pada Anak

Gaya Mini di Ajang MTV Movie Award 2013



Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

1 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

2 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

2 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

3 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

3 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

3 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

7 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

10 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

11 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

18 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya