Strategi agar Gaji Para Single Tak Habis  

Reporter

Selasa, 23 April 2013 14:23 WIB

Ilustrasi perencanaan keuangan. Ploomy.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hani Pujiastuti, 38 tahun, eksekutif muda di sebuah perusahaan media, selalu menekankan disiplin dalam dirinya soal keuangan. Saat masih merintis kariernya, Hani yang hingga kini menjadi tulang punggung keluarga sudah berpikir panjang untuk menyisihkan sebagian gajinya untuk diinvestasikan. Maka, ia menyerahkan sebagian kecil gaji kepada ibunya. Oleh ibunya, gaji Hani dibelikan emas sedikit demi sedikit.

“Saya sendiri tidak sadar, ternyata emas yang dikumpulkan ibu saya sedikit demi sedikit ini menjadi penolong keuangan saya kelak, terutama di saat saya sedang membutuhkan uang,” kata Hani saat diwawancarai di kantornya, di Jakarta.

Selain menyisihkan gaji, Hani punya prinsip pengolaan keuangan yang agak berbeda daripada orang lain. Di mana beberapa orang lebih mengutamakan pembayaran utang, terutama kartu kredit, Hani malah memilih memprioritaskan pembayaran kartu kredit di akhir perhitungan, setelah semua kebutuhan dan rekening koran terpenuhi.

“Karena bila dibayar di awal dan diutamakan pelunasannya, kartu kredit malah membuat saya tidak disiplin,” kata Hani. “Sebab yang sudah dibayarkan itu membuat limit kartu kredit saya cepat kembali, dan mendorong saya untuk semakin konsumtif dan kembali menggunakannya,” Hani menambahkan.

Para pekerja lajang yang uang gajinya seolah menguap setiap bulan tanpa terasa biasa kita dengar. Tak jelas uang tersebut tersedot untuk makan di luar, jalan-jalan, atau sekadar kongko dengan teman-teman sehingga urusan masa depan, misalnya persiapan pensiun atau tabungan hari tua, kerap terabaikan.

Menurut konsultan perencana keuangan, Aidil Akbar Madjid, hal terpenting dalam mengalokasikan gaji atau penghasilan bagi para lajang adalah penentuan tujuan keuangan. Dalam tujuan keuangan, para lajang dituntut untuk pandai memprioritaskan dan mendayagunakan penghasilan berdasarkan urutan tertentu.

Aidil menjelaskan pada urutan pertama yang menjadi prioritas alokasi keuangan adalah pelunasan utang. Bahkan, untuk berutang pun, Aidil memberi batasan yang tegas. “Jumlahnya tidak boleh lebih besar dari 30 persen gaji,” katanya, saat dihubungi Jumat pekan lalu.

Besaran utang tidak boleh lebih besar dari 30 persen gaji ini berlaku bagi para lajang dengan besaran gaji berapa pun. Sebab, kata Aidil, lajang biasanya tanpa sadar suka menghabiskan sebagian besar gaji mereka untuk kebutuhan yang bersifat tambahan. Dan ini menjadikan pengeluaran lebih besar daripada penghasilan. Hal itu terjadi tanpa disadari.

Kebutuhan inilah yang kemudian banyak menjadi utang dan sangat berpengaruh bagi neraca keuangan.

CHETA NILAWATY

Topik Terhangat:
Ujian Nasional |
Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat

Berita Terpopuler:
Hari Bumi 2013: Pergantian Musim Google Doodle

Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan

Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS

Erik Meijer Dinilai Tidak Pantas Jadi Direksi Garuda

Bom Boston Marathon Versi Pelajar Indonesia di AS

Berita terkait

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

3 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

7 hari lalu

Gen Z Dikenal Selalu Ingin Memaknai Hidup

Karakter Gen Z berevolusi menjadi pribadi yang lebih sadar untuk memaknai kehidupan tidak mementingkan kebahagiaan sendiri.

Baca Selengkapnya

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

10 hari lalu

4 Tips Tingkatkan Performa Setelah Libur Lebaran

Simak tips meningkatkan semangat bekerja setelah libur lebaran agar kamu lebih fresh.

Baca Selengkapnya

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

14 hari lalu

5 Tips Cari Kerja di Perusahaan Keren Lewat LinkedIn

Kebanyakan perusahaan memerlukan kombinasi hardskill dan softskill yang baik untuk berkarier di dunia kerja. Ini tips cari kerja lewat LinkedIn.

Baca Selengkapnya

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

14 hari lalu

15 Perusahaan Terbaik untuk Kembangkan Karier Versi LinkedIn, Banyak di Sektor Keuangan

Jaringan profesional LinkedIn merilis daftar Top Companies 2024 edisi ketiga untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

16 Januari 2024

Mengenal Kutu Loncat dalam Dunia Kerja dan Dampaknya pada Karier

Kutu loncat adalah istilah yang diberikan pada seseorang yang suka berpindah pekerjaan dalam waktu singkat. Ini dampaknya untuk karier.

Baca Selengkapnya

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

8 Januari 2024

Mengenal Quarter Life Crisis, Ciri-Ciri, dan Cara Menghadapinya

Memasuki usia dewasa, seseorang seringkali mengalami quarter life crisis yang membuatnya jadi tak percaya diri. Apa itu quarter life crisis?

Baca Selengkapnya

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

31 Desember 2023

Jauh dari Kontroversi, Lee Dong Wook Punya Mantra Khusus untuk Menjaga Kariernya

Baru-baru ini wawancara lama Lee Dong Wook viral. Dia mengungkapkan caranya mempertahankan karier 25 tahun di inudstri hiburan

Baca Selengkapnya

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

8 Desember 2023

Dekat dengan Dunia Digital, Sebaiknya Gen Z Miliki Keahlian Ini

Pentingnya gen Z memiliki pola pikir yang peka serta kepedulian tinggi dalam kesehariannya.

Baca Selengkapnya

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

11 November 2023

Career Hallway 2.0 Membuka Pintu Rahasia Bagi Masa Depan Karier

Acara difokuskan pada berbagai tips dan trik merencanakan karier

Baca Selengkapnya