Anak Dibesarkan Kedua Orangtua Tumbuh Lebih Cerdas

Reporter

Selasa, 7 Mei 2013 03:05 WIB

dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Ottawa--Anak-anak yang dibesarkan bersama oleh kedua orang tuanya ternyata akan tumbuh menjadi anak yang lebih cerdas dibandingkan mereka yang dibesarkan oleh satu orang tua saja, demikian hasil penelitian terbaru mengungkapkan.

Bersama kedua orang tua mereka di usia awal anak-anak membuat anak lebih bisa mengembangkan sel-sel otak, demikian yang diyakini oleh para ilmuwan seperti dikutip situs Daily Mail edisi 2 Mei 2013. Namun keuntungannya berbeda antara anak lelaki dan perempuan.

Anak-anak lelaki yang dibesarkan oleh kedua orang tua mereka mempunyai fungsi memori dan belajar yang lebih baik. Sementara anak-anak perempuan lebih berkembang kemampuan koordinasi motorik dan kehidupan sosialnya.

Diyakini bahwa bayi yang hidup bersama kedua orangtuanya mendapatkan lebih banyak perhatian dan lebih stabil sehingga mereka lebih sedikit mengalami tekanan emosional pada tahun-tahun pertama kehidupan mereka. Hal ini membantu produksi sel otak menjadi lebih baik. Pada anak lelaki sel otak abu-abu yang berkembang sementara pada anak perempuan sel otak putihnya yang berkembang.

Para ilmuwan dari Hotchkiss Brain Institute (HBI) di Calgary University di Kanada mempelajari tikus dan bereksperimen dengan menciptakan satu orang tua dan dua orang tua dalam sebuah kelompok keluarga. Mereka kemudian megukur perkembangan sel otak anak-anaknya dari lahir hingga usia dewasa. Tikus dewasa dengan perkembangan sel otak tertinggi ternyata berasal dari mereka yang dibesarkan oleh kedua orangtuanya ketimbang orang tua tunggal.

Menurut Dr Samuel Weiss, direktur HBI, bayi-bayi mendapatkan lebih banyak perhatian dan perawatan karena kedua orangtuanya bergantian melakukan tugas menjaga anak-anaknya. Sebagai akibatnya, para bayi yang dibesarkan kedua orang tuanya lebih sedikit mengalami trauma di awal kehidupan mereka yang akan memberikan dampak masif pada perkembangan otak mereka di kemudian hari.

Namun, hal yang paling mengagetkan para ilmuwan adalah bahwa bayi perempuan yang tumbuh bersama kedua orangnya menjadi single mother yang baik, jika pendidikan dari orangtua diberikan dengan baik. "Hasil kerja terbaru kami menambahkan pengetahuan mengenai pertumbuhan tubuh yang mengindikasikan bahwa pengalaman suportif dini mempunyai dampak yang kekal, dan memberikan dampak positif pada fungsi otak orang dewasa," ujar Dr. Weiss.

Ia menambahkan bahwa, "Yang mengejutkan adalah manfaat dari dual parenting ini diteruskan ketika kedua kelompok ini bereproduksi, meskipun anak-anak mereka dibesarkan oleh satu wanita." Artinya, sambung dia, manfaat dual parenting ini diteruskan kepada generasi berikutnya.

Meskipun riset ini dilakukan pada tikus, banyak prinsip yang sama pada kehidupan awal yang mempengaruhi pertumbuhan, juga relevan pada manusia, kata hasil riset itu. "Pada model tikus, parenting dan lingkungan secara langsung berdampak pada produksi otak orang dewasa," ujar para peneliti. Karena itu, sambung mereka, "Sangat mungkin bahwa efek yang sama bisa ditemukan pada mamalia yang lain, seperti manusia."

DAILY MAIL I ARBA'IYAH SATRIANI

Topik terhangat:
Susno Duadji
| Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional



Bacaan lain:
Bagaimana Masa Menstruasi Anjing Betina

Anjing pun Butuh Dikawinkan

Seberapa Parahkah Tingkat Asma Anda?

Anjingpun Butuh Dikawinkan

Berita terkait

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.

Baca Selengkapnya

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.

Baca Selengkapnya

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.

Baca Selengkapnya

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.

Baca Selengkapnya

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.

Baca Selengkapnya

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?

Baca Selengkapnya