6 Perilaku Indikasi Depresi

Reporter

Senin, 13 Mei 2013 15:19 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, New Yoek -Terkadang seseorang tidak menyadari jika dirinya terjebak dalam depresi. Ia akan berpikir bahwa itu hanya stres biasa sehingga tidak diperhatikan secara khusus. Hingga akhirnya depresi mengganggu kegiatan dan hubungan dengan orang lain.

Berikut 6 kebiasaan yang berubah saat depresi yang diuraikan Jerry Kennard dalam situs kesehatan Health Central.

1. Gelisah
Kebanyakan dari kita berpikir bahwa depresi biasanya terdeteksi dari menurunnya aktivitas dan produktivitas. Padahal, tidak semua kasus depresi dapat diindikasikan dengan gejala itu. Depresi juga bsa ditandai dengan timbulnya perasaan gelisah. Gejala ini mengacu pada situasi saat depresi dan gelisah hadir berdampingan. Pada kasus ini, penderita akan merasa tidak betah untuk duduk atau sekadar berbaring. Kendati perasaan gelisah ini hilang, mereka akan merasa lebih mudah marah, frustrasi, dan impulsif. Keadaaan ini adalah kombinasi yang sangat buruk bagi diri seseorang. Mereka berisiko tinggi bunuh diri dan melakukan tindak kekerasan terhadap diri sendiri.

2. Tidur panjang
Seseorang yang gemar bersosialisasi tiba-tiba selalu menolak ajakan untuk pergi atau menghindari kontak sosial dengan orang lain. Bagi sebagian orang, tidur panjang di musim dingin dengan hari yang pendek dan minim paparan sinar matahari, akan membuat mereka lelah, cemas, dan marah. Ini memang gangguan biasa di musim dingin, tapi beberapa orang tidak mampu beradaptasi sebaik orang lain.

3. Lesu
Kebanyakan penderita depresi kehilangan motivasi dan semangatnya. Mereka melambat. Berbicara lebih lambat, bergerak lebih lambat. Mereka merasa seakan da beban berat di punggung yang mereka tanggung. Bahkan, mereka menunjukkan ekspresi wajah dan gerakan yang menunjukkan kedepresian itu. Mereka lebih senang untuk tidak melakukan apa-apa dibanding harus banyak bergerak, seperti bangun dari tempat tidur, bahkan makan dan minum.
<!--more-->
4. Suka menunda
Pesimistis dan penundaan adalah bagian dari depresi. Anda mungkin tahu bahwa ada hal-hal yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan suasana hati, tapi Anda lebih memilih untuk tidak peduli dan tidak mau berdamai dengan itu. Jika Anda berada atau sudah hampir masuk dalam fase ini, depresi akan meningkat di kemudian hari. Mungkin Anda merasa nyaman dengan penundaan ini, tapi jika dibiarkan berlarut-larut, depresi akan semakin dalam.

5. Diet
Beberapa orang akan malas makan jika suasana hati sedang buruk. Itu agak tidak biasa selama mereka mencari tahu bahwa diet tidak berpengaruh selama depresi, meskipun itu hanya sekadar memilih makanan yang disuka.

6. Tidur
Saat depresi, pola tidur akan berantakan. Kurangnya tidur tentu akan memengaruhi suasana hati. Pola tidur sesorang memang bervariasi. Namun, sekitar 80% penderita depresi memiliki kendala tidur, seperti tidur terlalu malam atau bangun terlalu dini.

Jika Anda sudah mengetahui kebiasaan yang akan berubah akibat depresi maka Anda akan dapat segera mengantisipasinya.

HEALTH CENTRAL | ANINGTIAS JATMIKA

Topik Terhangat
Teroris | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh

Berita terpopuler:

Pengamat Hukum: PKS Tidak Salah

Kisah Buruh Panci yang Kabur dan Ditangkap Tentara

Angkringan Tak Sehat Sumber Penularan Hepatitis A

Ratusan Penumpang Citilink Mengamuk di Adisutjipto

Berita terkait

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

18 Oktober 2022

Ketahui Penyakit Genetik, Pentingnya Tahu Riwayat Kesehatan Keluarga

Setengah dari gen anak berasal dari orang tua biologis. Kadang adanya mutasi gen mengindikasi kemungkinan risiko memiliki penyakit genetik. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

1 Juli 2019

Anak Sulit Makan Sayur dan Buah? Ikuti Tips Mudah Ini

Apakah Anda sulit makan buah dan sayur? Lakukan berbagai tips mudah ini agar kebutuhan gizi anak Anda terpenuhi.

Baca Selengkapnya

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

2 November 2018

Saran Ahli Gizi agar Anak Terhindar dari Stunting

Menurut pakar gizi, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, perlu bekerja sama untuk menurunkan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

8 Mei 2018

Rumah Sedang Direnovasi, Perhatikan Kesehatan Anak-anak

Rumah yang sedang direnovasi sudah pasti kotor serta penuh debu dan zat kimia berbahaya. Lindungi anak-anak, jangan sampai kesehatan mereka terganggu.

Baca Selengkapnya

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

4 Maret 2018

Tanda Anak Keracunan Zat Berbahaya di Rumah dan Kiat Mengatasi

Jauhkan bahan-bahan pembersih di rumah yang mengandung zat berbahaya. Kenali tanda anak keracunan zat tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

4 Maret 2018

Alasan Anak Tak Boleh Hanya Sarapan Buah dan Sayur

Menurut dokter, anak tidak dianjurkan hanya sarapan buah dan sayur karena tidak mengandung karbohidrat.

Baca Selengkapnya

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

11 Januari 2018

Anak Juga Butuh Pusat Kebugaran Khusus, Ini Saran Dokter

Semakin banyak saja pusat kebugaran untuk anak dan menurut dokter anak memang butuh banyak beraktivitas.

Baca Selengkapnya

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

14 Desember 2017

Manfaat Menyusui buat Ibu dan Bayi, Cegah Obesitas sampai Kanker

Manfaat menyusui bagi kesehatan sangat besar, bukan saja untuk bayi tapi juga ibunya.

Baca Selengkapnya

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

23 November 2017

Anak Lesu dan Pucat, Waspadai Gejala Anemia

Perhatikan anak Anda, bila terlihat pucat, lemas, dan lesu, bisa jadi ia mengalami anemia.

Baca Selengkapnya

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

26 September 2017

Kecoak dan Bulu Kucing Biang Kerok Asma? Ini Kata Dokter

Kecoa itu alergen, bahan yang menyebabkan serangan asma. Kalau kecoak mati kan berterbangan kulit-kulitnya. Lalu?

Baca Selengkapnya