TEMPO.CO, Los Angeles - Angelina Jolie bukan yang pertama melakukan operasi pengangkatan kedua payudaranya untuk menghindari kanker. Banyak wanita memilih untuk operasi pencegahan ketika mereka berisiko tinggi mengalami kanker payudara. Pengidap kanker ini biasanya ditandai dengan adanya gen BRCA yang cacat di tubuhnya.
Perkembangan medis memungkinkan lebih banyak perempuan untuk bertahan hidup dengan menghalau kanker payudara. Dengan operasi pengangkatan, potensi kanker bisa diturunkan secara drastis.
Salah satu kemajuan terbesar dalam pengobatan kanker payudara pencegahan adalah penemuan gen BRCA1 dan BRCA2 - akronim untuk 'kerentanan kanker payudara gen 1' dan 'kerentanan kanker payudara gen 2' - yang ditemukan pada tahun 1994 dan 1995.
Pengujian untuk kedua gen ini mulai tersedia pada tahun 1996. Kini, kedua gen ini yang paling penting yang digunakan untuk memprediksi kemungkinan seorang wanita terkena kanker. Gen lain seperti TP53 dan PTEN juga menyarankan kemungkinan mengembangkan penyakit ini, tetapi tidak ada yang 'sangat terkait dengan kanker' seperti gen BRCA.
BRCA1 dan BRCA2 yang normal sangat penting dalam mencegah pertumbuhan tumor. Tetapi jika salah satu dari mereka rusak, ada kemungkinan tinggi bahwa mereka justru akan meningkatkan pertumbuhan tumor. Ilmuwan telah menemukan lebih dari 100 cara yang berbeda bahwa gen dapat bermutasi untuk meningkatkan risiko seseorang terkena kanker, terutama kanker payudara dan rahim serta, menurut beberapa penelitian, mungkin pankreas, testis, dan kanker prostat.
Peluang wanita untuk mengembangkan kanker payudara adalah 10 persen, tapi ini naik menjadi 80 persen jika gen BRCA2 yang mereka miliki bermutasi. Gen juga meningkatkan risiko mengembangkan kanker ovarium dari 1,4 persen hingga 40 persen.
Wanita dapat menurunkan risiko terkena kanker dengan mempertahankan berat badan yang sehat, diet seimbang, dan dengan melakukan olah raga secara teratur.
Jika seorang wanita didiagnosis dengan kanker dan memiliki sejarah keluarga dengan kanker payudara atau ovarium, dia biasanya akan ditawarkan tes darah untuk melihat apakah dia memiliki gen yang rusak. Wanita yang tidak memiliki kanker dapat ditawarkan pengujian jika mereka berada pada risiko tinggi memiliki gen yang rusak, seperti memiliki riwayat keluarga dari kanker tertentu.
Jika seorang wanita tes positif gen BRCA-nya bermutasi, dia memiliki beberapa pilihan. Pembedahan tidak selalu diperlukan dan dalam beberapa kasus pasien menggunakan mammogram dan MRI serta mengonsumsi obat sebagai pencegahan.
Namun karena risiko mengembangkan kanker begitu tinggi, banyak wanita memilih untuk operasi pencegahan. Mereka memilih untuk menjalani mastektomi ganda - pengangkatan kedua payudara - dan kadang-kadang ooforektomi atau pengangkatan indung telur.
Mastektomi ganda mengurangi risiko terkena kanker payudara hingga 95 persen. Namun, bahkan jika seorang wanita menjalani mastektomi ganda, masih penting untuk memantau dada mereka terkait kemungkinan jejak jaringan yang tersisa yang tidak dapat diangkat dari pengaruh kanker.
Sedang ooforektomi akan mengurangi risiko mengembangkan kanker ovarium hingga 90 persen.
Studi terbaru menunjukkan bahwa lebih banyak perempuan daripada sebelumnya yang memilih untuk mengangkat payudara mereka sebagai tindakan pencegahan. Kebanyakan dari mereka yang menjalani mastektomi ganda akan memilih untuk bedah rekonstruksi pada waktu yang sama dengan pengangkatan payudara mereka yang sebenarnya. Hal ini membantu secara psikologis - setidaknya mereka tidak bangun dengan dada rata - dan dapat membantu mengurangi jumlah trauma yang ditimbulkan pada tubuh dengan melakukan kedua prosedur dalam satu operasi.
MAIL ONLINE | TRIP B
Berita terkait
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan
28 hari lalu
Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
Baca SelengkapnyaKemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja
18 Mei 2022
Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaTips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker
8 Maret 2022
Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.
Baca SelengkapnyaKenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi
30 Desember 2021
Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.
Baca SelengkapnyaSikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan
20 Desember 2021
Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan
Baca SelengkapnyaAsam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung
18 November 2021
Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.
Baca SelengkapnyaMengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali
13 November 2021
Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.
Baca SelengkapnyaManfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik
11 November 2021
Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.
Baca SelengkapnyaSering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya
30 Oktober 2021
Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?
Baca Selengkapnya5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala
24 Oktober 2021
Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.
Baca Selengkapnya