Ferry Sunarto: Silahkan Kalau Meniru Kebaya Saya

Reporter

Rabu, 22 Mei 2013 17:26 WIB

Perancang busana Ferry Sunarto. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta -Kebanyakan perancang busana agak merasa keberatan apabila karyanya ditiru atau diikuti orang lain. Aksi tiru meniru yang dilakukan banyak orang yang mengklaim karyanya adalah ekslusif sering membuat kuping panas para perancang yang notabene karyanya ditiru.

"Silahkan saja, kalau memang kebaya atau busana yang saya rancang memberikan inspirasi atau ditiru sama persis. Saya hanya bisa tersenyum dan bersyukur ternyata karya saja menjadi sesuatu bagi orang lain," kata Ferry Sunarto yang hari Senin, 20 Mei 2013 mengadakan acara bincang santai tentang kepergian dirinya ke Jerman untuk menyelenggarakan peragaan busana pada 30 mei hingga 2 Juni mendatang.

Ditemui di butiknya di kawasan Ciniru, Senopati, Kebayoran Baru, perancang yang biasa disapa Ferry ini tersenyum lapang dada dan berbesar hati menyikapi banyaknya aksi peniru karya para perancang Indonesia. Tidak terbesit kegeraman, meski jujur Ferry mengakui berimbas terhadap persepsi para pelanggannya terhadap karyanya.

"Saya memahami tujuan peniru seolah merancang busana atau karya yang sama dengan harga yang jauh lebih murah. Tak heran mereka sengaja meniru rancangan desainer demi harga yang lebih murah," kata Ferry.

Penasihat Asosiasi Pengusaha dan Perancang Mode Indonesia (APPMI) Jawa Barat ini sekali lagi menegaskan kalau memang ada yang mau meniru kebayanya silahkan saja. Sebab itu maknanya justru baik untuk perkembangan dunia kebaya.

"Kalau banyak yang meniru, berarti desainnya disukai. Selain itu, semakin banyak orang yang mengenal kebaya," ujarnya.

Pria yang suka berpenampilan rapi itu berharap di masa mendatang kebaya bisa dipakai oleh semua orang.

"Sebaiknya tidak hanya orang Indonesia yang mengenakan kebaya. Kalau kebaya hanya dipakai oleh orang Indonesia saja kita yang rugi. Sudah seharusnya kebaya mengglobal dikenal seluruh dunia," pungkasnya bersemangat.

Ferry yang pernah membuatkan busana pengantin untuk Pasha Ungu dan Adel mengaku banyak belaja dari para seniornya tentang sikap kerendahan hati.

"Dari perancang senior saya belajar enggak perlu takut kalau ada peniruan atau penjiplakan. Pada dasarnya semua akan menghargai dan memahami karya kita kalau yang original tentunya memiliki ciri khas dan kualitas sendiri," kata Ferry.

Dan dia mengingatkan perancang mancanegara pun mengalami hal yang sama tak pernah takut ditiru dan kehabisan ide.

"Justru semakin banyak follower atau pengikut yang meniru karya kita menantang untuk menghadirkan karya baru yang inovasi dan produktif."

HADRIANI P

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

3 menit lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

11 menit lalu

Airlangga Sampaikan 3 Isu di Pertemuan OECD Paris, Apa Saja?

Airlangga membahas terkait komitmen Indonesia dalam melaksanakan pembangunan yang berkelanjutan di pertemuan OECD.

Baca Selengkapnya

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

15 menit lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Film Possession: Kerasukan, Angkat Klenik Lokal dan Isu Kesetaraan, Tayang Empat Hari Lagi

20 menit lalu

Film Possession: Kerasukan, Angkat Klenik Lokal dan Isu Kesetaraan, Tayang Empat Hari Lagi

Possession: Kerasukan sendiri diadaptasi dari film Prancis berjudul sama Possession yang dibuat pada 1981.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

22 menit lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

38 menit lalu

Cuaca Panas Ekstrem, Thailand Ajak Turis Wisata Pagi dan Sore

Cuaca yang terik membuat warga Thailand, terutama warga lanjut usia, enggan bepergian.

Baca Selengkapnya

Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Absen, Pertamina Enduro Ditekuk Popsivo Polwan

40 menit lalu

Hasil Proliga 2024: Giovanna Milana Absen, Pertamina Enduro Ditekuk Popsivo Polwan

Tim putri Jakarta Popsivo Polwan berhasil mengalahkan Jakarta Pertamina Enduro, yang tak diperkuat Gia, dengan skor 3-0 dalam lanjutan Proliga 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

40 menit lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

52 menit lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

56 menit lalu

Pemerintahan Jokowi Manjakan Kepala Desa, Apa Saja Keuntungan Finansialnya?

Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan mengesahkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa atau UU Desa, yang mencakup Kepala Desa.

Baca Selengkapnya