Seorang model memperagakan busana muslim karya Up2Date dengan tema "Retrospection" di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (8/1). TEMPO/Dian Triyuli Handoko
TEMPO.CO, Jakarta--Indonesia disebut-sebut baru akan menjadi pusat mode pakaian muslim dunia pada 2020. Sebagai bukti keseriusan mewujudkan misi ini, Indonesia Islamic Fashion Fair 2013 menjanjikan akan menggunakan konsep yang lebih menarik. Tujuan besar dan langkah-langkah yang akan dicapai sudah tertuang dalam cetak biru rencana kerja 2011-2020.
Selanjutnya pada acara IIFF 2013 yang akan berlangsung 30 Mei 2013 nanti, perubahan besar-besaran sudah dipersiapkan. Dimulai dari tempat yang pada tahun sebelumnya di mall, maka IIFF tahun ini untuk pertama kalinya akan digelar di Assembly Hall-JCC.
Selain itu jumlah peserta yang akan diikutsertakan pun lebih banyak. Akan ada 182 brand dan desainer yang akan ikut terlibat dalam acara ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa ruang lingkup fashion pakaian muslim tidak terbatas. Ditunjukkan dengan makin banyak bermunculan pihak yang tertarik berbisnis di bidang ini.
"Berkreasi untuk busana muslim tidaklah terbatas. Masalah material, Indonesia sangat kaya," ujar Irna Mutiara, Ketua Pelaksana IIFF 2013.
Gati Wibawaningsih, Direktur IKM wilayah II Kementerian Perindustrian dan Perdagangan RI turut menambahkan bahwa pasar dalam negeri sudah cukup banyak. Untuk kebutuhan bahan dasar pun sesungguhnya sudah sangat bisa dipenuhi karena rayon Indonesia itu paling bagus. "Hanya masalah teknologi saja yang masih belum seperti di Jepang," katanya.
