TEMPO.CO, Jakarta--Asosiasi Medis Amerika Serikat (AMA) mendeklarasikan kegemukan sebagai penyakit, Selasa 18 Juni 2013. Deklarasi ini dilakukan setelah terungka fakta dari Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), bahwa 78 juta orang dewasa dan 12 juta anak Amerika mengalami kegemukan.
"Memutuskan kegemukan sebagai sebuah penyakit dapat membantu mengubah cara komunitas medis menangani isu yang cukup kompleks dan sangat berpengaruh terhadap satu dari tiga warga Amerika," ujar Dokter Patrice Harris, anggota AMA, Selasa 18 Juni 2013.
Selasa adalah waktu dimana para profesional di bidang medis mengambil suara untuk menentukan bahwa indeks masa tubuh di atas 30 sebagai patokan kelebihan berat badan dan tidak sehat bagi tubuh. Indeks masa tubuh juga dijadikan patokan bagi para dokter untuk merekomendasikan program penurunan berat badan secara langsung.
Selain menyepakati kegemukan sebagai sebuah penyakit, asosiasi medis amerika juga membuat kesepakatan bersama mengenai diagnosa dan analisa kegemukan dengan menggunakan standar yang baku. AMA juga menyebut kegemukan sebagai kondisi penting atau kronis yang harus segera ditangani. Sebelum adanya kesepakatan ini, gejala kegemukan sangat sulit ditentukan.
"Dengan apa yang telah disepakati hari ini (Selasa), paramedis sudah dapat mengetahui apa tindakan utama yang harus diambil dan melihat obesitas sebagai permasalahan sikap," ujar Dokter Rexford Ahima dari Divisi Diabetes, Obesitas, dan Metabolisme Universitas Pensylvania.
CHETA NILAWATY | LA TIMES
Terhangat:
EDSUS HUT Jakarta | Kenaikan Harga BBM | Rusuh KJRI Jeddah
Baca juga:
Kampung Durian di Lereng Merbabu
Kekayaan Budaya di Festival Kuliner Aceh 2013
Lebih Dekat dengan Satwa Dunia di Secret Zoo Batu
Kenali Malang Lewat Museum Malang Tempo Doeloe
Berita terkait
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?
1 hari lalu
Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.
Baca Selengkapnya6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi
1 hari lalu
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Baca SelengkapnyaKonimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda
8 hari lalu
PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik
9 hari lalu
Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.
Baca SelengkapnyaSejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
10 hari lalu
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.
Baca Selengkapnya5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes
10 hari lalu
Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.
Baca SelengkapnyaPenelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi
11 hari lalu
Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang
Baca SelengkapnyaJokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?
11 hari lalu
Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?
Baca SelengkapnyaPakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau
14 hari lalu
Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDefinisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang
18 hari lalu
Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.
Baca Selengkapnya