Rowena Buxton-Henderson saat menderita anoreksia dengan berat tubuh hanya 35 kilogram. Dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Northampton - Rowena Buxton hampir menghadapi kematian ketika anoreksia menyerangnya. Saking kritisnya kondisi Rowena ketika itu, ibunya pun sudah membelikan peti mati untuknya.
Rowena, yang saat ini berumur 26 tahun, terkena anoreksia saat menjalani diet ketat. Hal ini ia lakukan setelah seorang perawat sekolah menimbang beratnya dan mengatakan bahwa ia harus menurunkan berat badan. Ketika Rowena berusia 13 tahun, beratnya memang hampir mencapai 100 kilogram.
Seperti dilansir Daily Mail, teguran perawat itu membuat Rowena takut pada makanan. Saat berumur 15 tahun, ia berhenti makan sama sekali. Badannya pun ambruk dan ia dibawa ke rumah sakit. Sejak itu, Rowena keluar masuk rumah sakit.
Ketika berusia 16 tahun, Rowena menghabiskan tujuh bulan di Unit Spesialis Gangguan Makanan di RS Northampton. Ia mendapatkan perawatan dengan diberi makan melalui tabung. Namun, Rowena tetap memuntahkan makanan tersebut karena ketakutan tubuhnya menjadi gemuk kembali.
Walhasil, pada saat berumur 19 tahun, berat Rowena hanya 34 kg dengan tinggi mencapai 182 sentimeter. Ibunya, Carolann Henderson, bahkan sudah mulai mempersiapkan peti mati untuknya.
“Saat itulah aku tersadar, aku harus mau berubah. Para dokter pun membantu saya,” kata Rowena. Saat ini usianya 26 tahun dan dia pun sudah memiliki berat normal sekitar 60 kg. "Saya telah mendapatkan kembali waktu berharga saya dengan keluarga dan teman-teman,” katanya.
Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
24 hari lalu
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri
Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.