TEMPO.CO, Jakarta -Bagi yang sering mengunjungi acara pameran atau peragaan busana batik, Anda akan sering bertemu dengan Titiek Soeharto. Ya, putri keempat mantan Presiden Soeharto ini memang rajin datang atau mengunjungi acara yang berbau batik dan kain Indonesia.
"Aku iki wedho, (saya ini perempuan) pasti suka bantik dan kain seperti kebanyakan orang lainnya," kata wanita kelahiran Semarang, Jawa Tengah, 15 April 1959 ini ditemui Jumat, 19 Juli di Jakarta Convention Center, Senayan di peragaan busana Rumah Pesona Kain acara Gelar Batik Nusantara.
Wanita yang biasa disapa Mbak Titiek ini sore itu mengenakan tenun merah dipadu kain Batik Pekalongan bermotif bunga.
"Aku suka batik sejak kecil, sejak ibuku, Bu Tien Soeharto memperkenalkan batik kepada kami semua anak-anaknya. Perenalan dari ibu membuatku semakin mencintai batik," ujar dia.
Mantan istri Prabowo ini mengatakan melalui ibunya tak hanya memperkenalkan batik secara fisik, tapi juga memberikan penjelasan tentang nilai-nilai filosofi yang terkandung didalamnya.
"Ibu sangat detail, beliau memahami batik dengan baik dan ditularkan kepada kami anak-anaknya. Ibu juga sering mengingatkan kami kalau dulu untuk membantu perekonomian Bapak, ditempuh dengan membatik. Ibu membatik untuk bekerja," kata dia.
Titiek kecil memang sudah tertarik dengan batik dari cerita ibunya, dia juga belajar serius belajar tentang ketekunan dan kemampuan membatik dari sang ibu.
"Di keluarga, aku paling suka membatik. Ibu yang mengajarkan saya membatik," kata dia.