TEMPO.CO, Jakarta -Melalui kain tapis Lampung dan batik dari Kudus dan Garut rancangan Ghea Panggabean dan Oscar Lawalata menjadi busana siap pakai, sentuhan global bergaya moderen.
Membicarakan tentang kain Nusantara tak akan pernah ada habisnya. Selalu ada hal baru yang bisa diekplorasi pada keindahan, kekayaaan dan keragaman kain yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Perkumpulan Rumah Pesona Kain pada Jumat, 19 Juli 2013 ambil bagian di perhelatan Gelar Batik Nusantara yang berlangsung di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta.
"Kami melakukan pembinaan dengan para pengrajin kain di seluruh Indonesia. Pada acara peragaan kali ini kami melibatkan kain produksi pengrajin binaan dengan dua perancang ternama Indonesia, Ghea Panggabean dan Oscar Lawalata. Kali ini berjudul Eksotika Kain Nusantara," kata Ike Nirwan Bakrie, Ketua Umum Rumah Pesona Kain.
Ike mengatakan Rumah Pesona Kain, RPK ikut ambil bagian dalam ajang pameran Gelar Batik Nusantara karena memang sangat ditunggu-tunggu dan dinantikan para pecinta kain Indonesia.
"Kami berharap melalui ajang ini yang sangat diminati para pecinta kain Indonesia bisa mencintai kain tapis berbahan dasar tenun dan batik dari wilayah Lampung, batik Garut dan batik Kudus akan semakin populer, lebih dikenal luas oleh masyarakat Indonesia," kata Ike.
Ike mengatakan kain-kain binaan RPK ini dibawakan para model dari ajang Putri Indonesia dan Putra-Putri Batik Nusantara periode 2011 dan 2012. "Ini juga menjadi salah satu bagian mereka, kaum muda dilibatkan untuk mengenakan bagaimana keindahan kain Nusantara kita."
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
33 menit lalu
Prabowo Bentuk Presidential Club, Pengamat Sebut Ada Ketegangan dalam Transisi Kepemimpinan
Pengamat politik menilai, gagasan Presidential Club Prabowo mungkin saja hasil dari melihat transisi kepemimpinan Indonesia yang seringkali ada ketegangan.
